Let's Break Up!

17K 787 4
                                    

"Fuck!" Gerutu Nata kesal.

Sekarang ia terlihat seperti gembel dengan kostum sepak bola dan koper merah besar ditangannya. What a good life!

Masalahnya sekarang sudah pukul 2 malam. Dan dia masih berjalan dengan langkah gontai dan kebingungan.

"Azka sialan!!!" Ia masih terus mengutuk pria itu sambil terus berjalan tanpa arah.

Dan disinilah dia...

Menatap pintu coklat bertuliskan angka 317. Nata mulai memencet bel itu berkali-kali namun sang pemilik apartemen itu belum juga keluar.

"Dasar kebo!" Gerutunya dan kembali memencet bel itu tanpa ampun.

Hingga seorang gadis dengan pakaian berantakan keluar dari pintu itu sambil terus mengutuk orang yang menggangu tidurnya itu.

Nata tersenyum lega melihat pintu itu akhirnya terbuka juga tadinya ia hampir berpikir akan menghabiskan malamnya didepan pintu apartemen temannya itu.

"N-nata?" Ucap gadis itu sambil menggosok matanya.

Nata tersenyum dan langsung saja masuk kedalam apartemen itu tanpa memikirkan tanpa cengo milik temannya itu.

"Lo punya kopi gak Ndra? Air es deh kalau gak ada?" Ucap Nata sambil berselonjoran di sofa milik temannya itu.

Sandra hanya dapat memijit pelipisnya, entah apa lagi ulah sahabatnya itu.

"Gak gak gak. Lo jelesin dulu kenapa lo bisa datang ke sini. And what is this? Lo bawa koper?" Protes Sandra.

"Pelit lo ah. Iya bentar gue jelesin. Tapi ambilin gue air dulu. Gue capek nih dari tadi jalan kaki ke apartemen lo bego" Nata mengedip genit ke arah sahabatnya itu.

Sandra memutar bola matanya dan berjalan kearah kulkas dan mengambil sebotol air es.

"Ini minum cepat dan jelesin semua ini" Sandra melempar botol air minuman itu ke arah Nata. Dan gadis itu langsung meneguk air minum itu hingga tandas tak bersisa.

Sandra mengambil duduk disamping sahabatnya itu. Kantuknya telah hilang sejak sahabatnya itu muncul tiba-tiba di depan apartemennya.

"Sekarang jelesin!" Ucap Sandra saat Nata selesai menenggak minuman itu.

"Gue berantem ama Azka terus gue kabur deh dari rumah" tutur Nata sambil menyalakan tv.

"Lo tuh yah kok berantem mulu sih, gitu-gitu dia itu suami lo Nat"

"Dia bilang gue cewek jalang gara-gara gue pulang telat" Nata mengacak rambutnya frustasi.

"Padahal gue cuman hangout ama anak-anak futsal" tambahnya.

"Emang lo gak izin dulu?" Tanya Sandra.

Nata menggeleng. "Pantasan aja"

"San, kayaknya gue mau berhenti deh" ucap Nata menerawang.

Sandra membulatkan matanya. "Lo jangan bercanda deh Nat! Lo tahu kan lo udah sejauh ini dan lo mau berhenti?"

"Gue capek San. Gue takut gue beneran kayak yang diucapin Azka kalau gue beneran cewek jalang, cewek murahan. Gue gak mau ngerusak hubungan orang San! Gue gak mau!" Nata mulai terisak.

Sandra segera memeluk sahabatnya itu. " Gue tahu apa yang lo rasain Nat. Tapi lo tahukan itu artinya lo harus kembaliin uang yang udah dikeluarin Azka buat beli rumah lo dan buqt pengobatan nyokap lo dan lo gak punya kerjaan jadi gimana caranya lo ngembaliin duit yang gue yakin udah bermilyaran itu?"

"Gue gak tahu San tapi gue bakal berusaha"

***
Azka tampak lesu. Bahkan saat karyawan-karyawannya menyapanya ia hanya menggangukkan kepala membuat beberapa karyawannya kebingungan karena biasanya ceo ganteng mereka itu pasti akan tersenyun dan menyapa balik.

Brokenheart CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang