Prolog

23.9K 709 12
                                    

" Apakah kau akan meninggalkanku, pangeran Es?" Tanya wanita mungil sedih.

"Hey jangan sedih putri Angry, aku tidak akan meninggalkanmu. Kamu tidak boleh menangis putri, kau tau kan seorang putri itu pasti cantik. Jika kau seperti ini kata bundaku nanti cantiknya hilang loh. Menurut Irsyad di dunia ini hanya Rani yang cantik."

"Apakah aku cantik?"

" Iya kamu cantik. Kata bundaku juga kamu cantik. Terus kata bunda nanti kita bisa kaya bunda sama papa. Tetapi aku harus pintar baru aku bisa seperti papa. Aku ikut papa pergi karena aku ingin pintar. Jadi, jika aku sudah pintar aku akan bersamamu."

"Tapi kamu harus janji akan memberikanku hadiah yang banyak dari Amerika. Kamu harus membelikan ku gaun seperti princess, Sepatu kaca, boneka Teddy yang besar, pokoknya yang Rani suka"

"Iya putri aku akan membelikannya untuk kamu. Tapi dengan satu syarat?"

" Apa syaratnya Irsyad? Kenapa harus pake syarat sih. Kamu pelit Irsyad. Seharusnya aku tidak bilang kalo kamu itu pangeran. Pangeran itu baik sama putrinya" Marah putri kecil itu.

" Aku hanya mau kamu membalas E-mailku selama aku disana. Hanya itu"

"Oh. Iya aku akan membalasnya"

"Baik. Aku akan pergi sekarang. Aku akan kembali 10 tahun lagi. Kamu tunggu aku ya, jangan marah terus. Nanti cantiknya hilang."

"Ya. Aku tidak marah. Cepatlah pergi dan cepatlah datang ya pangeran."

"Baik putri Angry." Ucap laki-laki kecil tampan itu lalu mencium punggung tangan wanita mungil itu.

Seorang wanita mungil pun rupanya sedari tadi memperhatikan mereka. Melihat dari raut wajahnya sepertinya wanita ini tampak begitu sedih saat mendengar pangeran tampan akan pergi meninggalkannya.

Wanita mungil ini melihat pangeran tampan sangat menyayangi sahabatnya itu. Sesekali ia tersenyum tetapi senyumnya selalu hilang tergantikan oleh kesedihan. Ia sangat mencintai pangeran tampan itu tetapi sepertinya pangeran hanya menyukai sahabatnya.

Artinya, wanita mungil ini harus merelakan pangerannya bersama sahabatnya. Setelah mereka selesai bercakap wanita mungil ini berlari menuju kamarnya lalu menutup pintu kamar tersebut.

"Epril..."

Ardhila menoleh lalu secepat mungkin menghapus air matanya. Sementara bocah itu berlari kearahnya.

Dia menghapus air mata Ardhila lalu menujuk pipi Ardhila. Ardhila tau jika hanya dia yang tau bagaimana membuatnya tersenyum walaupun sedikit.Ardhila tersenyum lalu memeluk irsyad. Pelukan sahabat.

"Jangan menangis epril, Epril kan kuat. Coba Irsyad mau lihat lesung pipi Epril yang biasa membuat Irsyad iri" ucap irsyad lalu dijawab dengan gelengan kepala Ardhila. Irsyad menanggukan kepalanya sambil tersenyum.

Akhirnya Ardhila mengeluarkan senyuman dengan lesung pipinya lalu kembali memeluk Irsyad.

Irsyad melepaskan pelukannya. "Epril mau apa? Nanti irsyad bawain buat epril"

Ardhila menggelengkan kepalanya. "Epril hanya ingin irsyad kembali kesini bermain bersama epril. Irsyad jangan pernah lupain epril. Hanya itu yang epril mau"

"Itu pasti epril. Tapi apa epril tidak ingin hadiah dari irsyad kalo irsyad kesini lagi?"

Ardhila menggelengkan kepalanya kembali tanpa berucap apapun.

"Tunggu aku ya epril. Nanti kita main sama sama lagi. Irsyad janji. Irsyad berangkat ya. Dadah epril."

Ardhila hanya menganggukan kepalanya lalu tersenyum sedih melihat irsyad keluar dari kamarnya. Ardhila hanya berharap jika irsyad benar-benar menepati janjinya. Dia ikhlas jika nantinya Rani yang akan menjadi pacar irsyad. Asalkan,,

irsyad tidak melupakannya.






##########

Ini cerita baru aku. Ya aku berharap prolognya bisa membuat aku kembali semangat melanjutkan ceritanya. Comment ples votenya ya biar aku semangat terus bisa buat ceritanya dapet feel yang bagus. Dibuka kritikannya. Ayoo plis plis dibaca sisakan vote sama commentnya yaaa. Jika tidak ada yang Voment terpaksa aku harus menghapus ceritanya.;'(

Terimaa kasih;))))





Classy BoysWhere stories live. Discover now