Thankyou, Irsyad

5.9K 284 1
                                    

Di dalam restaurant, Epril hanya menyantap makanan tanpa memperdulikan pria di depannya yang sedaritadi memperhatikannya.

Dret..dret..

Mam's calling

Epril mengangkat ponselnya. Sementara Irsyad yang melihat epril menatapnya langsung mengalihkan pandangannya dan berusaha menikmati makanannya.

"Apa! Mama jangan bercanda!" Teriaknya, Irsyad refleks menatapnya. Dia melihat diraut wajah Epril terdapat kepanikan.

Apa yang sedang terjadi? Sehingga membuatnya panik seperti ini.

"Pril, Ad.."

"Baiklah Ma, aku segera pulang. Tolong tenangkan Rani" Epril memutuskan sambungan teleponnya. Lalu mengusap air matanya.

"Kenapa menangis?" Tanya Irsyad pelan, namun masih terlihat dingin. Dan sok tidak peduli dengan keadaannya.

Kalau kau tidak peduli kenapa kau bertanya, bodoh!

"Aku harus pulang"

Epril mengambil tas selempang miliknya, beranjak dari tempat duduknya.

"Ada apa dengan Rani?"

Great!

Pertanyaan yang membuat hati Epril kembali diguncang. Irsyad sangat memperhatikan keaadan sahabat yang sudah dianggap saudaranya sendiri, Rani. Yeah!

"Ran..."

"Kita harus memberi tau kebenaran ini. Kita harus memberi tahu Rani bahwa kita saling mencintai dan kita akan bertunangan. Ini saatnya, Pril"

Irsyad beranjak dari tempat duduknya lalu menarik tangan Epril.

"Ayo"

Sementara, kaki Epril ingin sekali melangkah dan menyetujui perkataan Irsyad. Tapi ini salah.

And, it's impossible. We are never can't do it!

"Tidak, tidak akan pernah bisa"

Irsyad mulai meregangkan pegangan tangannya. Dan membalikkan badannya. Matanya menajam menatap wanita di depannya.

"Kenapa? Kenapa tidak akan pernah bisa?"ucapnya dingin.

"Kau tidak akan pernah bersamaku"

"Tap...."

"Kau terlambat, kau terlambat mengetahui perasaanmu. Dan terima kasih sudah mengucapkan kata cinta untukku. Yang tidak aku ketahui bagaimana hatimu, mengucapkan hal yang sama dengan bibirmu atau berbeda?"



Classy BoysМесто, где живут истории. Откройте их для себя