You are Annoying!

7.1K 316 3
                                    

Pagi ini aku telah meninggalkan orangtuaku karena terpaksa ikut dengan orang yang menyebalkan ini.

Aku dan Irsyad pulang bersama, di dalam kapal hanya kami berdua. Hening. Tak ada yang membuka suara baik aku maupun Irsyad. Irsyad sedang asik sendiri dengan gadget miliknya.

Sesekali aku peratikan dirinya yang ketawa sendiri. Aku sempet takut melihat sahabatku eh maksudku orang menjengkelkan ini ketawa sendiri.

Jangan-jangan dia ada riwayat penyakit gila? Pikirku.

"Ahahahahahaha" Tawanya lebar dan kencang.

Aku segera menutup telingaku. Lalu menetralkan jantungku.

Sumpah, ini orang sarap. Ga ada angin lucu, ketawa lebar.

"Ganteng-ganteng sarap, percuma"ucapku pelan. aku bangkit dari tempat dudukku. Saat ini aku berada di belakang Irsyad. Saat mendengar ketawanya yang menjengkelkan aku memutuskan Pindah kebangku belakang.

Setelah tiga jam di perjalanan akhirnya kami sampai di pelabuhan. Aku hanya mengikuti langkah Irsyad.

"Halo..."

"Mobil yang aku suruh antarkan kau parkirkan dimana?"

"Oke".

"E-m syad" panggilku. Dia menoleh dengan muka dinginnya.

"Gue naik taksi aja ya"kataku datar. Males sebenarnya ngomong sama ini orang.

"Tidak!"ketusnya tanpa menoleh ke arahku.

"Terus Gue naik apa!"Kesalku.

"Gatau"ucapnya lagi. Fix. Aku sudah habis kesabarannya. Aku segera berbalik badan. Dan melangkahkan kakiku.

"Mau kemana?" Tanyanya sambil menahan tanganku. Aku berusaha melepaskan tanganku dari pegangannya.

"Naik, kita ke kantor. Sekarang!" Perintahnya. Aku tak bisa mengelak lagi. Dan memasuki mobilnya dengan lemas.

Diperjalanan aku sama sekali tidak ingin mengeluarkan suara. Walaupun dia bertanya juga aku tak ingin menjawabnya.

Hanya 20 menit di perjalanan menuju kantor Irsyad. Dia keluar dari mobil. Aku hanya diam menunggu dia membukakan pintu untukku. biar dia merasakan apa yang aku rasakan. HAHA.

Aku menyenderkan kepalaku di bangku mobil.

Eh dia cuma lewat doang. Sialan gue ditinggal.

Aku langsung membuka pintu mobilnya. Dan berlari memasuki kantor Irsyad tanpa mempedulikan siapa yang ku tabrak.

"Huh.. huh..Eh Mbak, saya mau tanya huh.. Ru-angannya Irsyad di-ma-na"ucapku terbata-bata.

"eh mbak, minta minumnya yah. Haus" aku langsung menegak air putih dingin itu tanpa mendengar jawaban Mbak-mbak ini.

"Hhh lega,... Jadi dimana mbak ruangannya?"Tanyaku ramah. Aku merasa bingung melihat mimik wajah mbaknya. Mbak ini hanya memperhatikanku.

Aku melambaikan tanganku ke depan wajahnya. "Eh.. iya di lantai 5 nanti tinggal lurus aja itu pintu ruangan Tuan Irsyad".

"WHAAAT?!!!! TUAN?!!" Mbak itu langsung terkejut mendengar teriakanku. Oke maaf aku refleks. Masa iya Irsyad dibilang Tuan? Apa dia yang punya perusahaan ini? Ah gila.

"Eh maaf mba. Kalo gitu aku ke atas mba. Maaf ya Mbak bikin kaget. Mbak.. em jangan mangap mbak kalo kaget" Aku segera meninggalkannya yang ku lihat jabatannya sebagai Manajer Personalia.

Saat melihat pintu ruangannya. Ada satu ruangan disana tanpa ada ruangan lain. Aku segera memasuki ruangan ini.

Aku langsung membuka pintu ruangannya. "Lo kenapa ninggalin gue sih"

Classy BoysWhere stories live. Discover now