Curiga 1

9K 444 10
                                    

"Kau siapa?"Tanya Irsyad sambil memperhatikan wanita manis di depannya.

"Oh. Mungkin kau lupa denganku". Ucap wanita didepannya sinis.

Wanita itu mengulurkan tangannya dengan muka cuek. Sebenarnya Epril tidak bisa cuek dengan cowo yang satu ini.

Irsyad menyambut uluran tangan Epril."Perkenalkan. Gue Epril. Dan gue ga mungkin lupa sama lo syad". Epril segera melepaskan tangannya.

kemudian melirik Rani hanya bingung melihat dua sahabatnya ini tidak saling mengenal. Oh tidak, hanya irsyad yang tidak mengenalnya.

"Oh ya, mama ayah gue udah nunggu didepan. Kalian mau bareng atau masih mau berdua?". Tanya Epril yang enggan menatap Irsyad dan menekankan kata berdua yang sebenarnya membuatnya sakit hati.

Irsyad yang melihat perubahan dari Epril hanya sedih. Dia ingat perkataan Epril yang hanya mau Dirinya tidak melupakan Epril. Tetapi? Nyatanya Irsyad melupakannya.

"Ayo kita pulang. Kasihan Paman sama Tante menunggu" Rani langsung meninggalkan Irsyad dan Epril.

Epril yang melihat Rani meninggalkannya langsung menyusul Rani. Tetapi saat ingin melangkah sepertinya ada yang menahan dirinya.

Epril melihat pergelangan tangannya di pegang oleh seseorang. Epril langsung melihat orang tersebut ternyata dia Irsyad. Epril berusaha melepaskan tangannya tetapi apa boleh buat? Tangan laki-laki ini lebih kuat.

"Pril, Maaf"Ucapnya dengan muka memelas. Epril hanya ingin tangannya terlepas dari Irsyad. Dia hanya takut jika Rani melihatnya. Ini tidak boleh!

"Pril, kita harus bicara. Aku minta maaf pril" Irsyad menahan tangan Epril dengan kuat.

"Lepasin syad. Sakit". Ringis Epril yang masih berusaha melepaskan Tangannya dari cengkraman Irsyad.

Irsyad Refleks melepaskan tangan Epril. Epril yang melihat tangannya sudah bebas langsung berlari menuju orangtuanya. Lalu diikuti dengan Irsyad.


***

Sampai dirumahnya. Epril langsung menuju kamarnya tanpa izin kedua sahabatnya itu. Karena Epril yakin mereka masih ingin menghabiskan waktu berdua.

Di dalam kamarnya, Epril hanya membuka laptopnya dan melihat bagaimana history chatnya dengan Irsyad. Epril hanya tersenyum miris. Bagaimana dia mau mengikuti saran dari Rani yang akan menjebaknya sendiri dalam dunia cinta.

"Pril, mau ikut makan siang bareng di luar?" Epril langsung menutup laptopnya dan memeluk laptopnya karena Epril takut jika Orang ini akan tahu semua.

"H-ei.. bisa kan kalo masuk kamar itu ketok pintu dulu? Kalo gue lagi ganti baju gimana?" kesal epril.

"E-eh maaf pril. Lagian biasanya juga aku masuk aja ke kamar kamu. Kamu lagi ngapain? Ngerjain skripsi?" Tanya Irsyad lalu menghampiri Epril yang sedang duduk di ranjangnya.

Irsyad duduk disamping Epril. Epril menggeserkan pantatnya. Ia panik. Takut jika laptopnya akan direbut oleh Irsyad.

"Kok kamu malah mundur gitu sih. Kenapa? Pertanyaan aku ga di jawab lagi" gumam Irsyad bingung melihat sahabatnya seperti panik.

"E-eengga. Aku engg.. eh iya lagi nyusun skripsi. Kalo ke kamar gue ketuk pintu dulu oke?"

"Oke. Eh iya kau mau ikut?". Tanyanya.

"Takut mengganggu kalian. Gue tidak usah ikut aja deh"jawab Epril santai lalu menaruh laptopnya di lemari.

"Tidak. Biasanya juga kita jalan bertiga. Aku gamerasa diganggu juga kok. Ikut ya?" Ucapnya memohon.

"Baiklah aku ikut. Kamu keluar dulu aku ganti baju". Suruh epril. Irsyad beranjak dari ranjang Epril hendak keluar.

"E-eh tunggu"Irsyad berhenti di meja belajar Epril. Lalu mengambil novel yang ada di atas meja belajarnya dilihatnya itu novel love story.

"Kamu suka novel Ini pril?" Tanyanya ke epril. Epril yang sedang memilih baju lalu menengok ke Irsyad dan menganggukkan kepalanya.

"Iya. Aku suka banget sama novel itu. Ceritanya romantis. Entahlah.. aku suka yang berbau romantis" jawabnya lalu tersenyum membayangkan jika ada seseorang yang akan membuat situasi hatinya menjadi romantis.

"Oh ya. Kamu mau meminjamnya? Pinjam saja. Bawa aku sudah selesai membacanya. Tapi, balikin lagi ya" ucapnya kembali. Sementara Irsyad merasa aneh dengan Epril. Irsyad juga sangat menyukai novel-novel romantis seperti itu.

"Syad. Aku mau ganti baju. Kamu masih mau disini?"

"E-eh iya aku keluar. Aku pinjam ya pril. Aku tunggu diluar". Irsyad menutup pintu epril lalu menggelengkan kepalanya karena merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Disana, disalah satu restoran yang dia pilih untuk makan siang. Epril sedang memesan makanan. Sementara Rani dan Irsyad menunggu di meja makan.

"Ran"panggil Irsyad.

Merasa dipanggil lalu Rani menengok ke irsyad sambil menyeritkan Alisnya seperti menanyakan 'ada apa?'

'E-em A-apa kamu suka sama novel cinta?"tanya irsyad sambil memperhatikan wajah Rani. Irsyad akui memang Rani bisa membuat hatinya bergetar. Ia takut apa ini yang dinamakan cinta?

"Aku? Suka Novel cinta?" Balik tanya Rani. Irsyad hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

"Hahaha mana mungkin aku suka novel cinta. Itu sangat membosankan" jawabnya yang berhasil membuat Irsyad kaget. Ini bukan jawaban yang diharapkan. Tetapi dalam pesab yang dia kirim. Rani sangat suka dengan novel cinta?

"Apa kamu bercanda? Kamu bener tidak suka novel cinta?"tanyanya lagi.

"Aku tidak suka membaca novel syad" jawab Rani datar.

Irsyad masih mencari jawaban dari mimik muka Rani tetapi dia menjawabnya dengan serius. Lalu mengapa dia bisa membalas pesanku dan bilang menyukai Novel cinta?

"Makanannya sudah datang"ucap Epril dengan ceria. Irsyad langsung menatap mata milik Epril. Epril yang melihatnya bingung lalu melirik Rani. Rani hanya mengangkat bahunya.

Rani melihat arloji di pergelangan tangannya."Eh kayanya aku gabisa makan bareng. Aku ada urusan. Kalian makan aja ya" Rani mendorong bangkunya lalu berdiri dan mengambil tas miliknya.

"Ta-p.."

"Udah kalian makan aja. Aku ada urusan. Jagain Tuan Tampannya aku ya Ep. Aku berangkat. Bye"Rani langsung berjalan meninggalkan mereka berdua.

Hening.

Epril melirik sedikit ke arah Irsyad dan dilihat wajahnya seperti kesal melihat Rani yang meninggalkan dirinya. Epril yang melihatnya merasa sedih. Walaupun hatinya senang tetapi saat melihat wajah Irsyad yang sedih ditinggal Rani. Ia pun ikut sedih.

Karena kebahagiaan miliknya adalah kebahagiaan miliku juga. Dan jika dia sedih. Bukan dia saja yang sedih. Hatiku pun juga sedih.

"Pril.."






Wokeh. Sampe disini dulu. Aku lanjut satu persatu ya. Bagi yang suka ASIY Always Stay In You udah aku Next juga. Sabar ya, satu persatu aku Next ceritanya. 

Jangan lupa comment sama vote ya readers. I want you vote and comment my story;'((( udah itu aja kok. Aku juga berusaha buat nambah feel dari setiap cerita yang aku buat. Terimakasih yang sudah membaca ceritaku;')

Classy BoysWhere stories live. Discover now