Sad Day

5.1K 241 1
                                    

Setelah pemotretan bersama, Epril kembali ke dalam rumah. Menyisahkan Irsyad dan Rani yang sedang menghabiskan waktu berdua. Epril merasa bosan berada dirumah sehingga ia memutuskan untuk mengganti pakaian santainya dengan celana jeans biru dongker dan baju lengan panjang berwarna peach dengan rambutnya yang dicepol asal. Setelah selesai mengganti pakaiannya, Tak lupa mengharumkan tubuhnya dengan parfume vanilla miliknya yang sudah menjadi ciri khas dari seorang Epril.

Epril melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamarnya. Ketika hendak menutup pintunya epril merasa ada seseorang yang sudah berdiri di belakangnya. Epril sangat tahu seseorang itu siapa.

"Mau kemana?"Tanya orang itu dengan suara beratnya.

Epril membalikkan tubuhnya, lalu tersenyum tipis kepadanya. Sementara dia hanya menampakkan wajah datar dan dinginnya. Sesekali dia menghirup udara yang sudah dilapisi oleh bau vanilla milik Epril.

"Nyari udara" Jawab Epril dengan santainya. Epril mencari cara untuk bisa pergi dari hadapan pria yang bertubuh lebih besar darinya.

"Sendiri?"Tanyanya lagi.

"Iya. Permisi"Balas Epril yang sudah tak kuasa ingin pergi dari hadapannya dan sekali menatap matanya. Dengan tekad yang kuat Epril sedikit mendorong bahunya yang besar lalu sukses akhirnya Epril bisa terbebas darinya.

"Tidak akan aku biarkan kamu pergi sendiri atau sama siapapun apalagi sama seorang pria"

Epril yang mendengarkan Dia berbicara langsung memberhentikan langkahnya. Dan membalikkan tubuhnya lalu tersenyum tipis kembali pada Irsyad.

"aku bisa sendiri dan jaga Rani"

Setelah menegaskan jawabannya, Epril langsung membalikkan tubuhnya kembali dan mempercepat langkahnya. Epril bisa mendengar Irsyad memanggilnya, namun tanpa mengejarnya.

Karena mengejarku, menurutnya pasti sia-sia.

Dengan perasaan yang gemuruh bak disambar petir. Epril tetap memutuskan untuk pergi. Epril tidak tahu harus kemana ia pergi dan membawa hatinya untuk bisa ikhlas melihat kebersamaan mereka.

Epril terus membawa mobilnya dengan kecepatan lumayan namun ia masih tetap sadar jika dia mengemudikannya dengan menuruti hatinya, ia bisa celaka. Akhirnya Epril menepikan mobilnya lalu meluapkan segala amarahnya dengan mencengkram stir mobilnya. Ia tak kuasa menahan tangisannya lalu air mata yang sedaritadi ia simpan perlahan-lahan menetes . sesekali ia mengacak rambut indahnya.

Setelah merapihkan rambutnya dan menghapus air matanya. Epril segera keluar dari mobilnya. Dilihatnya disebrang sana terdapat tempat duduk dan terdapat banyak anak-anak. Epril tersenyum sekilas dan berfikir mungkin hatinya bisa lebih baik setelah dari sini. Epril kemudian duduk di salah satu tempat duduk yang tersedia disana. Lalu memperhatikan anak-anak yang sedang asik bermain. Tanpa sadar entah darimana air matanya kembali turun membasahi pipinya.

"kenapa aku menangis lagi sih?" ucap epril lalu menghapus kembali air matanya.

"Ih kenapa makin deres" Kesalnya menghapus air matanya kasar.

"Kali ini aku merasa seperti cerita di novel-novel. tetapi yang biasa aku baca yang seperti ini hanyalah pria. Frustasi dengan perempuannya. Lalu menepikan mobilnya, mencengkram stir mobil, mengacak rambutnya. Tetapi aku tau yang membedakannya. Yaitu, butiran air mata. Aku terkadang suka kagum dengan sifat seorang pria yang bisa memedamkan kesedihannya tanpa menangis. Tetapi aku lebih salut terhadap wanita yang bisa mengeluarkan kesedihannya tanpa malu. Setelah mengeluarkan air mata lalu dirinya bisa tersenyum indah. Bagaimana dengan seorang pria? Setelah sedih dengan brengseknya dia mencari ketenangan dengan minum, merokok, atau sex"

Merasa ada yang berbicara, Epril mendongakkan wajahnya tanpa malu yang kini wajahnya sudah memerah akibat dirinya menangis. Dilihatnya ada sebuah tangan yang sedang menyodorkan sapu tangan biru dongkernya.

"kamu?"

Orang tersebut duduk di sebelah Epril. Lalu tersenyum tulus sesegera ia menghapus air mata Epril dengan sapu tangan miliknya dan mengelus puncak rambut Epril.

"masih mau nangis?"

Epril segera menggelengkan kepalanya. Dirinya sudah ditarik oleh orang tersebut kedalam pelukannya.

Untuk hari ini kayanya aku post 3 chapter. Jikalau bisa sampai endingnya. Tetapi kalo keburu ya. Soalnya ada satu cerita yang bakal aku post. Dan aku bingung harus menunda cerita ini atau post cerita baru. Pengennya sih keduanya tapi bimbang takut galaku ceritanya HAHAHA



Classy BoysWhere stories live. Discover now