Apa maksudnya?!

6.8K 358 7
                                    

Irsyad POV

"Kau lancang, syad!"ucapnya tajam. Aku segera menoleh ke sumber suara itu.

Aku segera menaruh laptopnya ke tempat duduknya. Lalu ia mengambil Laptopnya serta gadget miliknya.

Epril membalikkan tubuhnya. Aku tahu dia akan pergi dari tempat ini. Aku segera menarik tangannya dan dia langsung duduk dibangkunya tadi. Aku segera duduk disampingnya.

"Kau harus menjelaskan semuanya, pril"ucapku dingin. Aku tahu sikapku mulai berubah kepadanya. Aku mulai dingin dan sedikit cuek kepadanya.

Aku tahu jika dari kemarin dia juga berubah denganku. Dia mulai tidak memperdulikanku. Dan sama sepertiku dia mulai cuek denganku.

Entahlah aku merasa tidak suka jika dia mulai bersikap cuek kepadaku. Saat dia terjatuh kemarin, dia sama sekali tidak ingin ku tolong. Aku yang melihatnya hanya mendengus kesal.

Tanpa ku pedulikan rani, aku segera menghampirinya dan mengulurkan tanganku. Aku melihat dia menolakku. Dia memilih mencari pinggir meja untuk berdiri.

Aku melihat kakinya berdarah. Tanpa berpikir panjang aku segra menggendong dia lalu menaruhnya ke kamar.

Saat aku berbicara, dia hanya memunggungiku rasanya aku ingin menarik tubuhnya lalu menyuruhnya untuk menatapku. Tapi aku urungkan niatku.

Di mobilku, aku juga melihat dia hanya memainkan gadgetnya tanpa berbicara apapun. Dia berubah. Benar-benar berubah. Aku tidak bisa melihatnya yang penuh keceriaan. Aku tidak mengerti kenapa dia bisa berubah seperti ini.bukan hanya denganku tetapi dengan Rani pun begitu.

Selain itu, saat menyebrangi kapal. Dia memilih untuk menyebranginya sendiri. Aku hanya melihatnya lalu tersenyum tipis. Ini yang ku suka dari Epril. Dia selalu berusaha untuk sendiri melakukan hal-hal yang menurut perempuan lain itu menyeramkan.

Saat dia menyebrang, aku melihat tubuhnya oleng. Aku panik melihat dirinya oleng. Aku segera membekap tubuhnya. Kalau aku boleh jujur, aku nyaman sekali dalam pelukannya. Berbeda dengan saat aku memeluk Rani. Memang diriku menyukai Rani. Tetapi untuk cinta? Aku tidak mengerti mencintai siapa.

Kalian bertanya kenapa aku menjadikan Rani sebagai kekasihku? Karena aku ingin bisa memunculkan rasa cintaku untuk Rani. Karena ku yakin Rani adalah orang yang selama ini aku tunggu.

Melihat sekarang. Aku merasa jika Epril yang membalas pesanku selama ini. Aku juga merasa memiliki banyak kesamaan dari novel cinta, lagu romantis, dan makanan kesukaan.

Aku harus bisa mengetahui siapa yang sudah membalas pesanku. Walau aku merasa dipermainkan, aku hanya ingin tahu siapa yang membalasnya!.

"Apa yang harus ku jelaskan?"tanyanya dingin tanpa menatap mataku. Aku segera menarik dagunya untuk menatap mataku.

"Tatap mataku, lalu jelaskan semuanya"Suruhku.

"Tidak, aku tidak ingin menjelaskan. Yang kau harus tahu, bahwa Rani sudah mencintaimu. Kejarlah cintanya" dia beranjak bangun dari tempat duduknya. Aku segera menarik tubuhnya lalu dia duduk kembali.

"Jelaskan semua, ku mohon. Aku tidak akan memarahimu. Walau aku kecewa denganmu karena sudah membohongiku"ucapku tanpa mempedulikan disini ada kekasihku.

"Ya, aku yang membalas semua emailmu. Maafkan aku, karena saat itu Rani sedang sibuk dengan urusannya. Dia tidak sempat membalas pesanmu. Sudah berapa kali aku menyuruhnya untuk membalas pesanmu tetapi dia selalu sibuk. Jadi maafkan Rani ya syad. Tapi asal kau tahu jika dia mencintaimu. Sungguh" jelasnya. Aku semakin bingung, mana sesungguhnya yang aku cintai Rani atau Epril?,

kapal sudah berhenti di sebuah pulau. Aku dan keluargaku segera turun dari Kapalku. Seperti biasa aku turun dan memegangi satu persatu keluargaku.

kuulurkan tanganku."Tidak usah, aku bisa turun sendiri. Ini jaraknya dekat"ucap epril lalu menyebranginya sendiri. Aku segera menurunkan tanganku. Dia mulai berjalan mendahuluiku.

Author POV

Saat sampai di tempat penginapan. Epril masuk kedalam kamarnya. Sementara Rani dan irsyad memutuskan untuk berkeliling pantai.

Irsyad sudah mengajak Epril untuk ikut dengannya mengelilingi pantai. Tetapi epril menolaknya karena dia merasa akan mengganggu mereka.

Irsyad sedikit kesal dengan Epril karena selalu menolak ajakannya. seperti malam ini irsyad mengajaknya untuk pergi ke Saung untuk Barbaque di halaman penginapan.

"Pril, ayolah keluar. Daritadi kau dikamar, apa tidak bosan?"tanyanya saat berada didepan pintu kamar Epril.

"Tidak, aku lebih suka disini. Tempatnya sejuk"jawab epril.

Irsyad menghela nafasnya. "Pril, kamu kenapa berubah?"

"Berubah apa maksudmu?" Ucap epril bingung.

Irsyad segera menerobos epril untuk memasuki kamarnya. Dia segera mengunci pintu kamar Epril. Mungkin kesabarannya sudah habis.

"Hei.. kenapa pintunya dikunci. Sini kuncinya syad" epril berusaha mengambil kunci pintu kamarnya yang berada di tangan Irsyad.

"Tidak, tau kah kamu aku sangat sakit hati saat kamu menolak seluruh ajakanku hari ini."Ucapnya berjalan mendekati Epril. Epril yang melihatnya hanya memundurkan kakinya. Ini yang kedua kalinya epril takut menatap matanya.

"Bukan karena itu saja. Kau sudah merubah sikapmu menjadi dingin denganku. Kau menyuekkanku. Bahkan kau menganggap ku tidak ada. Tahukan kamu hatiku saat ini sedang sakit?"

Epril masih memundurkan kakinya dan shit! Dia sudah sampai di pojok kamarnya. Dia tidak bisa mundur lagi. Sementara Irsyad sudah berada didepannya

"S-ya-d Me-ny-ing-kir lah. A-ku ta-kut. Ke-na-pa kaamu s-eperti ini?"ucapnya terbata bata takut melihatnya saat ini.

Dia hanya menyunggingkan senyumannya lalu mengunci kedua tangannya disamping kepala Epril.

"Aku seperti ini karena kamu" bisik irsyad. Epril hanya memejamkan matanya.

"Hei, jangan dipejam matanya. Biar aku melihat kejujuran dari matamu" irsyad memegang kelopak mata epril. Epril langsung membuka matanya.

"Aku ingin melihat, apakah kamu mencintaiku atau tidak. Tapi sepertinya kamu mencintaiku kan?"tanyanya sambil tersenyum sinis.

Epril yang melihat kepedean dari raut wajah irsyad hanya mendengus kesal.

"Kau mencintaiku, Ardhila" ucapnya lagi. Lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah epril.

Epril berusaha menjauhkan wajahnya dengan wajah irsyad. "Sy-ad Apa yang.."

"ssttt, nanti mereka semua mendengar. Nanti Rani mendengar jika kamu mencintaiku. " irsyad mendekatkan wajahnya lagi.

Dengan cepat Epril mendorong tubuh irsyad. "Kamu gila! AKU TIDAK PERNAH MENCINTAIMU, ingat, jangan sampai kau menyakiti Rani. Dan ku tegas kan sekali kali. Jika aku TIDAK MENCINTAIMU, TUAN KEPEDEAN" epril segera meninggalkan irsyad dikamarnya lalu menutup kamarnya dengan kencang

"Kau yang membuatku gila pril. Dan tanpa kau ketahui, aku mulai menyukaimu. Ku rasa cintaku mulai tumbuh"ucap irsyad sendiri sambil tersenyum tipis.



Hai readers maaf ya part CHANGES sama part MULAI TERUNGKAP itu ketuker. Harusnya changes dulu baru MULAI TERUNGKAP. aku mintaa maaf banget jadi keganggu bacanya. Aku mau ubah sudah terlanjur di post ceritanya maaaf yaaa;'(, oh ya sebagai gantinya aku post lagi partnya. Biar kalian paham. Jika blm paham juga bisa comment yaa. Terimakasih ;')))

Classy BoysWhere stories live. Discover now