Steve or Irsyad ( Two classy boys)

6K 258 1
                                    

"Ada apa?" Tanya steve bingung saat Epril memberhentikan langkahnya

"Apa dirimu sakit? Atau ada yang tidak enak? Atau---"

"Kamu tidak usah menemaniku. Aku bisa sendiri" Jawab epril lalu kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Steve sendiri.

Namun steve tidak putus asa seperti Irsyad. Ia terus mengejarnya dan menyamakan langkahnya. "Aku akan temani kamu. Dan kamu tidak boleh menolaknya" Ucapnya dengan tegas.

Epril menghela nafasnya kasar. "Hm. Sama saja"

"Maksudnya?"

Epril sudah tau bagaimana ia harus bersikap dengan orang pemaksa. Epril sangat belajar dengan sikap Irsyad. Ternyata semua kalangan classy boys memiliki sikap pemaksa menurut Epril.

"Tidak apa-apa. Jadi, Mau naik mobilmu atau bagaimana?"

"Naik mobilmu saja. Mobilku dikantor".

AKhirnya Mereka sampai di sebuah mini market. Epril sedang memilih menu untuk dimasaknya nanti malam. Karena nanti malam dirumahnya akan diadakan makan malam bersama sekaligus barbeque. Epril sebenarnya sangat malas mengikuti acara malam ini, ia ingin segera istirahat.

Steve menemani Epril berbelanja sambil berbincang. Terkadang steve suka gemas melihat tingkah Epril yang suka memikirkan sesuatu. Steve juga tidak malu untuk membawa belanjaan yang berisi sayur. Dan steve pun yang membayar belanjaan milik Epril. Epril sudah memaksa Steve untuk tidak membayarnya tetapi sikapnya yang memaksa membuat epril kesal dan putus asa akhirnya ia mengalah.

Sebagai gantinya Epril mengantar Steve ke kantor miliknya untuk mengambil mobilnya. Epril sempat ingin mengantarkan Steve ke rumahnya. tetapi steve menolak. Steve tetap bersikekeh untuk mengantar epril kerumahnya. Epril berpikir jika Steve mengantarnya kerumahnya maka nantinya ia akan pulang naik apa?

Setelah banyak menghabiskan urat suaranya untuk melawan orang pemaksa akhirnya epril sampai dirumahnya dan sudah mengantarkan Steve dengan keadaan utuh di kantornya meski hanya dompetnya yang tidak utuh seperti semula.

Epril sudah memakirkan mobilnya ke garasi rumah dan mengeluarkan belanjaannya tadi. "biar aku yang membawanya"

Epril melinguk ke sumber suara lalu menganggukkan perkataannya tanpa membalas ucapannya. Epril langsung Ke kamarnya dan membersihkan wajahnya yang sudah sangat kusut akibat dirinya menangis.

"kenapa pulangnya malam?"

Epril yang barukeluar dari kamar mandi terkejut. Ia langsung menggunakan handuk kecilnya yang sengaja ia bawa untuk mengeringkan rambutnya langsung ia pakai untuk menutupi tubuhnya. Epril hanya keluar menggunakan celana tidur panjang dengan tanktop hitamnya yang membuat tubuhnya makin terlihat bersinar menggunakan tangtop warna itu.

"kenapa gak ketuk pintu dulu?"Tanya Epril kesal sambil menahankan handuknya agar tidak terbuka sedikitpun.

"bisa keluar dulu? Mau ambil pakaian" perintah Epril tetapi Irsyad hanya diam dengan tatapan dingin penuh Tanya.

"Jawab aku"balasnya dingin dan datar. Epril yang mendengar suara tersebut memundurkan langkahnya.

"kamu nggak mau jawab, Hm?" Irsyad melangkahkan kakinya perlahan sementara Epril terus memundurkan langkahnya.

"Ayo jawab"

Irsyad makin mendekatkan tubuhnya untuk mendekati Epril. Sementara Epril sudah berada di depan pintu kamar mandi. Dan hanya satu langkah jaraknya dengan Irsyad.

"kamu tidak pernah keluar hanya menggunakan tangtop, kan?"

Epril menggelengkan kepalanya, hatinya sudah berdegup kencang. Tidak mengerti apa artinya. Epril takut sekali jika Irsyad melakukan hal yang menjijikan. Tetapi Epril selalu yakin Irsyad tidak akan melakukan hal yang terakhir disebut oleh Steve. "stop, jangan melangkah"

Classy BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang