This is not My place!

6.2K 280 3
                                    

"Kau terlambat, kau terlambat mengetahui perasaanmu. Dan terima kasih sudah mengucapkan kata cinta untukku. Yang tidak aku ketahui bagaimana hatimu, mengucapkan hal yang sama dengan bibirmu atau berbeda?"

Irsyad mengaitkan tangannya lagi dan menggenggamnya dengan erat.

"Bibir dan hatiku berkata sama, jadi kita harus ke sana sekarang. Kita harus memberitahu semuanya kepada mereka. Aku memaksa, pril?!"ucapnya dengan nada tinggi dan mulai menarik wanitanya berjalan.

"Lepaskan?!" Teriak epril. Semua mata menjuru kepada sepasang mereka. Epril dan Irsyad sama sekali tidak memikirkan disini ada orang banyak atau tidak.

"Aku memaksamu untuk melepaskan tanganku!"Bentak epril. Namun, bentakan itu sama sekali tidak didengarkan. Irsyad dengan tulinya sama sekali tidak mau mendengar keluhan wanita ini.

"Dia kehilangan Ayahnya saat ini"

Langkah Irsyad mulai melambat. Dia mulai mendengar Epril berbicara.

"...Dan saat ini, dia butuh kamu. Hanya kamu, Syad".

Irsyad memberhentikan langkahnya namun sama sekali tidak melepas genggamannya. Dan membalikkan tubuhnya menatap gadis rapuh ini.

"Apa maksudmu?"

"Ayahnya meninggal. Dan saat ini dia hanya butuh kamu. Kita harus kesana. Dia butuh kamu. Ya, dia sangat membutuhkan kamu, Syad"

Irsyad hanya memiringkan kepalanya. Berusaha mengerti apa maksud Epril. Tapi, dia sama sekali tidak mengerti apa maksud Epril.

Dengan menghela nafasnya dengan berat.".... dia membutuhkanmu sebagai seorang tunangannya. Ya, tunangannya"

Epril berusaha tegar di depan pria yang selama ini dia nantikan. Dia tidak ingin melihat kerapuhannya pada pria kekar dan galak ini.

"Apa?! Kau Gila!!" Irsyad melepaskan genggamannya lalu membuang mukanya.

"Kau pikir dengan menjadi tunangannya dia akan bahagia?" Ucap Irsyad dingin tanpa membalikan wajahnya dan menatap epril.

"Ya"

"Apa kau tau perasaanku bagaimana setelah bersamanya?"

"Tidak"

"Aku hanya ingin kamu, sudah pasti saat bersamanya aku tidak bahagia Epril!".

Irsyad membalikkan badannya dan menatap wanita keras kepala ini. "Kamu sama sekali tidak memikirkan perasaanku"

Dia mulai berjalan selangkah dan mendekat kearahnya. Irsyad sama sekali tidak peduli dimana dia berada saat ini. Dan Irsyad meraih jemari Epril.

"Setidaknya, kau pikirkan perasaamu Pril. Aku tahu kamu sakit hati jika aku dekat dengannya"

"Aku bahagia"

"Bullshit! Kau tatap mataku. Dan jawab perkataanku"

Epril sama sekali tidak ingin menatap matanya. Karena jika dia menatap irsyad yang ada dia hanya menangis.

Tidak boleh, aku harus bisa menatap matanya. Tunjukan kekuatanmu, Epril. Batinnya

Epril menatap bola matanya. "Aku bahagia jika kau bersamanya. Aku minta kamu bisa membuat dia bahagia.Jangan pikirkan aku. Aku selalu senang melihat kedekatan kalian"

"Tidak. Aku tidak bisa melakukannya"

"Aku mohon. Demi Aku. Demi hatiku, Syad. Ku mohon lakukan untukku kalau kau tidak bisa melakukan untuknya"

"Baik, ini yang kau mau. Aku melakukan ini tidak demi kau atau Rani"

"...."

"Demi hati kita"

Classy BoysDove le storie prendono vita. Scoprilo ora