Changes

6.2K 165 3
                                    

"Ran.." Irsyad berjalan lalu duduk disamping Rani. Rani hanya menengok lalu kembali nonton Tvnya.

"Ran, Aku ada sesuatu buat kamu" ucapnya membuat Rani menengok ke arahnya lalu tersenyum lebar.

Irsyad mengeluarkan sebuah kotak merah. Lalu dia membukanya. Rani yang melihat kotak itu berisi Liontin cantik langsung terpesona.

"Ini untuk siapa?"tanya Rani bingung.

"Tentu saja untukmu, Ran" senyum Irsyad. Rani langsung menyambar Tubuh Irsyad dan memeluknya dengan Erat. Irsyad membalas pelukan itu sambil mengelus rambut halusnya.

"Biarku pakaikan untukmu" Rani membalikkan badannya lalu menyampingkan rambut panjangnya agar Irsyad mudah memasang Kalung itu.

Setelah selesai memakaikannya Irsyad langsung membalikan tubuh Rani. "Ini tidak salah pilih bukan? Kalunh ini cantik dikamu Ran" rani menjawabnya dengan senyuman lalu menganggukkan kepalanya.

"Ran, aku ingin bertanya sesuatu" ucap Irsyad serius.

"Tanya apa yang kamu ingin tanyakan. Tuan Tampan"ledek Rani sambil melihat kalung yang sudah terpakai di leher jenjangnya.

"Apa kau sudah memiliki Pacar? E-em atau ada seseorang yang lagi menyukaimu atau mendekatimu?" Tanya irsyad sambil menatap wajah cantik Rani.

"Sepertinya ada" jawabnya singkat. Irsyad mencari kebenaran dari wajah Rani. Rani memunculkan wajah seriusnya. Irsyad bingung. Apa ini sudah terlambat?

"Dan itu pasti kau" lanjutnya yang membuat Irsyad terkejut.

"Maksudnya?"

"Ya, kau lagi mendekatiku kan? Dan kurasa kau juga menyukaiku. Benar begitu?" Tanya Rani yang kemudian menatap mata hazel Irsyad.

"I-yaa. Ba-gaimana kau bisa tau? Apa Epril memberitahumu?"Tanya Irsyad kembali.

"Tidak sama sekali"

Rani mulai beranjak dari sofanya lalu berjalan kearah jendela rumahnya.

note: disini epril sama Rani itu tinggal se rumah. Dia tinggal dirumah milik neneknya. Dan Irsyad sebenarnya bukan tinggal di rumah epril sama rani. Dia hanya nginep aja. Dia hanya lagi liburan dirumah sahabatnya. Oke. Ngerti kan? Kalo ga ngerti bisa comment. Sip? ;)

"lalu?" Irsyadpun ikut berdiri mengikuti Rani.

"Aku hanya punya firasat saja"jawabnya tanpa menoleh ke belakang.

"Aku memang menyukaimu Ran. Aku takut kamu sudah memiliki seseorang. Tapi apa kamu tidak memiliki seseorang yang spesial?"

"Aku tidak memiliki orang yang spesial saat ini. Bagiku kau yang spesial. Irsyad" jawabnya lalu menoleh kebelakang. Irsyad mulai mendekati Rani. Semakin dekat. Sudah hampir dekat.

"Apa kamu mau menjadi kekasihku?" Tanya Irsyad. Rani menggulum senyumnya lalu menganggukkan kepalanya. Irsyad langsung memeluk Rani dengan erat.

Tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Dia sudah tidak kuat membendung air matanya. Dia tidak mengerti apa ini air mata bahagia atau air mata menahan sakit? Sakit hati yang sedang melandanya.

Dia sudah tidak kuat melihat mereka berdua bersama. Lalu dia membalikkan badanya.

"ADUH.."Ringisnya. Epril terjatuh karena tidak melihat ada meja di sampingnya. Kakinya tersangkut lalu terjatuh. Tak terasa darah keluar dari ibu jari kakinya.

Epril segera menengok kearah belakang yang sedang memperhatikannya. "E-eh maaf aku mengganggu kalian. Aku ingin ke kamar. Maaf sekali lagi"

Epril mencari penopang untuk berdiri. Dia memegang pinggir meja.

Aku harus bangun. Ini sangat memalukan sekali. Tapi kakiku tidak kuat untuk berdiri. Sakit sekali. Tuhan, bantu aku ini sakit sekali. Ucapnya dalan hati. Lalu mencoba bangkit tetapi tetap tidak bisa.

"Biar aku bantu"irsyad mengulurkan tangannya. Epril hanya melihat tangannya yang sudah terlulur siap membantu Epril.

Epril hanya membuang muka dari tangan itu lalu mencari bantuan lagi.

Irsyad yang melihatnya sudah geram lalu menggendong Epril. Epril ingin memberontak tetapi tubuhnya di gendong dengan erat. Bahkan dia tidak bisa bernafas.

Irsyad membuka pintu kamar Epril lalu membaringkan Epril di Ranjangnya. Irsyad keluar kamar mencari kotak P3k. Epril yang melihatnya hanya menyeritkan alisnya.

Epril melihat ada seseorang yang memasuki kamarnya. irsyad membuka kotak itu lalu mengobati luka di ibu jari Epril. Epril hanya menatap wajah orang yang dia cinta.

Bukan, dia bukan orang yang epril cinta. Epril harus menghilangkan rasa cinta ini. Dia sudah menjadi kekasih sahabatnya sendiri. Dia tidak boleh egois mengambilnya. Tidak!

"lain kali.hati-hati"ucapnya dingin. Lalu beranjak dari kasur Epril.

"Terimakasih. Maaf sudah merepotkanmu. Dan menganggu kalian." Jawab epril lalu menyampingkan tubuhnya agar tidak melihat Irsyad lagi.

Irsyad menengok ke epril. Dilihatnya dia sedang memunggungi dirinya.

"Besok keluarga kita akan liburan. Apa kau akan ikut?" Tanyanya sebelum keluar dari kamar Epril.

"Tidak tahu"jawabnya tanpa menoleh ke Irsyad. Irsyad
Yang sudah mendapatkan jawabannya lalu keluar dari kamar Epril. Dan menutup pintunya.

Epril membalikkan tubuhnya tak kuasa menahan rasa sakit di hatinya. Irsyad sudah berubah terhadap dirinya. Irsyad ini bukanlah irsyad yang dia kenal.

Dia irsyad yang sudah menyakiti hatinya.

Classy BoysWhere stories live. Discover now