What do you mean?

5.6K 243 1
                                    

Pulang dari kantor. Alex sudah mendapatkan beberapa gift dari Irsyad berupa ciuman-ciuman manja yang diberikan Irsyad padanya di sekitar wajahnya.

Alex tahu dia akan cemburu dan kesal melihat perilakunya dengan Epril yang membuatnya marah. Tetapi dia lakukan semua untuk menyadarkan Irsyad bahwa dia tidak boleh asal bicara dan melakukan tindakan seenaknya kepada wanita.

Terlebih lagi kepada Epril. Epril adalah wanita yang giat bekerja, supel, manis, dan yang membuatnya gemas adalah sikapnya yang humoris.

Setelah mengompres lukanya. Alex melirik ke kaca. "Terlalu buruk untuk datang"

Dret.. dret..

You have a new massage

Epril

"Ada apa, Ya?" Tanyanya sendiri lalu membuka ponselnya.

Apa nanti kau datang, Lex?

Alex berpikir sejenak untuk membalas pesan Epril. Dia ingin datang tetapi kondisinya tidak memungkinkan. Tetapi di sini lain Alex ingin menemani Epril. Alex tahu jika nanti Irsyad akan bersama dengan Rani. Bukan dengan Epril.

Ya, memangnya ada apa?

Alex berusaha untuk membuat lukanya sedikit lebih baik agar tidak terlihat dia habis menerima tinjuan seorang Irsyad. Si penguasa jagad Ramadinata.

Tetapi, apa kau baik-baik saja? Kata Adi. Irsyad memukulimu. Apa benar? Memangnya salah kau apa? Apa ini karena ku? Jika iya, aku minta maaf Lex

Alex tersenyum melihat pesan yang dikirimkan Epril. Dia sangat perhatian kepada seseorang. Benar kata Irsyad. Epril tidak ingin melihat orang itu tersakiti akibat dirinya apalagi menyangkut dengannya.

Tidak, ini bukan salahmu. Mungkin si sialan itu gemas denganku. Aku baik. Kau datang ke acaranya kan?

Sent

Haha. Kau masih saja bercanda. Aku datang. Istirahatlah terlebih dahulu. Tidak usah di balas pesanku.

Melihatnya langsung tersenyum dan merebahkan tubuhnya. Dan menaruh ponselnya

***

Setelah berdandan cukup simple dengan blouse hitamnya selutut dan rambutnya yang biasa di kuncir kuda. Ditambah sedikit aksesoris yang melihatnya begitu sederhana.

"Pril, sudah siap?"tanya Rani yang mengambil sepatu high heelsnya tanpa melihat Epril.

Rani menggunakan Gaun mewahnya yang memperlihatkan punggung mulusnya tetapi depannya tertutup rapat. Gaun itu panjang beda dengan Epril yang menggunakannya selutut.

"Perfect, simple, and sweet" puji Rani melihat Epril.

"Tapi..."

"Kenapa sih? Kunciran kamu tidak mau dilepas?"tanya Rani kesal melihat buntut kuda milik Epril.

"Tidak ingin"

"Biar aku lepaskan!"

"Tidak mau!"

"Ayolah, Ep". Ucapnya memohon pada Epril.

"Sekali tidak ya tidak!"bentaknya kesal pada Rani.

"Ganti bajumu"suruh Epril dengan ketus.

"Apa?"

"Aku bilang ganti bajumu, Rani! Nanti masuk angin! Ini sudah malam. Kamu tuh ya, kemari depan yang dibuka, sekarang belakang, besok bawah kamu yang dibuka? IYA?!!!"teriaknya dengan kesal.

Classy BoysWhere stories live. Discover now