Classy Boys

Irsyad POV

Irsyad Point Of View

Sudah ku lakukan semua. Bahkan semua bisa ku korbankan untuk mendapatkan, Epril.

Tetapi, entah kenapa Epril itu susah sekali untuk didapatkan. Aku tau, jika dia mencintaiku juga. Toh gampang, Aku dan dirinya bisa menceritakan semuanya ke keluargaku dan keluarganya termasuk sahabatku juga, Rani.

Aku mengerti maksud dan tujuan Epril. Dia hanya ingin Rani bahagia. Tetapi, mana bisa aku melihat orang yang aku sayang menderita. Terlebih lagi, akhir-akhir ini aku sering berbicara dingin padanya.

Bukan hanya dirinya yang menderita. Aku pun menderita dan tidak bahagia. Dulu memang aku menyukai Rani. Tetapi, sejak mengetahui kebenarannya. Entah mengapa hatiku berpindah padanya.

Epril, wanita yang rela berkorban demi sahabatnya, Rani. Sedari kecil dia selalu melindunginya dari apapun yang akan membuat Rani sedih. Bahkan dia rela untuk memberikan badannya. Maksudku memberikan kesedihan Rani kepadanya.

Aku memang salah, dari awal tidak menyadari jika dia memperhatikanku. Aku terlalu asik dengan Rani. Terkadang aku tidak mempedulikannya.

Tetapi, saat ku lihat matanya yang rapuh. Hatiku terasa tersakiti. Dan aku tidak menyadarinya.

Bodoh!

Dan disaat aku besar. Aku tidak menyadari kehadirannya. Aku melihatnya benar-benar berbeda. Makanya aku tidak mengenalinya. Dia terlihat begitu manis dan terlihat seperti anak laki-laki yang setiap keluar rumah dengan celana panjang atau jeans pants.

Jika ditanya menyesal saat itu tidak menyadarinya?

Ya, aku menyesal.

Bodohnya aku lagi saat semua makanan kesukaanku hanya diketahui oleh Epril. Dan semua yang berbau romantis itupun hanya Epril yang tahu dan sama seperti dirinya menyukai hal itu.

Untuk kedua kalinya, aku menyesal.

Aku mulai bahagia saat mengetahui semua kebenaran Epril. Epril yang membalas pesanku saat aku berada di london.

Jika ditanya apakah kamu marah saat mengetahuinya?

Tidak, sama sekali aku tidak marah.

Aku mulai kesal saat aku mengungkapkan rasa sayangku kepadanya tetapi Epril tidak mempercayainya.

Tetapi aku suka padanya saat aku mendekati wajahnya, dia selalu menghindar dan takut.

Hei, apa dia tidak pernah berciuman sebelumnya?

Aku rasa tidak.

Aku senang jika Epril sama sekali tidak tersentuh oleh siapapun. Dan mulai saat itu, aku selalu menggodanya dengan mendekatkan wajahku. Aku tidak akan menyiumnya jika dia tidak melakukan kesalahan atau membuatku kesal.

Jika ditanya apa yang akan kamu lakukan jika ada seorang laki-laki yang akan mencium Epril?

Aku akan menghajarnya. Bahkan membunuhnya.

Kalian tahu? Jika yang ku katakan pada Rani saat aku menciumnya. Sebenarnya itu bukan Alesha melainkan Epril.

Jika aku mengucapkan nama epril. Pasti akan membuatnya sedih. Aku juga tidak ingin membuatnya sedih.

Jika ditanya apa aku menyayangi Rani?

Sangat. Aku sangat menyayanginya.

Aku juga tidak ingin Rani dekat dengan pria brengsek. Aku hanya ingin Rani di sini juga bersamaku. Aku tidak ingin ada yang hal buruk yang terjadi dengan dirinya. Egois bukan?

Saat mereka berdua mengalami kecelakaan. Aku marah, marah sekali. Karena mereka berdua penting bagiku.

Rani bertanya'siapa yang akan kau selamatkan terlebih dahulu?'

Aku tidak akan bisa kehilangan salah satu diantara kalian.

Em, Nah saat aku melihat Epril mengenakan tanktop  di depanku. Entah mengapa aku jadi tersenyum sendiri membayanginya. Dia terlihat begitu seksi. Bahkan jika di sandingkan dengan Rani hanya berbeda tipis sekali. Karena Rani seorang model mungkin. Tetapi aku salut dengannya bisa merawat tubuhnya.

And, sekarang aku marah dengannya. Dia sama sekali tidak mengerti perasaanku. Dia egois. Dia ingin aku menjauhinya. Oke, fine. Akan ku lakukan. Aku akan menjauhinya, bahkan nanti dia akan merasakan jika aku merasa jauh darinya.

Saat aku mendengar dia sama sekali tidak mencintaiku. Berkali kali aku tanyakan apakah itu benar. Dan aku melihat matanya yang bisa aku percaya. Mata itu berkata sama dengan mulut manisnya itu.

Mulai saat itu juga aku membencinya.

Jangan lupa vote ;))))