"Chagi, kau belum siap juga??" ujar YoonGi, suamiku. Pria imut bermata sipit itu menghampiriku yaang tengah berdiri di depan washtafel di dekat kamar.
"Sabar oppa. Apa aku sudah terlihat terlihat cantik sekarang?" aku mencoba merapikan rambut panjangku. Sedikit menyampirkannya kebelakang.
YoonGi berdiri tepat di sebelahku. Tersenyum tipis, lalu mengusap bahuku pelan.
"Hanya seperti ini saja, kau sudah sangat cantik, chagi. Jangan berlebihan. Aku tak mau kau dilirik dengan genit oleh pria di luar sana."
Mungkin aku memang sedikit berlebihan. Oh ayolah. Kami hanya pergi keluar untuk makan siang. Dan kali ini, YoonGi menyuruhku untuk memakai baju couple pemberiannya.
Baju hangat dengan lengan panjang berwarna biru tua. Kami sudah seperti anak kembar sekarang, hihi. Bedanya, YoonGi memakai topi berwarna biru dengan tulisan huruf 'A' di sisi kanannya. Ia terlihat beda dari biasanya. Karena, biasanya YoonGi akan memamerkan poninya.
Ngomong-ngomong soal pernikahan, aku dan YoonGi sudah 6 bulan menjadi sepasang suami istri yang sah. Kami sudah berpacaran bahkan sejak SMP. Yaa.. YoonGi adalah cinta pertamaku. Dan juga... cinta terakhirku.
"Sayang..." suara khas YoonGi memecahkan lamunanku.
"I-iya, maaf oppa. Kau benar. Aku memang suka berlebihan..." aku menundukkan kepalaku.
Kudengar kekehan kecil dari mulut YoonGi. Sial, kenapa dia mentertawakan ku?
"Kau ini... tidak pakai apa-apa pun kau sudah terlihat sangat cantik, chagi."
"Ma-maksudmu tidak pakai apa-apa?? Maksudmu...aku..."
YoonGi melebarkan senyumnya, "Hahahah, bukan itu maksudku, sayang. Maksudku, tanpa perhiasan, riasan wajah, atau apapun itu. Kau sudah sangaaat..cantik. Dimataku. Mengerti?? Jadi, jangan berlebihan kalau ingin keluar rumah. Aku tidak suka." YoonGi mempoutkan bibirnya. Astaga...pria ini. Kadar gula darahku bisa naik kalau begini jadinya.
Tanpa sadar pipiku memanas, "Iya..aku mengerti, oppa. Terimakasih."
"Aigoo...kau seperti baru semalam saja menjadi istriku, Ny.Min." YoonGi mencubit hidungku pelan. Lalu menatapku dari cermin.
YoonGi memposisikan tubuhnya di belakang tubuhku. Memeluk leherku, lalu meletakkan dagunya di atas bahu kananku.
Aku sama sekali tidak terkejut. Kalian tahu, YoonGi sangat suka memberiku backhug seperti ini. Karena aku juga menyukainya, dada bidangnya yang menyentuh punggungku, sangat hangat sekali.
Aku menyentuh lengannya yang melingkar di leherku.
"Oppa...apa kau mau berfoto?? Di media sosial, banyak sekali pasangan yang melakukan posisi seperti ini, lalu berfoto. Ayo, kita lakukan!"
YoonGi masih meletakkan dagunya di bahu kananku. Mengangguk pelan dan tersenyum.
"Baiklah, Ny.Min." YoonGi memposisikan tubuhnya senyaman mungkin. Lalu, memeluk leherku dengan sedikit lebih posesif.
Aku mengeluarkan ponsel dari saku celanaku. Mencari aplikasi penangkap gambar di sana, lalu memposisikan ponsel pintarku agar bisa menangkap gambar dengan posisi yang bagus.
"Baiklah, ini dia." YoonGi mendekatkan wajahnya, agak menempel pada pipi kananku. Bibirnya yang berada dekat dengan telingaku, membuatku sedikit merasakan geli.
"Bersiap, oppa. 1...2...3...kimchi"
Dengan posisi backhug, kami berdua tersenyum tipis sambil melihat ke kamera.
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
~cekrek~
"Wahh..bagus sekali, oppa. Aku menyukainya. Akan ku upload ke instagram. Dan kita lihat...berapa orang yang akan menyukainya." aku tersenyum puas menatap hasil foto kami tadi. Aku lalu menguploadnya ke akun instagram ku. Kulirik YoonGi lewat ujung mataku. Ia terkekeh kecil menatapku. Setelah selesai, langsung kumasukkan benda pintar itu ke dalam saku celanaku.
"Sudah, oppa" aku tersenyum.
"Sudah selesai?? Mana hadiah untukku?" YoonGi mengulurkan telapak tangannya di depan perutku.
Aku menautkan kedua alisku, "Hadiah apa?"
"Karena kau sudah berfoto dengan pria setampan diriku. Setidaknya aku harus dapat hadiah,"
"Tapi...kau kan suamiku, oppa." aku menatap YoonGi semakin bingung. Untuk apa seorang suami meminta hadiah dari istrinya sendiri hanya karena mereka berfoto? Dasar aneh!
"Karena aku suamimu, chagi. Ayo, cepat. Berikan aku hadiah!"
"Ta-tapi..." belum selesai aku berbicara YoonGi sudah membungkam bibirku dengan bibir manisnya, menciumku dengan lembut.
"Kau lama sekali berpikirnya, chagi"
Aku hanya membulatkan mataku sambil menganga lebar. Ah, sial. Pipiku serasa terbakar sekarang. Kurang ajar kau Min YoonGi!!!
YoonGi tersenyum lebar. Ugh, manisnya! Lalu mengacak pelan puncak kepalaku dengan lembut.
"Kau ini, seperti baru pertama kali kucium saja, hahahahah! Baiklah, Ny.Min. aku sudah sangat lapar sekarang. Ayo, kita pergi." ia tersenyum, lagi. Untuk yang kesekian kalinya. Lalu merangkul bahu kiriku, menarikku agar keluar dari tempat itu.
~FIN~
HAIII GAESSSS...!!!! ^0^/ Udah sebulan aku gak update, dan tanganku gatel bgt pengen bikin ff lagi. Mudah2an pada suka yaaa...
Happy 300 read^.^/ Ini suatu permulaan yg bagus. Dan aku seneng yg read udah lumayan (walaupun masih bnyk siders nya ya:"D) tapi gak apa. Karena aku juga baru bikin akun ini dan masih abal bgt dalam hal menulis. So pliss..voment guyss
Dan fotonya?? Tenang..itu hanya editan. Jangan pada baper yeee :D
Jangan lupa VoMent guysss(: Karena, aku butuh bgt semangat dari kalian :"V
