"Chagi, apa kita harus mengenakan baju dengan warna yang sama seperti ini?" aku menautkan alisku mendengar perkataan Jin.
"Kenapa? Kau tidak suka? Kalau begitu lepas saja! Ganti baju yang lain sana!" Jin tersentak saat aku mulai meninggikan suaraku padanya. Apa aku terlihat galak? Hmm...entahlah. Tapi, aku memang seperti ini.
"Iya iya. Kau tidak perlu marah-marah padaku, chagi." Jin mempoutkan bibirnya, sedangkan aku hanya memutar bola mataku dengan malas.
Aku memang sengaja menyuruh Jin untuk memakai baju dengan warna yang sama hari ini. Aku memakai sweater berlengan panjang, sedangkan Jin memakai kaos berbahan dasar yang tebal dengan lengan yang panjangnya hingga siku tangan. Warna? Kami mengenakan pakaian dengan warna yang sama, warna peach.
Apa kalian tahu, kenapa aku menyuruh Jin untuk memakai pakaian dengan warna yang sama? Karena, hari ini aku akan berkunjung ke rumah orang tuaku di Daegu, kampung halamanku. Dan aku akan memperkenalkan Jin sebagai kekasihku. Mungkin terdengar aneh memang. Tapi, ini semua permintaan ibuku yang ingin melihatku dan pacarku memakai baju dengan warna yang sama. Berbicara soal Jin, ini pertamakalinya ia ikut denganku mengunjungi orang tuaku di Daegu. Walaupun sebenarnya, kami sudah menjadi sepasang kekasih sejak 2 tahun yang lalu. Aku memang tinggal seorang diri di Seoul, di sebuah apartemen sederhana. Begitu juga dengan Jin. Hanya saja, Jin tinggal di apartemen lain yang letaknya cukup dekat dari tempat tinggalku.
"Apa kita tidak membawa baju? Bukankah kita akan menginap?" Jin tengah duduk di tepi ranjangku, sibuk memperhatikanku yang tengah memasukkan beberapa barang penting yang akan dibawa ke dalam tas sampingku .
Aku menggeleng pelan, "Tidak perlu, Jin. Kita hanya akan menginap 3 hari dan kau bisa memakai baju ayahku saat di sana, oke? Sedangkan aku sudah punya beberapa baju di sana. Kita hanya akan membawa barang-barang yang penting saja."
Jin mengangguk paham. Lalu, berdiri dan memakai tas ranselnya. "Kau sudah selesai? Ayo, kita tidak boleh ketinggalan bus." Jin mengulurkan tangannya, menggapai tangan kiriku lalu menggenggamnya erat.
---
Setelah kira-kira 3 jam perjalanan, aku dan Jin turun dari bus yang mengantarkan kami sampai di terminal Daegu. Kepalaku terasa agak berdenyut karena sempat tertidur di perjalanan tadi.
"Kau tidak apa-apa, chagi? Mau ku belikan obat?" Jin menatapku dengan cemas.
"Tidak perlu, Jin. Ini hal yang biasa. Nanti juga hilang dengan sendirinya. Ayo!"
Kamipun melanjutkan perjalanan kami menuju rumah orangtuaku. Alamatnya tidak jauh dari terminal ini, jadi kami memutuskan untuk berjalan kaki. Hari juga sudah mulai sore, jadi kurasa tak ada salahnya.
"Jin, ayo kita tukaran tas ya?"
"Ha? Maksudmu?" Jin mengerutkan keningnya.
"Aku pakai tasmu dan kau pakai tasku!" aku melepaskan tas ransel Jin dari punggungnya, lalu memakaikan tas sampingku di bahu kanan Jin. Jin hanya melihatku dengan alis yang bertaut. Sedangkan aku langsung memakai tas ranselnya dipunggungku.
"Kenapa harus begini?" Jin menunduk, saat melihat beberapa orang melihat mereka dengan tatapan aneh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.