SHORT STORY
Romance - Fluff
KIM TAEHYUNG❤YOU
.
.
.
"Jangan menangis bodoh! Kau menyiksaku disini!"
Suara diseberang sana terdengar frustasi. Aku hampir tak bisa menikmati suara husky nan seksi itu karena isakanku yang semakin kuat. Aku tak tahan, sungguh!
"Tae-ah....." suaraku melemah, hidungku sudah mampet dengan ingusku sendiri.
"Ya, sayangku? Aku sungguh minta maaf. Maafkan aku, hmm?"
Jujur saja, suara TaeHyung cukup membuatku merasa lega. Namun, tetap saja. Aku merindukan si Ulat Nangka itu!
"Pulanglah..."
"Not now, dear..."
Aku mendesah. Lalu, menatap kalender yang tergantung di dinding kamarku. Aku menandai beberapa tanggal dengan tinta merah. Menandakan bahwa itu adalah hari-hari yang kulalui tanpa TaeHyung. Sudah 21 hari, dan jujur saja itu membuatku frustasi.
"Sayang??" Aku kembali fokus pada suaranya.
"Hmm..."
"I'll be back. I promise. Jogeumman gidaryeo," (Tunggulah sebentar lagi) suaranya begitu lembut, namun juga menyayat hatiku.
"Liar..." air mataku kembali jatuh dengan sendirinya.
Masalahnya adalah dua minggu yang lalu ia juga berkata begitu, hingga aku menunggunya di Bandara Incheon sampai larut malam. Karena, aku benar-benar percaya bahwa TaeHyung akan datang.
Namun, ia malah menelponku dan berkata bahwa masih banyak urusan yang harus ia kerjakan.
"Kau juga berkata begitu kemarin, Tuan Sok Sibuk!" Kataku sedikit sarkastik.
"Dear..." suara TaeHyung melemah, entah kenapa itu membuatku semakin ingin menangis.
Tapi, mau bagaimana lagi? Aku sudah kecewa padanya. Aku tahu bahwa ia memang sibuk dengan perusahaan keluarganya di Jepang. Namun, kejadian di Bandara waktu itu benar-benar membuat perasaanku kacau.
"Aku matikan ya?" Aku menginterupsi setelah sekian detik kami hanya terdiam.
"(Yn)..." kudengar TaeHyung menghembuskan napas dengan kasar diseberang sana.
"Ada apa lagi??" Aku mulai lelah.
"Aku bahkan belum selesai bicara dan kau ingin memutuskan panggilan? Ayolah, sayang. Jangan begitu kumohon..." TaeHyung terdengar seperti sedang merengek sekarang. Dan itu membuatku semakin merindukan pria alienku.
"Katakanlah dengan cepat! Aku harus tidur sekarang," entah kenapa aku merasa sedikit jahat. Baiklah, anggap saja ini hukuman untuknya (meskipun aku merasa sedikit kasihan).
"I love u, (Yn)"
Detik itu juga pertahananku kembali runtuh. Aku terisak, lagi. Untuk yang kesekian kalinya. Inilah TaeHyung. Pria yang bisa menguatkanku, dan membuatku rapuh disaat yang bersamaan.
"I hate u, Tae... Comeback home, please..." suaraku bergetar. Aku duduk diatas ranjang sambil memeluk lututku.
"Dear..."
"Tae??" Aku terkesiap. Mataku membulat. Aku melihat layar smartphone-ku. Panggilan terputus dan itu membuatku semakin sulit untuk berhenti menangis. Aku melempar benda segi empat itu asal, lalu kembali menenggelamkan wajahku sambil memeluk lutut. Aku berniat untuk menangis hingga tertidur, dan sepertinya aku harus siap bangun dengan mata yang membengkak besok. Lagi.
"Dear..."
Aku mulai gila.
"Sayangku..."
Aku menangis dengan kuat.
"(Yn)"
Aku menutup telingaku, semakin menenggelamkan wajahku diantara lutut.
Dan detik itu juga seperti ada yang mengambil seluruh pasokan oksigen di bumi, saat sebuah tangan bergerak diatas kepalaku, mengelusnya dengan lembut.
"Na yeogi isseo..." (aku disini)
Aku mengangkat kepalaku perlahan. Detik itu juga semuanya terasa berhenti. Hening, dan aku mulai menyukai ini.
TaeHyung naik ke ranjang, lalu duduk bersila di hadapanku. Bibirku masih bergetar, hingga aku harus menggigitnya dengan kuat. Aku benci dengan kenyataan bahwa aku benar-benar tak bisa hidup tanpanya.
TaeHyung semakin mendekat, membawa tubuhku ke dalam dekapan hangatnya. Aku menenggelemkan wajahku di dadanya, hingga detakan jantung TaeHyung bisa kurasakan. Sangat cepat, sama halnya denganku.
Kami berpelukan sangat lama, dan hanya terdiam dengan pikiran masing-masing.
TaeHyung melepaskan pelukan kami. Dengan sangat perlahan tangannya terulur menyentuh kedua pipiku. Sentuhan lembutnya, membuatku memejamkan mata dan ingin rasanya menghentikan waktu detik itu juga.
TUK!
"Aw!!" Aku meringis menahan sakit di dahiku. TaeHyung ternyata menyentilnya tanpa aba-aba.
"Bodoh! Kerjamu hanya menangis saja. Sudah kukatakan tunggu sebentar,tapi kau malah semakin terisak."
Aku barusaja ingin mengelap ingus dengan punggung tanganku sendiri, namun TaeHyung menahannya. Ia mengambil sapu tangan disakunya, lalu mengelap bagian bawah hidungku.
"S-sejak kapan kau pulang?" Ucapku setelah TaeHyung menyelesaikan kegiatannya.
"Tadi sore aku baru sampai. Aku merindukanmu sampai ingin gila rasanya..." TaeHyung mempoutkan bibirnya. Aku tersenyum geli, mengingat betapa aku begitu merindukan senyum dan aegyo-nya yang sialan itu.
"Cih...pandai sekali kau," sedetik kemudian TaeHyung tersenyum lebar dengan bibir kotaknya itu. TaeHyung semakin mendekat, lalu membaringkan tubuhnya di sampingku.
"Ayo, tidur!" TaeHyung menarik lenganku agar berbaring di sampingnya.
Aku berbaring dan sedetik kemudian, ia langsung memelukku erat. Aku sudah seperti bantal guling kesayangannya.
"Tidurlah. Kau pasti begitu merindukanku kan? Hihihi..." aku barusaja akan protes saat TaeHyung menempelkan bibirnya pada bibirku, menekannya dengan kuat.
Aku meringis, hingga sesaat kemudian TaeHyung menciumku lamat-lamat. Semakin lama, semakin dalam hingga aku hanyut oleh permainannya. Tangan lebar TaeHyung berpindah dari pinggang ke pipiku, mengelusnya dengan lembut.
Entah bagaimana caranya, aku sadar bahwa aku sudah berada di bawahnya. Hingga aku mendorong dada TaeHyung, memberikan jarak diantara kami.
"Tae..." aku menghirup oksigen dengan rakusnya.
TaeHyung menatapku dalam diam. Namun, iris kecoklatannya benar-benar menghipnotisku. Menenggelamkanku di dasar palung paling dalam. Aku hanya diam, bahkan saat TaeHyung kembali mencoba untuk mengikis jarak diantara kami. TaeHyung menenggelamkan wajahnya di lekuk leherku, seperti mengendus. Namun, aku sadar tidak hanya itu yang ia lakukan. Tubuhku seketika seperti tersengat aliran listrik karena perbuatannya.
TaeHyung lalu mengecup sudut bibirku, lalu menatap tepat di mataku, "Neol jinjja bogoshipda..." dan detik itu juga aku menutup mataku, membiarkan TaeHyung meluapkan semua kerinduannya. Begitu juga denganku, yang membalas setiap perbuatannya malam itu.
Kami yang saling menghangatkan dengan pelukan erat dan ciuman manis.
Dan malam itu, rasa rinduku benar-benar menguap seluruhnya.
Berkat Kim TaeHyung, Si Ulat Nangka.
.
.
.
~FIN~
HOLLA^^/ JANGAN LUPA VOMENT NE
SARANGHANDA~~~
With♡♡
Nichan
DU LIEST GERADE
BTS FANFICTION (방탄소년단의 팬픽션)
Fanfiction♤Kumpulan FanFic Oneshoot & Ficlet BTS♤ 《Imagine with BTS's members》 ♡Kim SeokJin■Kim NamJoon■Min YoonGi■Jung HoSeok■Park JiMin■Kim TaeHyung■Jeon JungKook♡ Don't forget to VoMent guys^^ Big♡♡♡
