TaeHyung dan JungKook masih sibuk dengan playstation-nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sungguh berisik. Gendang telingaku hampir pecah.
Aku barusaja kembali dari pantry, mengambilkan cola untukku sendiri.
"Wuhuuuuu!!! Aku menang lagi!!!!" TaeHyung berteriak hingga suaranya menggema.
"Aissshhh!!!! Aku sengaja, hyung." JungKook mendecak.
"Dasar bocah!!!" TaeHyung melemparnya dengan popcorn.
"Sudah, hentikan." Aku beringsut mematikan playstation.
TaeHyung menggerutu, "Kau persis seperti ibu."
"Yah, tentu. Kami satu gender." Jawabku santai.
Aku ikut duduk di atas karpet bulu. Kakiku menyilang, tubuhku menghadap TaeHyung yang mulai menggerayangi bungkus potato chips.
Sedangkan JungKook hanya memperhatikan kami.
Aku menatap JungKook, "Kau tidak pulang? Si cerewet mencarimu! Dia bilang dia akan jalan dengan JiMin kalau kau tak segera pulang." Sudut bibirku naik.
"Aisssh!! Gadis itu! Bye, hyung!! Bye, (Yn)!!" JungKook melempar bungkus snack asal-asal, lalu pergi meninggalkan kami.
Aku beralih pada TaeHyung.
"Tae, sekarang tanggal berapa?"
"30." TaeHyung menyesap cola-nya.
Aku menghela napas.
TaeHyung menatapku dengan mulutnya yang penuh, "Aku ulangtahun. Apa kau sudah siapkan sesuatu untukku?"
Aku menyengir bodoh sambil menggaruk kepalaku.
"Apa yang kau mau?" Aku beringsut maju. Semakin mendesak ke arahnya.
TaeHyung terdiam untuk beberapa saat. Pria itu mengetuk dagunya dengan telunjuk.
"Mmm-"
Aku menunggunya dengan mata yang tak berkedip.
"Anak?"
What the- ?!?!
Aku menatap TaeHyung horor.
Tanganku menepuk lengannya dengan kuat, "Kau mau anak? Anak pantatmu! Kita bahkan belum menikah, bodoh! Aku tidak mau kumpul kebo denganmu!!!"
Sedangkan pria itu tertawa keras. Lalu, dengan santainya menyesap cola, tersenyum jahil padaku.