TAEHYUNG : Arrow of Jealousy

1.5K 99 31
                                        

ONESHOOT
KIM TAEHYUNG💜YOU

-------

Kesal.

Ah, bukan.

Cemburu.

.

.

.

"Ibu, aku pergi dulu!"

Dengan tergesa-gesa kuikat tali sepatuku. Tas backpack kecil berwarna hitam juga sudah menggantung sempurna dibahu. Jangan sampai terlambat, karena hari ini sangat penting.

"Eh! Sarapan dulu!" Teriak ibu yang sedang sibuk didapur.

Disambut rengekkan adik perempuanku yang hanya beda dua tahun itu, "Bu! Mana celana dalam baruku?!"

Aku menoleh kebelakang, "Aku pakai!" Teriakku. Bersamaan dengan itu, ayah keluar dari kamarnya, meenghampiri ibu yang sedang berkutat dengan panci-panci anti lengketnya.

"Bu! Baju training ayah mana, ya?"

"Kemarin Ayah TaeHyung meminjamnya kan, sayang?"

"Ck!" Aku mendecak. Biarkan saja keributan hari minggu ini berlanjut. Aku sudah terlambat, "Ibu, ayah, aku pergi. Bye.." aku segera bangkit bergegas.

"Akh!"

Aku barusaja akan membuka pagar ketika sebuah apel merah mengkilap mendarat disisi kepalaku, sebelum akhirnya jatuh ke tanah.

"Sial!" Aku menoleh kekiri. Tepat dimana 'manusia setengah purba'itu mendiam.

Benar saja. Dengan santai, dia duduk diatas satu-satunya pohon yang tumbuh subur dihalaman rumahnya itu dengan cengiran aneh.

Dia memang suka begitu. Bergelantungan seperti sebangsa kera. Mungkin karena waktu kecil, dia pernah diludahi simpanse saat berlibur ke kebun binatang. Bisa jadi DNA-nya sudah tercemar.

Aku mendongak kesal, "Apa sih, Tae?!"

"Selamat pagi! Jangan lupa makan buah-buahan segar milik tetangga," senyum kotak dengan mata sipitnya itu menyapaku.

"Aku tak punya waktu, ya! Dah.."

"Eh, mau kemana?! Ini hari minggu! Ayo, main PUBG!!"

Aku mendengus sebal. Kulempar kembali apel itu padanya.

"Aw!" TaeHyung meringis lucu.

Aku tertawa mengejek karena tepat mengenai hidungnya, "Main saja sendiri. Dah..."

"Euh...dasar!"

Masa bodoh dengan senandung ocehannya diatas pohon. TaeHyung tak tahu bahwa aku punya janji yang bahkan lebih penting dari level game PUBG-nya.

---

Langit biru cerah, angin sepoi-sepoi yang menyejukkan, pohon-pohon yang kehijauan, dan bunga-bunga mekar disekitarnya seakan berkata 'hai' padaku.

Padahal ini hari senin, dimana harusnya jadi hari yang paling menyebalkan untuk semua orang. Tapi tidak denganku kali ini.

"Ah...hari senin tak pernah sebahagia ini. La la la..."

Kakiku menyusuri koridor sekolah yang masih sepi. Aku datang pagi-pagi sekali karena harus menyalin PR fisika. Menyebalkan. Tapi, tak apa. Suasana hatiku berhubung lagi cerah, jadi aku tak akan mengutuk guru botak berkumis itu. Setidaknya untuk hari ini.

Aku berjalan menuju loker milikku sambil bersenandung ria.

"Il pal il sam sam pal, ddaeng! You wrong me right jal bwa, ddae-"  mataku membulat, "Loh, mana ya?" Aku tak menemukan buku latihanku. Seingatku, aku menyimpannya disini minggu lalu.

BTS FANFICTION (방탄소년단의 팬픽션)Where stories live. Discover now