BTS FANFICTION (방탄소년단의 팬픽션)

GIFT ( RAPMONSTER )

ONESHOOT
Romance - Fluff

KIM NAMJOON❤YOU

.

.

.

PLAK!!!
Aku kaget bukan main. Seorang wanita menampar priaku, tepat di pipi kirinya.

Ya, priaku.

Di depan mataku sendiri.

Aku berlari menuju mereka. Koridor kampus seketika hening.

Sialnya, mereka menganggap ini tontonan gratis yang menyenangkan di sore hari.

"Hei, apa yang kau lakukan padanya?!" Aku berdiri di depan NamJoon. Menatap wanita kurang ajar -menurutku- tadi dengan tajam.

"Dia menumpahkan jus di bajuku! Bajuku mahal dan limited edition, kau tahu?!" Wanita tadi membentakku. Dan sialnya, membuatku semakin terbakar emosi.

Siapapun yang punya air es, tolong siram kepalaku! Aku benar-benar panas sekarang!

"Apa harus kau menamparnya?!! Apalagi dengan tangan kotormu itu!!" Aku berkacak pinggang.

Sementara NamJoon di belakang, menyolek bahuku pelan.

"Aku sudah minta maaf padanya, tapi dia malah menamparku," ujar NamJoon lirih.

Aku menoleh padanya sebentar. Pipinya memerah dengan cap lima jari disana. Sangat jelas.

Nenekku yang minus 7 pun bisa melihatnya tanpa bantuan kaca pembesar.

Baiklah, ini berlebihan.

Aku kembali menatap wanita itu, "Dia sudah minta maaf padamu! Sekarang apa lagi, hah!??!" Aku memekik.

Beberapa mahasiswa yang berdiri di sana bungkam. Masa bodoh dengan mereka semua!

Wanita kurang ajar ini sudah membuat wajah priaku terlihat mengenaskan.

Wanita itu terdiam, sementara NamJoon kembali mencolek bahuku berkali-kali.

"Aaissshh..DIAMLAH!!!" NamJoon terdiam setelah aku berteriak padanya.

"Dengar ya, penyihir! Aku tak tahu berapa harga baju yang kau sebut mahal itu, tapi..."

Aku maju 2 langkah. Menatap wanita tadi dengan tatapan yang paling membunuh. Aku bahkan sudah menggulung lengan kemejaku hingga siku.

Persis seperti preman.

"Kau harus membayar apa yang sudah kau perbuat pada pacarku."

Aku menarik rambut sebahu wanita itu.

"AAKKHHH!!! YA!!! LEPASKAN!! YA!!!!"

Aku menariknya semakin kuat.

"AAAAKKHHHH!!!!"

"RASAKAN KAU!! BERANI-BERANINYA MENYENTUH PACARKU!!!"

Wanita tadi tak mau kalah. Ia juga menggapai rambutku yang sialnya tidak kuikat.

Maaf ibu, seharusnya aku mendengarkan nasehatmu agar mengikat rambut hari ini.

"AAAKKHHH!!! YA YA YA!!! KAU!! ARGHH!!!"

Koridor penuh dengan kegaduhan, beberapa mahasiswa mencoba memisahkan kami.

Termasuk NamJoon yang memelukku dan berusaha untuk menarikku dari belakang.