.
.
.
Kapan hari itu akan datang? Saat pada akhirnya kau berhenti mencari, kemudian menyadari bahwa akulah harusnya tempatmu kembali. -TaeHyung
Itu cinta. Saat kau menatap matanya, dan menemukan segala yang kau butuhkan. Kebahagiaan, kenyamanan, dan masa depan. -JiMin
====
Malam itu, hanya suara sendok dan mangkuk kaca yang saling beradu memecah keheningan.
Pria itu menyibukkan dirinya dengan beberapa lauk yang tersaji di atas meja, sedang aku hanya memainkan mug putih kecil di tanganku. Sesekali memutar-mutar benda itu untuk sekedar menghilangkan bosan.
Pria itu berdehem, membuatku spontan mengalihkan perhatianku padanya.
“Kau... pergi dengan siapa tadi namanya? Aku lupa.” TaeHyung meloloskan satu sendok nasi dan sepotong dadar gulung yang kubuat.
Ia menatapku yang duduk dihadapannya sambil mengunyah perlahan.
Aku meletakkan mug berisi coklat panas itu di atas meja. Minuman yang kunikmati setiap malam ketika menemani TaeHyung makan.
“Itu...namanya JiMin.”
TaeHyung tersenyum tipis, “Ah, benar. JiMin. Kalian kemana saja?”
Aku mencoba mencari sesuatu dalam tatapannya. Tak ada yang aneh. Kedua netra TaeHyung selalu menatapku lembut seperti biasa.
Melihatnya begitu membuatku gugup tiba-tiba. Perasaan baru yang sedikit tidak nyaman menggerayangi dadaku.
“Kami...ke Festival harajuku.”
TaeHyung sudah menyelesaikan suapan terakhirnya saat kalimatku selesai.
Ia meneguk segelas air putih, kemudian meletakkan gelasnya kembali di sisi kanan piringnya, “Aku... juga ingin membawamu pergi sekali-sekali.”
Suaranya lembut. Siapapun mungkin akan terlena dengan suara beratnya yang halus itu.
Aku tak tahu apakah dia serius mengucapkan kalimat tadi dalam artian sebenarnya, ataukah hanya ingin mengujiku.
“Mandilah. Ganti baju dan istirahat. Kau pasti lelah.”
Aku mengubah topik. Kemudian, bergegas bangkit dari kursi untuk membereskan meja.
Rasanya aneh mendengar TaeHyung berucap seperti itu. Bahkan, matanya tak lepas memandang setiap pergerakanku sejak aku beranjak dari kursi.
Sepasang netra coklat TaeHyung, begitu tenang layaknya samudera. Di sisi lain, seperti ingin menenggelamkanku detik itu juga.
Aku barusaja akan mengangkat mangkuk nasi TaeHyung saat tangan besar pria itu menahanku.
TaeHyung menatap tanganku dalam genggamannya. Ia berbisik lirih.
“Kau tahu? Aku... cemburu...”
Aku terdiam. Jujur saja dadaku bergejolak hebat mendengarnya.
TaeHyung menunduk dalam. Tangannya masih menggenggamku hangat, sesekali mengelusnya jari-jariku lembut.
Hatiku bergetar. Ingin melepasnya, namun aku sadar bahwa tak ada yang salah dengan perlakuannya.
Hingga perlahan aku melepaskan genggaman TaeHyung. Kakiku mundur beberapa langkah.
“Sepertinya, ini akan kubereskan besok saja. Aku ingin istirahat. Selamat malam.”
Terakhir, kulihat wajah TaeHyung yang menunduk dalam, sebelum akhirnya aku berbalik meninggalkannya sendiri di sana.
Mungkin ini terlihat jahat. Namun, aku hanya mengikuti jalan pikiranku.
Malam itu, bahkan tanpa satu alasan yang kutahu pasti.
Ingin hati berlari keluar.
Menemui JiMin.
.
.
Gimana-gimana? Pengen dilanjut apa gak kira-kira? Ini masih teaser aja ya:v Judulnya juga masih aku rahasiakan. Dan sepertinya, aku akan kembali ke genre-ku yg mellow mellow(?) :"v
Ayo dikomen mau lanjut apa kagak?? Hihi~~
With❤❤
Nichan

YOU ARE READING
BTS FANFICTION (방탄소년단의 팬픽션)
Fanfiction♤Kumpulan FanFic Oneshoot & Ficlet BTS♤ 《Imagine with BTS's members》 ♡Kim SeokJin■Kim NamJoon■Min YoonGi■Jung HoSeok■Park JiMin■Kim TaeHyung■Jeon JungKook♡ Don't forget to VoMent guys^^ Big♡♡♡