BAMM # 47

71.9K 2.8K 40
                                    


Wahh , untuk pertama kalinya aku jejak diri di hadapan syarikat papa . Besar kot . Dulu masa kecil pernah la datang sekli dengan Nawal itupun tak adalah sampai ke tingkas atas , bilik bos .

"Mari Rai'a . kita naik lif ." arah Mira.

"Li-lif ? " aku sudah kecut perut .

"Ye , kenapa ? "

"Sebenarnya kak , saya fobia dengan lif . Dulu saya pernah terperangkap dalam situ sorang-sorang . Jadi kesimpulannya , saya lebih rela naik tangga ." kataku .

"Rai'a .. Maaflah sini tak disediakan tangga . "

"Eh , kalau lif rosak nak naik dan turun guna apa ?" soal aku sepeti tak percaya .

"Tak maksud saya . Rai'a tak dibenarkan guna tangga . " jelasnya .

"Alah , kenapa pula ?" aku seakan mahu menangis . Aduh , macam mana kalau lif ni rosak macam dulu ? Terkurung lagi ? Weii tak nak .

"Tak apa Mira biar suami dia sendiri yang bawakan . " tiba - tiba suara yang amat aku kenali menghampiri daripada belakang . Ceh , ingat sweet ke ?

Mira menunduk hormat . "baik , tuan ."

Rafi'e memberi isyarat meminta Mira pergi dan meninggalkan aku dan Rafi'e di sini .

"Lahh , kenapa tengok biy macam tu ? "  hidung aku dicuitnya .

"Sejak bila pandai menggugut orang ni ? " aku bercekak pinggang , acewahh kononnya nak tunjung garang la kan .

"Dah kantoi ke ? Yalah .. Sejak sayang tak pandang biy waktu breakfast tadi . So , sebagai ganti biy arahkan Mira ambil sayang teman biy di pejabat , jumpa klien . Buat air untuk biy , urut biy .. Buat -" aku menekup mulutnya laju . Aduh , ingat aku cinderella ke apa ? Itukan kerja akak mira kecuali urut dia tu , memang kerja isteri dia la .

"Awak pontengkan kelas saya sebab ni aje ? Tak baik tahu tak ?"

Dia meleraikan tekupan pada mukutnya lalu di gengam kemudian diciumnya tulus .

"Hari ni je . Biy tak dapat hantar sayang tadi . Tak apa homework sayang biar biy ajaran . Boleh ?" Rafi'e sudah mula tawar - menawar .

"Rasuah ke nie ? "

"Apa pula rasuah , ishh - ishh . Astafirullahalazim . Apa rasuah - rasuah ni . Kalau ye pun fikir benda elok sikit boleh tak sayang ? Hmm . "

"Teka je ."

Rafi'e tersenyum ."sampai atas salin baju . Biy dah bawakan baju sayang . Salin ye ?"

Aku mengganguk . faham .

Rafi'e menarik tanganku ke lif dihadapanku . Cepat - cepat aku meleraikan pegangannya tapi tak juga berhasil , janji dia berhenti melangkah .

"Lahh , kenapa ? Biy pegang tangan pun tak boleh ?"

"Bukan . Saya tak nak naik lif . Saya nak gunakan tangga ." kataku .

"Tangga ? Sayang .. Pejabat biy paling atas , tinggi tu . Kalau guna tangga tak ke lidi badan isteri biy ni . " Rafi'e cuba memujuk .

"Tak nak ! Awak nak naik , naik .  Saya tak nak . "

Rafi'e melepaskan pegangannya lalu berdiri dihadapanku . Bahu aku dipegangnya . "pandang biy . "

Aku memandangnya .

"Kenapa tak nak naik lif ? Cuba cerita . " pintanya lembut .

"Saya fobia awak . "

"Fobia ? Dengan lif ?"

Aku mengganguk laju .

"Cuba cerita , biy nak dengar ."

Isteri 17 Tahun Where stories live. Discover now