Part 1- My Angel dan My Patron

4.5K 190 5
                                    

Instagram : shiddiqasa

Syahda menggeliat tak nyaman dibalik selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. Sepucuk surai hitam menyembul malu malu dari balik selimut.

"Mau sampai kapan kamu tidur SYAH? Anak perawan bangun jam segini? Emang kamu gak kuliah hah?" teriak Hanna yang masuk kekamar anaknya yang gak dikunci dan dikasur terlihat Syahda yang masih tertidur pulas. Syahda yang mendengar ucapan langsung terbangun dengan kesadaran penuh.

"Emang sekarang jam berapa gitu Ummi?" katanya sambil menggaruk garuk kulit kepala yang sedikit gatal.

"Ini udah jam 9"

"APA? JAM 9? KYAAAAAA SYAHDA KESIANGAN MIII" Syahda langsung bergegas ke kamar mandi.

"Makanya kalau tidur jangan kayak kebo, ini dari tadi alarm bunyi malah makin nyenyak tidurnya. Yang lain udah pada kemana mana kamu malah masih nyangkut dialam mimpi" omel Hanna yang masih berada dikamar anak gadisnya.

Syahda keluar kamar saat jam sudah menunjukkan pukul 09:10 WIB. Yang berarti 20 menit lagi kelas akan segera dimulai. Saat Syahda dimeja makan tidak ada orang selain Ummi nya. Ari dan Affan pasti sekarang sudah di sekolah karena ini hari senin, Ari yang kelas 2 SMA dan Affan yang kelas 4 SD. Haris dan Ali sudah dipastikan sekarang ada dikantor karena sekarang Ali sudah diangkat sebagai CEO di perusahaan Haris yang berkembang dibidang properti.

"Ummi Syahda berangkat ya..... Sarapannya di kampus aja nanti" Syahda mencium punggung tangan Umminya dan segera keluar rumah. Hanna hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan anak gadisnya.

Syahda memutuskan naik bus di halte yang dekat dengan rumah. Keluar komplek elit ini, disebelah kanannya langsung ada halte jadi tak begitu jauh. Syahda berdiri sendirian, beberapa bus yang lewat selalu penuh penumpangnya. Tentu saja karena hari ini hari senin dan ini jam berangkat kerja. Syahda melirik jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 09:17, waktunya tinggal 13 menit lagi untuk sampai sekolah.
'Kalau aku nunggu bus pasti akan terlambat, terpaksa deh harus naik taksi. Udah uang pas pasan lagi' batin Syahda.

Syahda menyetop taksi yang lewat di halte tersebut, setelah taksi berhenti dia segera masuk. Setiba didepan gerbang utama Fakultas Syahda langsung turun setelah membayar taksi.

Untuk kali ini Syahda merutuki luasnya dunia. Kenapa jarak gerbang utama dan Fakultas itu sangat jauh? Masalahnya uang Syahda tidak cukup untuk menyuruh taksi mengantarkannya sampai kedepan Fakultasnya. Terpaksa Syahda harus berlari karena 2 menit lagi kelasnya akan segera dimulai. Syahda tidak ingin mendapat kesan buruk dari dosen yang mengajar. Tapi sepertinya dia akan terlambat, karena tidak mungkin dia sampai di kelasnya dalam 2 menit sedangkan fakultasnya paling ujung.
'Kenapa sih fakultas Administrasi Negara ada diujung? Lama lama bisa gempor nih kaki kalau aku lari' gerutu Syahda dalam hatinya.

Sekarang Syahda masih berada difakultas Manajemen Bisnis, dia masih harus melewati fakultas Manajemen Proyek, Akuntansi, Ekonomi dan yang terakhir baru Administrasi Negara. Kurang lebih jaraknya 1 km dari tempat Syahda berdiri. Jika fakultas lain 8 lantai maka Administrasi Negara hanya ada 4 lantai, setidaknya Syahda bersyukur sekarang karena dia tidak perlu lama lama nunggu lift berhenti didepan kelasnya.

Bisa dibayangkan betapa bergetarnya kaki Syahda, badannya panas dingin dan keringat mengucur dari dahinya. Dia sampai mengambil nafas dalam dalam untuk menormalkan detak jantungnya. Syahda melihat jam tangan, dia sudah telat 10 menit.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now