Part 31 - Ijab Kabul

2.2K 118 7
                                    

"Berjalan bersamamu dalam
Terik dan hujan
Berlarian kesana kemari
Dan tertawa"

----- Akad -----

Syahda hanya diam saja saat wajahnya di pegang pegang oleh seorang wanita yang sedang menaburkan bedak di mukanya. Syahda pun hanya mendengarkan para teman nya yang sedang heboh karena pernikahan Syahda yang diadakan hari ini.

"Kamu mah gitu Syah, mau nikah nggak bilang bilang. Ngasih taunya pas hari H nya" ucap Putri yang duduk di tepi ranjang kamar Syahda dengan bibir mengerucut.

"Ntah ini Syahda, malah Farhan yang nelpon kami dan bilang lo mau nikah, kami kan kaget. Udah gitu nikahnya sama dosen ganteng pula tuh, kirain sama si curut" sahut Tari yang duduk di sebelah kanan putri.

"Kalian ini apaan sih, teman nya nikah bukannya dikasih selamat malah di omelin" ucap rahma yang otaknya waras.

"Tapi Syah, kamu kok bisa nikah sama pak Devan sih ? Bukannya kamu deketnya sama Farhan ya ?" tanya Putri bingung.

"Iya nih, kirain gue waktu Farhan nelpon lo mau nikah, nikahnya sama dia. Nggak tau nya sama dosen ganteng. Gimana ceritanya ?" tanya Tari kepo juga.

"Ceritanya panjang, nanti Syahda ceritain deh" jawab Syahda santai.

"Oh ya, Naura mana ? Kok belum dateng ?" tanya Putri pada Syahda.

"Syahda nggak tau. Tadi Syahda telpon juga nggak aktif" ucap Syahda.

"Tumben dia lama dateng, biasanya yang paling heboh" sahut Tari, Syahda pun juga bingung kenapa sahabat baiknya itu belum nongol juga.

"Dia udah tau kok kalau Syahda mau nikah. Waktu itu pun dia juga heboh" ujar Syahda yang ditanggapi mereka dengan biasa aja karena mereka udah tau sifatnya Naura.

"Assalamualaikum" salam seseorang dari arah pintu kamar Syahda.

"Waalaikumsalam" balas mereka langsung melihat kearah pintu. Didepan pintu kamar Syahda sudah ada Naura yang sedang tersenyum dan berjalan kearah mereka.

Syahda melihat Naura dengan tatapan bingung, kayak ada yang aneh dengan Naura. Tampilan Naura biasa aja, baju kebaya warna coklat dan jilbab dengan warna senada. Tapi yang membuat Naura beda itu adalah matanya yang sembab, walaupun Naura menutupinya dengan eyeliner dan eyeshadow tapi Syahda tetap bisa melihat mata sembab Naura.

"Ini dia orang nya, baru juga di omongin" ucap Tari yang melihat Naura berjalan.

Naura menghampiri Syahda yang sudah siap di dandani. "Selamat ya Syah" ucap Naura sambil memeluk tubuh Syahda yang sedang duduk di kursi depan meja rias.

"Iya, makasih Ra" ucap Syahda membalas pelukan Naura. Syahda mendengar suara isakan dari bibir Naura, Syahda mengusap punggung Naura.

"Udah Ra, Syahda yang nikah kok Naura yang nangis" ucap Syahda sambil terkekeh untuk mencairkan suasana.

Naura melepaskan pelukannya. Tari, Putri dan Rahma menyerngitkan dahi bingung saat melihat Naura yang menangis.

"Naura kenapa ?" tanya Syahda pelan.

"Nggak papa Syah. Gue cuma nggak rela aja lo nikah duluan" ucap Naura.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now