Part 33 - Perempuan Lain

2.4K 102 4
                                    

Instagram : shiddiqasaprilisa

Syahda sudah bangun dari setengah jam yang lalu, ia hanya melihat Ali yang masih tertidur dihadapannya tanpa ada niat untuk membangunkan Ali, Syahda memperhatikan wajah Ali dengan intens. Syahda baru menyadari kalau wajah Ali nggak ada miripnya dengan Oma dan Opa nya. Oma dan Opa Syahda berwajah asli indonesia, sedangkan Ali blasteran. Hidung mancung, bulu mata lentik dan bibir penuh berwarna merah. Syahda aja yang perempuan nggak mempunyai bulu mata selentik itu dan bibir semerah itu, Syahda jadi minder kalau dekat dengan Ali.

Saat mata Ali sudah sepenuhnya terbuka, Ali kaget karna melihat Syahda yang sedang memperhatikannya. Syahda belum sadar kalau Ali sudah bangun dan sedang memperhatikan dia juga.
Syahda yang sedang memperhatikan bibir Ali belum sadar kalau saat ini Ali juga sedang memperhatikannya dengan senyum geli karna melihat wajah Syahda yang serius melihat bibir Ali.

"Hei" sapa Ali dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

Syahda melihat mata Ali dan kaget karna Ali sudah bangun dan sedang tersenyum padanya. "Mas u-udah bangun ?" tanya Syahda gugup.

"Hem" gumam Ali masih memperhatikan wajah Syahda yang merona karena malu.

"Pemandangan indah" ucap Ali masih memandang wajah Syahda yang merona.

"Hah ?" bingung Syahda.

"Jam berapa sekarang ?" tanya Ali mengabaikan kebingungan Syahda

"Jam setengah Lima"

"Yok shalat!" ajak Ali segera beranjak dari tidurnya diikuti dengan Syahda.

"Kamu wudhu di kamar aja, biar mas wudhu diluar" ucap Ali setelah itu segera keluar dari kamar, sedangkan Syahda pergi ke kamar mandi.

*****

Selesai shalat subuh berjamaah dengan keluarga, Syahda segera ke kamar untuk membersihkan diri. Sedangkan suami, adik dan para sepupunya laki lakinya pergi lari pagi.

Selesai mandi Syahda segera keluar dari kamar untuk membantu Ummi nya didapur.

"Assalamualaikum" salam Syahda saat tiba di dapur.

"Waalaikumsalam" balas Hanna, Rina dan Nabila.

Didapur memang cuma ada Ummi, Tante dan Nabila, sedangkan Adel tidur lagi setelah shalat Subuh.

"Mau masak apa ?" tanya Syahda.

"Nasi goreng dan sayur sop. Kamu potong kentang dan wortelnya" suruh Hanna.

"Ini semuanya Ummi ?" tanya Syahda.

"Iya. Kamu potongnya jangan terlalu kecil" ucap Hanna.

"Kamu kok malah bantu disini Syah. Emang kamu nggak capek ?" tanya Rina yang sedang memotong cabe.

"Nggak Tante" jawab Syahda.

"Eh, pengantin baru kok udah bangun ? Kirain bakal dikamar aja seharian" goda Adel yang baru datang dari kamar yang ada dilantai satu.

"Kirain Syahda kayak kamu apa ? Dia yang pengantin baru, malah kamu yang nggak bangun bangun. Yang lain udah sampe amerika, kamu masih diindonesia" omel Rina yang melihat anak gadisnya baru datang, yang lain hanya terkekeh melihat ekspresi Adel.

Adel menyengir. "Maaf Ma, namanya Adel tadi malam bergadang" ucap Adel, Rina hanya bisa menghela nafas lelah.

"Gimana Syah tadi malam ?" tanya Adel dengan alis mata naik turun.

"Apanya ?" tanya Syahda cuek tetap mengupas kulit kentang.

"Emang kalian nggak ehem-ehem ?" tanya Adel penasaran.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Onde histórias criam vida. Descubra agora