Part 2 - Hari yang Aneh

3.5K 154 4
                                    

Instagram : shiddiqasa

  Sore ini aku bingung mau ngapain. Jam sudah menunjukkan pukul 15:38. Aku udah shalat, udah mandi dan sudah kerjaan rumah. Dirumah ini aku dan adik adikku dilarang melakukan hal yang sia sia seperti nonton yang tidak bermanfaat dan mengerjakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, Abi selalu menyarankan kami untuk membaca Al quran kalau ada waktu kosong. Tapi memang dasarnya aku ini bebal makanya aku jarang membaca Al quran saat ada waktu kosong, entah setan apa yang bersarang didiriku sampai aku sering melanggar peraturan Abi. Bukan berarti aku anak bandel atau suka melanggar peraturan, aku ini termasuk anak yang penurut walaupun sesekali tidak, hehe... dan aku bersyukur mempunyai otak yang cepat mengingat sehingga aku dengan mudahnya menghapal Al quran dan alhamdulillah hapalanku udah 3 juz. Dari pada gak ada yang dikerjakan lagi lebih baik aku nonton film yang kemarin aku download berjudul The Heirs. Aku download film ini diam diam, karena kalau sampai  tau bakal di sita laptop ku. Aku mulai terhanyut dalam film yang aku tonton, aku berasa jadi merasa ikut dalam alur filmnya sangking kan menghayatinya.

"Kak disuruh Ummi beli tepung tuh?" tanpa disuruh masuk, adikku Ari nyelonong masuk kekamar, membuat aku refleks matiin Laptop dan pura pura ngetik sesuatu.

"Gak bisa! Kakak lagi banyak tugas Ri, besok harus dikumpulin. Ari aja gih yang beliin, deket juga kok warungnya!" aku masih berakting dengan menetralkan nafasku, aku gak mau sampai Ari tau dan bakal ngadu ke Ummi.

"Alah modus, bilangnya ngerjain tugas padahal lagi online kan?" sarkas Ari dan akan menghampiri aku.

Sontak aku menutup laptopku dan melotot kearahnya. "Terserah kakak lah mau ngapain. Hush... Hush sana pergi, dan Ari aja yang beli. Kakak sibuk" aku menggerakkan tanganku untuk mengusir dia dari kamarku.

"Awas aja ya kalau ketahuan gak ngerjain tugas. Aku aduin ke Ummi" aku bernafas lega saat dia berjalan keluar kamarku.

"Aduin aja. Dan lain kali kalau masuk kekamar orang lain itu ketuk pintu. Jangan main nyelonong aja, gak sopan" sindirku saat dia didepan pintu dan dia hanya mendengus mendengar ucapan ku.

Handphoneku bergetar tanda ada notifikasi dari line. Aku segera mengambil hpku yang aku letak di nakas.

From 'my patron':

Assalamualaikum my angel.
Keluar dong! gue ada dibawah nih.

Melihat pesan itu aku segera memakai jilbab instan dan berjalan kearah balkon yang ada dikamarku. Ku sibakkan tirai dan ku buka pintu kaca. Dibawah terlihat Farhan yang sedang tersenyum.

"Ada apa?" tanyaku to the point.

"Jutek amat sih mba ini. Temeni ke toko buku yuk!" Farhan tersenyum menampakkan sederetan gigi putihnya.

"Syahda gak bisa. Kamu minta temani Ari aja, dia ada didalam" bukannya aku gak mau jalan sama dia, tapi hari ini aku lagi malas keluar, apalagi keluarnya dengan Farhan.

"Gue gak mau sama Ari, gue maunya sama lo. Kan kita udah lama gak jalan" dia masih bersikeras mengajakku jalan. Dia gak tau apa kalau aku berusaha menghindar darinya.

"Anak gadis gak boleh keluar sore sore" aku masih berusaha menolaknya walaupun dengan alasan yang menurutku gak masuk akal.

Dia berdecak, aku tau dia kesal karena aku menolaknya. "Kata siapa anak gadis gak boleh keluar sore sore ? Dan sejak kapan lo jadi anak gadis. Kata Ummi  aja, lo hanya orang lain yang terjebak dalam tubuh anak gadis" sumpah nih anak nyebelin banget, kumat lagi nyebelinnya.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now