Part 17 - Bertemu Oma

2K 107 0
                                    


"Ayo masuk" ajak Haris yang berjalan didepan dengan Hanna disampingnya.

"Assalamualaikum" salam mereka saat didepan pintu berwarna putih.

"Waalaikumsalam" pintu terbuka dan menampilkan seorang gadis cantik.

"Syahda...." teriak seorang gadis cantik tersebut menghampiri Syahda dan memeluknya. Syahda yang tidak kenal dengan gadis yang memeluknya hanya diam saja. Haris dan yang lain masuk kedalam rumah duluan, sedangkan gadis tadi masih memeluk Syahda dengan erat. Setelah lama berpelukan mereka segera masuk menyusul yang lain.

"Kayaknya dia udah gak kenal sama lo deh Adel" ucap seorang laki laki yang baru datang dari dapur dan kira kira sebaya dengan Ali, laki laki tersebut langsung duduk disofa sebelah Ali. Dan laki laki itu juga tidak Syahda kenal. Gadis yang tadi memeluk Syahda menatap syahda lekat lekat sambil memegang bahu Syahda.

"Lo masih ingat sama gue kan Syah?" tanya gadis itu dengan penuh harapan. Dan Syahda yang mendengar pertanyaan itu hanya menggeleng.

"Apa gue bilang, dia itu udah lupa sama lo" ucap laki laki tadi dengan santai. Sedangkan gadis tadi menatap cowok itu dengan tajam.

"Diem lo" ucap gadis tadi kesal.

"Masa lo udah lupa sama gue. Ummi, Syahda kok lupa sama aku?" tanya gadis tadi pada Hanna.

"Ummi juga gak tau sayang, mungkin karna kamu makin cantik makanya Syahda lupa. Syahda udah gak ingat sama Adel?" tanya Hanna pada syahda dan syahda hanya menggeleng.

"Syahda ini gue Adel. Adelia Faranisa teman kecil lo yang dulu sering main barbie sama lo dan Fatim, masa lo lupa sih? Memang sih dulu gue gendut dan sekarang udah langsing. Tapi masa lo udah lupa sama gue?" ucap gadis yang bernama Adel itu panjang lebar. Syahda memegang dagunya memikir sedangkan Adel menatapnya harap harap cemas.

"Hahaha.... Muka Adel lucu banget sih. Syahda cuma bercanda tadi, siapa sih yang lupa sama Adel yang cengeng dan hobi makan" tawa Syahda sambil mencubit pipi Adel.

"Ihh... Syahda mah gitu. Itu kan gue yang dulu, sekarang mah aku udah gak cengeng lagi dan sekarang aku udah gak banyak makan lagi. Ya ampun Syah! Gue pikir lo udah lupa sama gue, gue sampe mau jantungan" ucap Adel sumringah. Keluarga yang lain hanya terkekeh mendengarkan mereka berbicara.

"Gak banyak makan karena gak ada makanan. Kalau ada makanan banyak juga ngabis ngabisi. Syahda, lo masih ingat sama gue gak?" tanya cowok tadi yang membuat Adel mengerucutkan bibirnya.

Syahda melihat kearah cowok tadi sambil berfikir. Cowok yang tampan dengan alis yang tebal, bibir yang tipis dan merah, hidung mancung, mata berwarna abu yang meneduhkan sepertinya blasteran dan wajah yang maskulin dan jangan lupakan badannya yang tegap dan berotot yang dilihat dari kaos yang dipakainya yang menyetak badannya. Tampan sih, tapi kalau syahda lihat masih tampanan Ali karena memang Ali juga blasteran. Kalau cowok ini Syahda benaran lupa.

"Ck... Lo masa lupa sama calon suami lo" ucap cowok tadi dengan percaya diri dan mendapat lemparan sendal oleh Adel.

"Calon Suami pala lo peyang. Syahda memang udah punya calon suami, dan yang jelas itu bukan lo. Ya kan Ummi?" tanya Adel pada Hanna. Dan Hanna hanya mengangguk.

"Udah udah. Kalian ini berantem aja, Syahda kamu lupa sama Azar? Dia kan yang dulu sering buat kamu nangis sama kejahilannya, masa udah lupa?" ucap Tante Syahda yang bernama Rina tersebut.

"Ohh... Syahda baru ingat. Yang gendut itu kan? Tapi sekarang kok beda banget ya?" tanya Syahda polos dan membuat semua yang ada ruang tamu pada ketawa dan Azar yang mendengarnya mengerucutkan bibirnya.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now