Part 11 - Dilamar ?

2.3K 116 4
                                    

"Kak bangun. Udah waktunya shalat shubuh" Ari terus mengetuk kamar Syahda dan memanggilnya. Tetapi tidak ada sahutan dari dalam, nggak biasanya kakaknya seperti ini.

"Kakak belum bangun?" tanya Hanna yang sudah berada disamping Ari.

"Belum Ummi" jawab Ari.

"Kamu ke masjid aja. Abi dan yang lain udah nunggu dibawah. Biar Ummi yang bangunin kakak"

"Iya Ummi" Ari segera turun menuju ruang tamu untuk kemesjid menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

"Kak bangun. Udah shubuh" Hanna mengetuk pintu kamar anak gadisnya tersebut. Tidak ada sahutan dari dalam, Hanna memutar handle pintu dan tidak terkunci, ia segera masuk dan melihat Syahda yang masih tertidur dengan selimut menutupi sebagian badannya.

Hanna berdiri disamping ranjang Syahda. Ia kaget saat melihat badan Syahda yang sudah dibanjiri oleh keringat, Hanna menyentuh dahi Syahda. Panas. Itulah yang dirasa Hanna saat menyentuh dahi dan leher anak gadisnya. Ia segera kedapur untuk mengambil air hangat dan handuk kering. Setelah mengambil semuanya Hanna mengelap badan Syahda dengan handuk kering dan mengganti baju Syahda dengan yang baru. Karena pakaiannya sudah basah dengan keringatnya sendiri. Setelah mengganti pakaian Syahda, Hanna mengompres Syahda dengan air hangat. Syahda termasuk anak yang jarang sakit, tapi sekali sakit akan sangat mengkhawatirkan.

"Ummi dingin" keluh Syahda.

"Iya sayang. Ummi ambilkan selimut lagi" Hanna berlari kekamar Ari dan mengambil selimut yang ada dikamar Ari.

"Ummi mau shalat dulu. Kamu shalat juga biar Ummi bantu" Hanna mengambil mukena dan memakaikanya pada Syahda. Setelah membantu Syahda shalat, Hanna segera shalat shubuh juga.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" balas Hanna yang masih berada dikamar Syahda.

Hanna keluar dari kamar Syahda dan segera menemui Haris dan yang lain.

"Mas, badan Syahda panas banget. Kepalanya juga pusing katanya" ucap Hanna yang sudah tiba diruang keluarga.

"Kita bawa kerumah sakit aja" ucap Haris panik.

"Dia nggak mau dibawa kerumah sakit mas"

"Kalau gitu biar Ali periksa aja Ummi" sahut Ali yang mendengar. Ali segera kekamarnya untuk mengambil alat kedokterannya.

Ali segera memeriksa Syahda yang sudah tidur lagi.

"Syahda cuma demam biasa kok Ummi. Ini karena kecapean aja, setelah makan dan minum obat Syahda juga udah baikan" jelas Ali setelah memeriksa Syahda.

"Hari ini Syahda nggak usah kuliah dulu. Kamu permisikan ya Li" pinta Hanna pada Ali.

"Iya Ummi. Hari ini Ali juga masuk ke kelas Syahda".

*****

Syahda sudah bangun dari tidurnya saat jam 8 pagi. Sedangkan sekarang sudah jam 10 pagi. Syahda tidak banyak melakukan sesuatu, ia hanya mandi, makan, minum obat dan sekarang berbaring disofa dipangkuan Hanna sambil menonton televisi. Hanna terus mengusap  kepala anak gadisnya tersebut dengan lembut.

"Ummi, libur besok kita kepantai yuk! Semenjak Syahda kuliah. Kita nggak pernah ke pantai lagi" ucap Syahda.

"Ummi pun juga ingin ke pantai. Nanti kita bicarain sama yang lain ya?" ucap Hanna dan Syahda mengangguk.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang