Part 34 - Adik ipar

2.3K 123 2
                                    

Instagram : shiddiqasaprilisa

Syahda yang berada disamping Ali sedikit mejauh agar memberi ruang untuk suami dan wanita itu berpelukan, kurang baik apa Syahda ?

Syahda melihat penampilan wanita yang ada dipelukan suaminya. Wanita itu sangat sexy, dress hitam yang sangat ketat menampilkan lekuk tubuhnya dan sangat kontras dengan kulitnya yang sangat putih. Rambut pirang sepinggang dan wajah yang blasteran. Syahda yakin kalau wanita itu bukan orang indonesia.

"Ekhem"

-------------

"Ekhem" deheman seseorang membuat Syahda melihat kearah belakang wanita yang sedang memeluk Ali.

Syahda langsung terpana saat melihat seorang lelaki yang berada dibelakang wanita tersebut. Saat pertama kali melihatnya Syahda langsung terbayang tentang toko utama yang ada di Novel, seorang CEO muda, ganteng dan kaya raya. Syahda nggak munafik kalau laki laki tersebut lebih ganteng dari pada Ali. Muka bule, alis tebal, mata tajam dengan lensa berwarna abu, hidung mancung, bibir tipis merah, rahang yang kokoh. Syahda aja nggak tau rahang kokoh itu kayak mana, tapi saat melihat laki laki itu Syahda langsung percaya kalau ada laki laki yang seperti di Novel.

"Tutup mulutnya Syah" tegur Ali yang sudah ada disamping Syahda, refleks Syahda langsung menutup mulutnya. Ali terkekeh melihat wajah Syahda yang sangat lucu tersebut. Ali cemburu ? Nggak, dia udah biasa melihat respon cewek cewek saat melihat wajah laki laki yang ada didepannya.

Ntah sejak kapan Ali melepas pelukannya dengan wanita tersebut. Yang jelas Syahda melihat wanita tersebut seperti membujuk cogan(cowok ganteng) tadi.

"Mau sampai kapan kalian kayak gitu ?" tanya Ali jengah melihat pasangan muda tersebut.

Wanita tersebut berbalik badan dan berhadapan langsung dengan Syahda dan Ali.

"Kenalkan Nad, ini Syahda istri abang" ucap Ali memperkenalkan Syahda dengan wanita yang dipanggilnya Nad.

"Syahda" ucap Syahda mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

Greb

Tubuh Syahda dipeluk erat oleh wanita tersebut.

"Aaaa... Gue senang banget bisa jumpa sama kakak ipar" pekik wanita tersebut masih memeluk Syahda erat.

"Udah Nad peluknya. Kasian Syahda nggak bisa napas" tegur laki laki yang ada dibelakang Wanita tersebut.

"Eh, sorry kakak ipar. Ohya gue Nadiya, biasa dipanggil Nadin" ucap Nadin melepaskan pelukannya. Syahda bingung dengan nama wanita tersebut, namanya Nadiya tapi kok dipanggil Nadin ?

"Kakak ipar ? Emang kamu siapanya mas Ali ?" tanya Syahda bingung mengabaikan kebingungannya tentang nama wanita tersebut.

"Gue adik kandungnya mas Ali dan ini Arsen suami gue" ucap Nadin sambil memperkenalkan suaminya.

"Adik ?" bingung Syahda dan langsung melihat kearah Ali yang juga sedang menatapnya lembut.

"Iya Syah. Kamu ingatkan waktu mas lamar kamu ? Kan udah dijelaskan kalau mas punya adik perempuan yang tinggal London. Ini dia orang nya, dia baru bisa datang sekarang. Suaminya kemarin sibuk jadi nggak bisa datang waktu nikah kita" jelas Ali.

"Jadi yang mas bilang dengan perempuan spesial itu Nadin ?" tanya Syahda.

"Iya, kan dia juga berarti dihidup mas. Tapi kamu lebih berarti dan spesial" ucap Ali yang membuat pipi Syahda berwarna merah dan panas.

"Betul tuh kakak ipar. Gue nggak nyangka aja punya kakak ipar secantik ini, padahal kata abang kakak ipar itu je--"

"Ayok pulang, katanya capek" ucap Ali memotong ucapan Nadin.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now