Part 12 - Pantai dan Kenangan

2.3K 115 0
                                    

"Ummi sepatu putih Ari mana? Kok nggak ada dikamar?" tanya Ari dari arah tangga.

"Kamu liat di rak sepatu dekat pintu dapur. Kemarin Ummi liat ada disana" jawab Hanna yang sedang menyiapkan makanan.

"Ummi cardigan Syahda kemana?" tanya Syahda yang datang dari kamarnya.

"Ummi liat kemarin ada di gantungan belakang pintu kamar kamu"

"Ummi ini kok nggak bisa dipasang sih resleting nya?" Affan menunjukkan celana nya yang masih terbuka.

"Syahda bantu Affan tuh" pinta Hanna.

"Sini kakak pasangkan" Affan mendekat pada Syahda dan Syahda membantu Affan.

"Han. Jaket mas kok nggak ada di lemari?" tanya Haris dari arah kamarnya.

"Kan udah mas pake. Coba liat di gantungan"

"Ada yang bisa Ali bantu Ummi?" tawar Ali yang sudah rapi dengan kemeja abu yang tidak dikancing  terlihat kaos abu dan celana jeansnya.

"Tolong kamu masukkan ikan sama tahu tempe kedalam tapperware" ucap Hanna yang masih repot mengaduk bumbu didalam kuali.

Hari ini adalah hari libur, dan mereka sepakat akan ke pantai. Beginilah keadaan rumah Haris setiap mau pergi jalan jalan.

"Kamu udah selesai menyiapkan barang barang yang mau kamu bawa Li?" tanya Hanna yang melihat Ali sedang memasukkan ikan ke tapperware.

"Udah Ummi. Ali cuma bawa kamera doang kok Ummi" jawab Ali.

"Kamu mah simple. Yang lain liat, dari tadi pada heboh. Yang nanya sepatulah, cardiganlah, jaket lah" Ali terkekeh mendengar perkataan Hanna.

"Ummi" panggil Syahda yang sudah ada diruang makan, kemudian duduk di kursi.

"Udah ketemu cardigannya?"

"Hehe... Udah Ummi, benar kata Ummi. Ada di belakang pintu"

"Makanya dicari dulu. Kalau nggak ketemu baru nanya, nih belum dicari udah teriak teriak" omel Hanna.

"Hehe... Iya Ummi" cengir Syahda.

"Yaudah ayo pada makan. Ini udah jam 6" pinta Hanna saat suami, adik dan anak anaknya sudah berkumpul dimeja makan.

"Ummi, nanti Affan boleh berenang di laut?" tanya Affan.

"Jangan sayang, Berbahaya. Kalau Affan mau berenang, libur sekali lagi kita ke water park" jawab Hanna.

"Kalau buat istana pasir boleh kan Ummi?" tanya Affan lagi.

"Boleh lah. Nanti kita buat istana pasir yang besar" sahut Syahda.

"Yeay" sorak Affan senang. Semua tertawa melihat tingkah Affan.

*****

Didalam perjalanan ke pantai, suasana didalam mobil begitu ramai karena perdebatan Syahda dan Ari. Dimana tempat mereka selalu bertengkar. Ali yang mengemudi mobil dan Haris duduk disebelahnya. Di bangku tengah ada Hanna dan Syahda, sedangkan dibangku paling belakang ada Ari dan Affan.

"Syahda mah apa aja bisa Syahda makan. Syahda nggak suka milih milih makanan" ucap Syahda saat membahas tentang makanan kesukaan.

"Itu namanya rakus" celetuk Ari.

"Biarin, yang penting badan Syahda masih langsing" sahut Syahda.

"Itu mah namanya kurus bukan langsing" ucap Ari.

"Ummi badan Syahda langsingkan?" tanya Syahda pada Hanna.

"Ummi dulu mikir kalau kakak itu melihara cacing. Kakak sih makan banyak tapi nggak gemuk gemuk. Makanya Ummi selalu nyuruh kakak minum obat cacing" ucap Hanna. Semua yang ada didalam mobil tertawa kecuali Syahda yang cemberut.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now