Part 6 - Liburan dirumah

2.5K 144 0
                                    

Instagram : shiddiqasa

"Kak minggir napa sih. Ganggu orang jalan aja lo" ucap Ari yang merasa risih karena sedari tadi Syahda terus memeluk pinggang Ari dari belakang dan mengikuti kemanapun Ari pergi. Hari ini adalah hari libur, jadi Syahda, Ari, Ali dan Affan hanya dirumah aja menonton tv sedangkan Hanna dan Haris pergi ke acara nikahan saudara Syahda.

"Lo gak pegel apa dari tadi meluk gue aja. Gue aja pegel lo peluk terus" lanjut Ari sambil menuangkan jus mangga ke gelas. Syahda menggeleng dan tetap tidak mau melepaskan pelukannya ke Ari.

Walaupun Ari adik Syahda dan mereka beda 3 tahun. Tapi lebih tinggian Ari dari pada Syahda. Syahda hanya sebahu Ari.

"Maka nya Ari pinjamkan lah laptop Ari jadi kakak lepas pelukannya. Kakak kali ini benaran kerjain tugas kok. Suer gak bohong" rayu Syahda. Syahda ingin meminjam laptop adiknya itu untuk mengerjakan tugasnya karena ia tidak mempunyai kuota. Tapi Ari tidak percaya dengan Syahda jadi dia tidak meminjamkan laptopnya pada kakaknya. Ari trauma karena Syahda sering membohonginya dengan alasan meminjam laptop Ari untuk mencari tugas padahal untuk download film korea.

"Huh.. Emang gue pikirin. Nanti kalau lo capek ya bakal lo lepas sendiri" ucap Ari cuek sambil berjalan keruangan keluarga dimana ada Ali dan Affan yang lagi nonton tv.

"Ari kok tega kali sih sama kakak. Kakak janji kali ini benaran ngerjain tugas" rayu Syahda lagi. Syahda makin memeluk Ari lebih kencang.

"Gak percaya gue. Lo kenapa gak pinjam laptop Abi aja sih. Kenapa harus laptop gue?" tanya Ari sambil menyentil dahi Syahda.

"Aduh... Kejam amat sih sama kakak sendiri" gerutu Syahda sambil mengelus dahinya yang disentil Ari.

"Mas Al, suruh cewek lo jauh jauh dari gue lah. Eneg gue lihat mukanya yang kayak upil Dugong ini" Ali menoleh kearah Ari dan Syahda yang berjalan kearah Ali dan Affan.

"Kenapa dia?" tanya Ali bingung melihat tingkah kakak beradik yang absurd kayak mereka.

"Ntah. Kesambet kali nih orang, dari tadi meluk gue aja. Jomblo ya lo kak makanya meluk gue aja" Ari duduk di samping Ali dan menjauhkan muka Syahda dengan telunjuknya yang diletakkan didahi Syahda.

"Ish... Kakak juga ogah kali meluk Ari. Ini juga karena terpaksa" sahut Syahda sewot.

"Emang siapa yang maksa lo meluk gue. Perasaan gue gak ada maksa lo ya kecebong"

"Keadaan yang memaksa. Kalau bukan karena laptop kakak juga gak bakalan mau meluk Ari yang bau ketek ini" sebenarnya Syahda bohong soal Ari yang bau ketek. Faktanya Ari sangat wangi makanya Syahda betah meluk adiknya itu.

"Kamu pinjam laptop mas aja Syah. Ambil aja dikamar mas, gak mas pake kok" sahut Ali yang membuat Syahda kegirangan dan langsung melepas pelukannya pada Ari. Syahda langsung memeluk Ali yang ada disamping Ari.

"Makasih ya mas" setelah memeluk Ali Syahda langsung menaiki tangga menuju kamar Ali. Sedangkan Ari hanya melongo melihat kakaknya yang sepertinya udah gak waras itu.

"Mas Al gak papa?" tanya Ari saat melihat Ali yang tidak bergerak sama sekali.

Ali langsung sadar ketika Ari menepuk pundaknya. "Gak papa Ri" jawab Ali yang masih shock dengan kejadian tadi.

"Anak siapa sih dia. Kelakuannya kok aneh banget. Unik. Perasaan Ummi Sama Abi gak ada yang kelakuannya Kayak gitu" celoteh Ari. Ali hanya diam aja karena masih shock sama kejadian saat Syahda memeluknya tadi. Ada perasaan lain saat Syahda memeluk Ali tadi, sebuah perasaan yang tidak pernah dirasa Ali pada wanita manapun. Ini pertama kalinya Ali merasakan perasaan itu. Jantung Ali yang berdetak lebih cepat dan perutnya yang seperti ada yang menggelitikin. Ntah perasaan apa yang dirasakan Ali.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum