Part 5 - Tamu (TAK) diundang

2.5K 141 1
                                    

Instagram : shiddiqasa

 
Seorang wanita dengan pakaian yang sedikit terbuka dan rambut coklat panjang bergelombang sedang berdiri didepan pintu kayu berwarna coklat sambil tersenyum. Kaki jenjangnya berjalan dengan anggun bak model papan atas mendekati pintu sedangkan tangannya ia gunakan untuk memegang gagang pintu. Saat pintu terbuka terlihat lah seorang pria tampan yang sedang fokus dengan berkas berkas yang ada di mejanya, tangan pria itu seperti sedang mencoret coret kertas yang ada dihadapannya. Melihat itu, wanita yang ada didepan pintu semakin mengembangkan senyumnya. Sepertinya pria itu terlalu sibuk dengan kegiatannya sehingga tidak menyadari ada seorang wanita yang sedang memperhatikannya.

"Sibuk banget kayaknya pak?" ucap wanita itu akhirnya setelah lama ia memperhatikan pria itu.

Pria itu menegakkan kepalanya kearah pintu dan iris matanya langsung bertemu dengan iris mata wanita itu. "Tasya" guman pria itu.

"Hai Li. Lama gak ketemu, apa kabar?" wanita yang bernama Tasya itu berjalan kearah Ali.

"Kamu kok bisa ada disini?"

"Ihh Ali mah suka gitu. Gue udah jauh jauh dari London bukan nya disambut malah nanya kayak gitu" Tasya mengerucutkan bibirnya. Ali yang melihat itu terkekeh kemudian berdiri dan berjalan kearah wanita itu yang ada di seberang mejanya.

Grep

Tubuh Tasya seketika sudah dalam dekapan Ali, Tasya pun memeluk pinggang Ali.

"Kamu kapan sampai indonesia?"

"Tadi mal--- "

Bruukk...

Ucapan Tasya terpotong karena terdengar suara bantingan pintu yang ada dikantor Ali. Ali dan Tasya langsung melepaskan pelukan mereka dan melihat kearah pintu yang dibanting oleh seorang gadis yang sekarang sedang membelalak mata dan menganga didepan pintu.

"Maaf....

***

"Syahda...." panggil Hanna pada anak gadisnya yang dari pulang kuliah mendekam dikamar, entah apa yang sedang dikerjakan oleh anak itu.

"Iya ummi" Syahda yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya langsung menutup laptopnya yang ada di kasurnya dan langsung keluar dari kamarnya.

"Ada apa ummi ?" tanya Syahda ketika tiba didapur.

"Kamu bisa tolong ummi antarkan makanan ke kantor Mas mu gak Syah? Tadi ummi mau nyuruh Ari, tapi dia ada latihan futsal disekolahnya jadi gak bisa"

"Bisa kok ummi. Mana makanannya?"

Hanna mengambil rantang tupperware yang ada dimeja makan dan memberikannya ke Syahda.

"Kalau Syahda udah ngantar makanannya langsung pulang aja, ummi udah pesan taksi untuk antar kamu kekantor Ali. Yaudah sekarang kamu pergi, taksinya udah depan"

"Iya ummi Syahda yang cantik. Assalamualaikum" Syahda mencium pipi Hanna dan langsung jalan ke luar rumah dan didapatinya taksi udah nunggu di luar pagar rumah Syahda.

Setelah sampai di depan gedung tempat pamannya kerja Syahda langsung keluar dari taksi. Syahda berdiri didepan pintu masuk, sebenarnya ia malu masuk ke kantor pamannya yang besar itu hanya menggunakan baju kaos abu panjang, rok hitam, jilbab instan yang senada dengan warna bajunya dan sendal jepit. Syahda memang sering kekantor ini karena dulu ia juga sering mengantarkan makanan untuk Abi nya. Tapi dia juga sudah lama tidak datang kekantor ini karena Abi nya udah gak kerja dikantor ini, dan setelah sekian lama tidak kesini sekarang untuk pertama kalinya ia datang kekantor untuk mengantar makan siang pamannya.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now