Part 16 - Rasa Sakit

2.1K 105 0
                                    

"Kenapa rasanya sesakit ini?
Nggak pernah mengungkapkan perasaan,
Nggak pernah nembak.
Tapi kok sakit banget ya?
Ditolak secara tidak langsung"

--Syahdiqa Azzahra--

"Ummi mau kemana?" tanya Syahda didepan pintu kamar Hanna. Saat Syahda mau ke dapur untuk mengambil minum, ia melihat pintu kamar Hanna terbuka, dan melihat Hanna memasukkan pakaian kedalam tas besar.

"Kita mau kerumah Oma. Kamu juga siap siap, besok pagi kita berangkat" jawab Hanna.

"Kok besok Ummi ? Kata Ummi, kita berangkatnya pas libur semester ?" bingung Syahda.

"Rencananya sih gitu Syah. Tapi tadi tante kamu nelpon kalau Oma sakit, jadi kita berangkat nya besok" jelas Hanna.

"Gimana sama kuliah Syahda Ummi?"

"Ummi udah nyuruh Ali untuk mempermisikan kamu. Jadi sekarang kamu siap siap sana" pinta Hanna.

"Iya Ummi"

Syahda membatalkan niatnya untuk mengambil minum di dapur. Ia segera menaiki tangga untuk menuju ke kamar nya.
Saat ia mau memasuki kamar, Syahda melihat pintu kamar Ali yang terbuka lebar. Syahda melihat Ali yang sedang melipat pakaiannya dan memasukinya kedalam tas.

"Ada yang bisa Syahda bantu mas?" tanya Syahda yang berdiri didepan pintu kamar Ali.

"Kamu nggak nyusun baju kamu?" tanya Ali balik.

"Nanti aja mas. Mas butuh batuan Syahda?" tanya Syahda lagi.

"Kalau kamu nggak keberatan. Tolong bantu mas lipatkan bajunya" jawab Ali.

"Sini biar Syahda yang lipat dan masukin ke tas" Syahda masuk ke dalam kamar Ali dan ikut duduk dipinggir ranjang berhadapan dengan Ali.

Syahda mengambil baju yang ada dihadapannya dan mulai melipatinya kecil kecil agar muat diletakkan di tas. Ali memperhatikan semua yang dilakukan Syahda, ia melihat Syahda yang begitu tenang melipat dan memasukkan pakaian.

"Udah mas" ucap Syahda saat sudah menyusun pakaian Ali kedalam tas yang berukuran sedang.

"Makasih ya Syah"

"Iya mas. Kalau gitu Syahda kekamar dulu ya" pamit Syahda.

"Iya" sahut Ali.

Syahda beranjak dari duduknya dan segera keluar dari kamar Ali. Ia memasuki kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Ali.
Syahda berjalan kearah lemari dan mengeluarkan baju yang akan di pakai nya saat berada dirumah Oma.

'Apa Syahda ajak Rasyid juga ya? Dia kan mau lihat makam kak Fatim' batin Syahda.
'Tapi jangan lah. Nanti kuliah Rasyid terganggu lagi'
'Tapi kapan  Rasyid bisa lihat makam kak Fatim kalau nggak sekarang?'
Syahda terus bergelut dengan pikirannya. Hingga Syahda nggak sadar kalau Ari masuk ke kamar nya.

"Kak" panggil Ari saat melihat Syahda yang diam aja.

"Kak" panggil Ari lagi sambil memukul tubuh Syahda pelan. Syahda tersentak kaget saat badannya dipukul seseorang.

"Apaan sih Ri?" kesal Syahda saat melihat siapa yang memukulnya.

"Ayo makan. Udah ditunggu sama yang lain" ucap Ari juga kesal. Ia memang disuruh oleh Haris untuk memanggil Syahda agar turun dari kamarnya untuk makan malam.

"Bentar lagi kakak turun. Kamu duluan aja" ucap Syahda.

"Ya emang gue mau turun. Ngapain juga gue nungguin lo" sewot Ari.

Rasa Yang (tidak) Diharapkan (Revisi)Where stories live. Discover now