Mr. bau rokok

7.1K 331 3
                                    

Happy reading yaa

votenya jan lupa :)

"Ahhh! nyebelin!" Seruku tertahan.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Altaf berkata akan menjeputku untuk menunaikan janjinya kemarin. Dia kan mau menemaniku nonton.

Lima menit yang lalu anganku dia patahkan. Altaf menelponku dan berkata motor sportnya tiba-tiba tidak dapat dinyalakan. Dia tidak bisa datang.

Jika membatalkan janji, cowok tidak pernah tau cewek sudah berusaha keras tampil baik. sudah kukenakan kemeja putih lengan pendek dan rok lipit biru langit seatas lutut. Niatnya ingin terlihat seperti tumblr, eh malah batal.

Hari ini harusnya aku senang senang, bukan malah kecewa begini.

Aku menggerutu lagi.

Ku lirik sekitar. Rumahku seperti hatiku, sepi yang menyebalkan. Dimas sudah berangkat ke kantor lima belas menit yang lalu. Tidak ada yang dapat menemaniku.

Tunggu, garasi. Mungkin tidak ya dia menyisakanku kendaraan? Kupercepat langkahku menuju garasi.

yes! ada mobil untuk kupakai!

Seusai meraih kunci dan melompat ke kursi mobil sport Dimas, aku menyadari aroma tersendiri disini. Seperti aroma parfumnya. Tunggu, apakah dimas menggunakan parfum perwangi mobil?

Anggapan tadi kuanggap angin lalu. Walau itu membuatku terkikik sendiri. Aku bersenandung selama perjalanan ke kantor, kemacetan terasa cepat, memakan waktu. Hingga gedung berfasat luar dominan kaca itu tampak dari radius duapuluh meter.

Satpam beberapa hari yang lalu memberi hormat ketika aku memasuki basement. Mataku melebar, tempat parkir khusus petinggi seperti perintah Dimas bertuliskan plat nomornya sudah disediakan.

dia pasti seneng liatnya

Setelah menyapa satpam kemarin dengan senyum, aku berjalan menuju lift, lalu menekan nomor lantai paling atas.

Di setiap lift terbuka dan beberapa karyawan masuk hingga mereka tiba di lantai tujuan, aku memasang muka sinis. Mereka menatapku dari atas sampai bawa.

Bisa kutebak kata hati mereka. Sesekali bahkan terkikik membayangkan segala kemungkinan.

"ngapain nih ABG labil kesini?  nyari rusuh gue panggil seccurity dah,"

"ini anak magang apa ya? tapi mana ada anak magang ke perusahaan gede gini kayak mau nge-mall!"

"Ni cewek jangan jangan simpanannya si bos besar ya!"

denting lift menjadi suara paling membahagiakan. aku melangkah keluar dengan percaya diri penuh. Kuharap sekertaris atau staf lain mengingatku.

Ternyata semua diluar ekspetasiku.

Meja sekertaris didepan ruangan kosong. Kukira rapat, tapi ternyata ruang rapat juga kosong. Tak ada staff yang berkeliaran seperti kemarin -kemarin.

kemana mereka semua? Jangan jangan rapat di luar, yah sama saja dong, aku sendirian disini.

ku-dial  dimas, harap-harap semoga dia ada di sini.

Aku memutar tubuh. Ruangan staff, eksekutif, dan direktur utama yang tepat didepanku. Apa dia ada didalam sana?

Pelan aku mendekat. Tertawa dalam hati menyadari aku mencari cela untuk mengintip.

Mana ada cela di ruangan dirut si chelle!

iya juga ya! bagaimana bisa kapasitas otakku menurun begini? hahaha

tubuhku kutarik kembali ke sofa ruang tunggu ketika suara diujung telepon menyadarkanku. Dimas!

Young RelationWhere stories live. Discover now