karma

6.1K 313 6
                                    

Semoga memuaskan
hadeh gue uts saudara saudara

jadi mungkin abis upload part ini, tar sore upload lagi. terus ga uplad sampe minggu depan.

Kuy votenya minta, hargain gue.

happy reading

Michelle Pov

French friesh--Tinggal separuh

Cappuchino hangat--sudah tandas.

Pancake--sisah gulanya saja.

Green tea--tandas di jam pertama aku disini.

Red velvet cake--wah itu mah dari setengah jam aku disini sudah finish.

Lalu apa lagi? berapa lama lagi aku harus tetap disini menunggunya?

Bahaya ini. Jika diteruskan, apa lagi di jam dimana matahari sudah tenggelam. Bisa melar aku!

Mataku memutar. Tidak ada pekerjaan selain mengamati pengunjung cafe yang lain.

Ponselku mati. Bahkan aku meninggalkannya di ruangan Dimas. Sendirian dan temanku hanya jalan.

Mataku menyertai mereka-mereka yang sibuk dengan aktifitas masing masing disana. Melihat seorang ibu yang memarahi anaknya karena meminta meminta sesuatu, pejalan kaki yang kesulitan menyebrang, dan siswa siswi seumuranku di pinggir jalan.

Mereka yang membuatku menatap lebih lama. Mereka berseragam putih -abu abu dan masih membawa tas. Tapi yang mereka lakukan, keparat! Merokok dan bermesraan. Yaampun!Berani sekali mereka berciuman dipinggir jalan begitu!

Aku mengalihkan pandangan, sibuk menetralkan otakku dari hal diluar logika seperti tadi. Mungkinkah wajahku memerah? ku tangkup pipiku dengan tangan saat kurasa itu memanas.

"Ciee blushing,"

"Altaf!" Altaf membuatku terkejut dan bingung. Ini kunyuk..., kok sampai sini?

"Apaan ya," Aku memutar mata. Mengubah mukaku ku pada ekspresi bete.

Altaf duduk di hadapanku tanpa permisi. Dia mencomot kentang gorengku. Sedotan tiba tiba mengacung didepan mukaku-ulah siapa lagi selain orang ini- untung saja aku mengelak dan merebutnya.

Hap. Sekali tusuk sudah menembus tutup big cup dari ice blend biru cerah Altaf. Kuminum sekali teguk.

Rasa bubble gum.

"Enak nih, buat gue aja yah,"

Altaf nengangkat alis. Mulutnya sibuk mengunyah kentang gorengku hingga habis.

"Lo ngapain?" Mulaiku.

"Sendirian aja?"

Sudah kubilang kan dia menyebalkan?

belum.

benarkah?

iyelah, yang lo bilang nyebelin Diams doang.

Oh baiklah, Teman-teman ini teman baruku di sekolah. Tidak sengaja menjadi teman sebangku ku. Dia Altaf, penderita kanker yang aku sendiri tidak tau apa, dan menyebalkan. Juga sok cool. Males ngomong pula.

"Lo ngapain si senyum senyum ngeliatin gue?"

"Eh apa?" Bayangkan bagaimana wajahku. Yaampun.

"Hahaha. Muka lo," Tawanya dihentikan.

"wah bisa ga sengaja ketemu disini nih." Aku basa basi. Tiba tiba virus speechless menyerangku.

"Lo ngapain kesini?"

Young RelationWhere stories live. Discover now