putus

5.1K 267 11
                                    

gue pengen tanya, tebakan kalian ending cerita ini gimana?
yang jawap gue tag di part selanjutnya ya.

Happy reading

Michelle diam disamping tubuh tidak sadar Dimas yang diberi injeksi. Ditempeli perban dan plester di berbagai sisi,  melihatnya Michelle tidak dapat menahan hatinya untuk tak mengiba.

Setelah masuk, cewek itu langsung mengambil duduk disamping ranjang Dimas . Goffar sudah pulang, niatnya dia memberi uang taksi, tapi Goffar menolaknya dengan alasan tidak gentle jika cowok menerima uang dari cewek.

Michelle meraih tangan Dimas dengan kedua tangan. Tangan kanannya diperban, jadi dia menggenggam tangan kiri Dimas yang hanya diberi injeksi. Dingin kulit Dimas saat bersentuhan dengan kulitnya mengingatkan pada beberapa malam yang lalu.

Seusai kejadian itu, Michelle memang pergi dengan Altaf dan pulang dengan Dimas. Dia sudah berjanji dalam hati untuk berterimakasih pada cowok itu sudah membawanya pulang, mungkin akan dia lakukam sebelum  mereka tidur, atau setelah turun dari mobil.

Tapi janjinya terpaksa gagal.

Jadi saat dia terbangun tengah malam dan menatap muka lelah Dimas yang dekat sekali dengannya, tangan Michelle tidak dapat tidak mengelusnya, merasakan dingin kulit cowok itu yang sama seperti saat dia menyentuhnya sekarang.

Dua tangan Dimas bertaut pada pinggangnya, Michelle menangis lagi. Dia tidak dapat berbohong pada diri sendiri jika dia sakit hati.

Apa namanya jika bukan sakit hati melihat cowokmu berciuman dengan cewek lain? Walaupun kalian bersama karena paksaan sih. Tapi itu kan dulu.

Cinta kan bisa datang kapan saja tanpa sengaja. Tidak ada yang tau datangnya cinta, manusia cuma tau cinta itu nantinya akan mereka apakan.

Mereka pelihara hingga tumbuh subur dan berbuah.

Atau mereka injak-injak hingga mati saat pertama bersemi.

Michelle memilih yang pertama, kini dia menyesal akan pilihannya itu.

Dia bertekat akan membunuh perasaannya, agar tidak sakit lagi, agar tidak menangis lagi, agar bahagianya tidak bergantung pada orang.

Tapi dia tidak bisa berbohong jika melakukannya amat susah. Michelle mulai tidak tertawa pada candaan jayus Dimas dan berakhir dengan dia yang merasa dirinya menyedihkan.

Jadi Michelle menyerah dan membiarkan dirinya jatuh, percaya pada omongan Goffar.

Mata Michelle berkedip cepat saat sadar dari lamunan, tangan yang digenggamnya bergerak. Dia memberi senyum, oh ini juga sangat susah untuk tak dia lakukan.

Andai saja Michelle dapat tidak mempedulikan Dimas yang memasang badan untuknya, dan berakhir dengan cowok itu tidak sadar.

Sayangnya Michelle dengan amat pedulinya mencari pertolongan untuk cowok itu.

Dimas membuka mata, kini matanya berkedip cepat seperti Michelle, cowok itu menatapnya dengan tampang jahil yang lemah.

"Hei," percakapan pertama terlontar dari Dimas.

Michelle mengangguk, berusaha meredam debaran kencang  jantungnya. "mau gue ambilin sesuatu?"

Dimas menggeleng. Tenggorokannya terasa amat kering untuk mengucap satu kata, semoga  Michelle segera bersuara agar dia bisa bahagia hanya karena mendengarnya.

"Eumm... thanks Mas,"

Dimas mengulum senyum, tangannya berada di pipi Michelle disanggah tangan Michelle sendiri. Michelle merasakan pipinya dielus pelan mengundang perasaan nyaman di dalam dadanya. Astaga, cewek mana yang bisa tahan!

Young RelationМесто, где живут истории. Откройте их для себя