His past

5.5K 277 5
                                    

Hope u enjoy it!

Happy reading 😊

Author PoV

Hari pertama di musim hujan bukan berarti kamu sampai membutuhkan genggaman tangan seorang cowok ganteng kan?

Tapi beda lagi ceritanya kalau cowok itu yang bersikeras menggandeng tanganmu.

Seperti ini:

"Lepasin tangan gue?"

Dibalas dengan diam. Michelle memutar mata.

Jika bisa, Michelle pasti sudah menyentakkan pergelangan tangannya.

Mereka membelah kerumunan di selasar. Michelle semakin menundukkan muka sedangkan yang mengaitkan tangan di pergelangannya menyeringgai.

Semua tatapan tertuju padanya. Sebagian besar terkejut, ada pula yang tidak terima maupun tidak perduli.

Tapi yang ditakutkan Michelle ialah  seorang cewek, kakak kelasnya. Dia mengejar Dimas, dan Michelle seperti cari mati bergandengan tangan dengan cowok itu di tengah kerumunan, di depan kelasnya pula!

Cewek-cewek menyebut namanya sambil berlari kedalam kelas. Michelle menegang, hanya saja dia tidak mau menunjukkan jika sebenarnya ketakukan. Tak ada yang tau itu.

Langkah cepat membuat detak jantungnya semakin cepat.

Dimas meliriknya mengejek. Dengan begitu Michelle mengangkat muka, dia tak pernah mau dianggap remeh.

Dan saat itu terjadi, ketakutan Michelle tiba.

"Apaan lo deket deket sama Dimas?!" Audy datang dengan tiga dayangnya. Wajahnya mengeras, jika ini film cartoon, pasti tanduk iblis muncul di kepalanya.

"Emang kenapa?" Suara Michelle dibuat sedatar mungkin, sehingga tak ada yang tau dia ketakutan.

Dimas diam, seperti tidak ada yang terjadi. Michelle mengingat untuk memarahinya ketika mereka hanya berdua.

"Dia milik gue, curut!"

"kalo gue curut lo apa? tikus got?" Michel terkekeh.

"Sh*t!" Audy maju, Michelle diam di tempat. "Gue bilang pergi lo dari Dimas atau lo tau akibatnya!"

"Thanks, but i won't." senyum tipis muncul di bibir Michelle, membuat Audy ingin menerkamnya.

"Dasar lo lonte!" Audy berjalan hingga berada di hadapannya. Matanya menyalang, membuat Michelle menyeringgai, dibalas tatapan iti dengan santai.

"yah gue kira lo punya kaca lah ya. Kalo gak, minta aja sama gue, di rumah gue banyak,"

Michelle mengambil langkah ke samping kanan, melewati Audy.

Dia yang menarik tangan Dimas. Tangannya bergetar.

Tapi tak dia sangka Audy berbalik, tangannya mengayun ke muka Michelle.

Michelle sudah mengira rasa sakitnya seperti apa, dia menahan nafas.

plok.

Tangan Dimas justru yang menghantam tangannya. Audy terkejut, matanya melebar menahan air mata dan rasa sakit.

"Dimas..,"

"hahaha lucu abis lo! Tadi mau nampar, sekarang nangis," Dimas hanya meliriknya sekilas, efeknya, air mata membanjiri pelupuk mata Audy.

"Dimas, gue suka sama lo! gue kurang apa dibanding Michelle? gue cantik, seksi, gak kayak dia yang kerempeng gak berisi gitu! Gue bakal beri apapun yang lo minta!"

Young RelationWhere stories live. Discover now