43th Pole

27.7K 3.1K 395
                                    

43rd POLE

~~||~~

Di sinilah Inara sekarang.

Gadis itu tengah duduk di hadapan puluhan orang yang satu tahun ini berada dalam satu organisasi dengannya. OSIS dan MPK SMA Integral.

Beragam tatapan diterimanya. Entah itu kecewa, prihatin, dan marah.

Hari ini, ia akan disidang di depan seluruh teman organisasinya, tanpa kehadiran guru-guru pembina yang juga membahas hal ini dengan Bu Aminah di ruang wakil kesiswaan.

"Sidang OSIS dan MPK masa bhakti 2015-2016 yang ke-5, dimulai pada pukul 16.00 WIB." Jack selaku ketua OSIS membuka sidang, setelah beberapa kali mengetes microphone yang akan ia gunakan.

"Jadi, saudari Inara," panggil Jack. "Sebelumnya, kami dari pihak OSIS dan MPK ingin mengklarifikasi kebenaran berita yang sudah beredar sejak dua hari terakhir."

Inara menatap Jack tanpa ekspresi. Ia berhak mendapat ini.

"Apa benar saudari merupakan anggota Blackpole?" tanya Jack dengan bahasa formalnya–mengingat ini adalah sidang formal yang diliputn langsung oleh ekskul fotografi dan jurnalistik.

Inara menghembuskan napas pelan, kemudian mengangguk mantap. "Iya."

Bisik-bisik mulai terdengar di seluruh penjuru ruangan. Gadis itu bisa menyaksikan kepala yang bergerak-gerak rusuh dari sini.

"Peserta dimohon untuk tenang."

Inara tak sengaja menangkap Gala di kursi deretan ketiga. Lelaki itu menatapnya cemas.

"Saudari Inara, siapa saja yang mengetahui fakta itu?"

Gadis itu menunduk, kemudian mengangkat kepalanya untuk menatap Gala sekali lagi. Ia mendekatkan microphone yang digenggamnya ke mulut.

"Yang pasti anggota Blackpole. Bu Aminah juga sudah tahu sebelumnya. Selain itu, ada sahabat saya, Gala dan Sabrina." Inara menatap Gala dengan mata teduhnya. "Tapi, teman-teman sekalian dimohon untuk nggak nge-bash Gala dan Sabrina. Cukup saya saja, mereka jangan."

Gala tersenyum kecil. Bahkan di saat seperti ini, lo masih mikirin gue dan Sabrina, Na.

"Apa motivasi Saudari masuk Blackpole?" Jack menatapnya sedikit sengit. "Bukankah setiap anggota OSIS dan MPK sudah disumpah untuk membasmi Blackpole sampai ke akar-akarnya, dan dilarang keras untuk masuk Blackpole? Apalagi, kita semua tahu bahwa Saudari adalah ketua bidang kedisiplinan merangkap ketua komisi kedisiplinan MPLS tahun ini?"

Inara hanya diam.

Setelah menunggu sekitar tiga menit, Jack belum mendapatkan jawabannya.

"Baiklah, pertanyaan yang lebih spesifik." Jack mengalah dan memilih untuk mengganti pertanyaannya. "Masuk karena paksaan, atau atas dasar keinginan sendiri?"

"Maaf sebelumnya, Saudara Jack. Untuk hal itu, terlalu privasi jika dibicarakan di sini. Jika Saudara bersedia, ayo kita bicarakan ini dalam forum kecil. Hanya saya, Anda, dan Bu Aminah."

Semuanya menatap Inara sambil melongo. Berani-beraninya perempuan itu menolak menjawab pertanyaan dalam sidang.

Seseorang menunjuk agar dipersilakan berbicara. Jack mengizinkannya.

"Shania, ketua koperasi siswa," ucap perempuan itu memperkenalkan diri. "Sebelumnya, saya ingin menyanggah ucapan Saudari Inara. Peraturan sidang tetaplah peraturan. Saudari nggak bisa seenaknya memilih bungkam dalam sidang."

AntipoleWhere stories live. Discover now