Senyum Terakhir

2.6K 62 0
                                    

Seminggu setelah gue menyatakan perasaan gue ke Icha, sekolah ngadain seleksi pemain sepakbola buat acara kompetisi antar sekolah yang diadakan departemen pendidikan.

Gue yang waktu itu lagi gandrung banget sama olahraga ini, enggak mau ketinggalan ikutan seleksi. Icha selalu menyemangati gue dari pinggir lapangan, dia menemani dari mulai latihan sampe selesai.

Empat seleksi berhasil gue lewati, nama gue masuk tim inti sekolah dengan posisi gelandang serang. Icha senang, gue senang, kita semua bahagia.

Icha menghadiahi gue jersey juventus, tim liga Italia kesukaan gue.

"Pertandingan nanti pasti bakal gue pake nih Cha, kamu tau aja aku suka Juve!"

Suatu ketika di Sabtu siang yang cerah, sekolah mengadakan pertandingan uji coba antara timnas sekolah melawan kelas 3 gabungan.

Sebelum berganti baju dan kumpul sama teman-teman timnas sekolah, gue sempetin ke kelasnya Alysha buat mendukung gue nanti. Tapi seperti ada yang mengganjal di hatinya, wajahnya terlihat sangat murung.

"Kamu kenapa Cha?," Kata gue sambil mengusap rambut indahnya.

"Gak apa-apa Tom, semangat yah kamu!," Icha hanya melempar senyum sambil mengusap pipi gue.

"Sampai ketemu di lapangan yah Cha!".

Icha tersenyum lalu mengangguk lemah.

Selesai pertandingan yang dimenangkan sama timnas sekolah, gue langsung lari ke tribun penonton buat nyari Icha. Tapi gue enggak menemukan dia di manapun.

Berkali-kali gue telepon Icha, tapi gak pernah diangkat. Kirim pesan lewat aplikasi atau sms enggak ada satupun yang dibalas.

Jujur, hari itu gue sangat khawatir sama Icha. Tadinya gue mau langsung datang ke rumahnya. Tapi, gue belom pernah diajak ke rumahnya.

Akhirnya gue cuma bisa harap-harap cemas nunggu balasan pesan atau telepon dari dia.

AKAD (Full)Where stories live. Discover now