Yang Tak Terlupakan

1.8K 47 1
                                    

kilatan lampu dari kamera fotografer acara nikahan membangunkan gue dari lamunan tentang Bunga. Gue cuma bisa berharap dari alam sana Bunga melihat gue tersenyum dan bahagia dengan pernikahan ini.

"Selamat yah, semoga jadi keluarga yang sakinah!," Kata seorang wanita yang menyalami gue.

"Terima kasih yah!," Gue jawab dengan senyuman sambil berfikir siapa dia, karena selama ini gue belom pernah sekalipun ketemu sama dia. Tapi setelah gue lihat Putri bersalaman sambil cipika-cipiki (Cium Pipi kanan - Cium Pipi Kiri), gue pun langsung menangkap kalau itu adalah teman dari istri gue.

Malam ini udah berapa kali rasanya gue berganti gaya cuma buat difoto, enggak kebayang sama gue sebelumnya. Coba gue tau rasanya nikah tuh kaya gini, pasti dari dulu gue udah ngebet pengen nikah, lagi dan... Eh, jangan deh. Nikah mah sekali aja. Hehe.

Mata gue kembali menyapu seluruh ruangan acara pernikahan, akhirnya gue bisa melihat sahabat-sahabat gue lagi berkumpul di ujung sana dekat stand makanan kambing guling dan somay ikan. Mereka memang enggak pernah berubah dari dulu.

"Hai Tom, selamat yah!," Tiba-tiba seorang perempuan berkulit kuning langsat menyapa gue sambil tersenyum. Matanya bulat, hidungnya meliuk seperti perosotan dari pangkal sampai ujung, dan bibirnya tipis mengulas senyum dengan lesung di kedua pipinya.

Gue dengan cepat menyambut tangannya untuk bersalaman, "Terima kasih yah Vik!," Kemudian ia berlalu menyalami putri. Malam ini ia tampak anggun dengan baju pesta berwarna hijau lumut berbentuk sari dan rambutnya yang panjang diikat membentuk konde kecil.

Vika, adalah salah satu kisah cinta masa lalu gue yang masih gue kenang sampai sekarang. Karena ada suatu kenangan yang tak pernah terlupakan dengannya.

(Bersambung)


AKAD (Full)Where stories live. Discover now