Kesalahan kita dalam memahami Fanfiction

2.1K 412 190
                                    

Artikel ini aku dapat di Kompasiana. Karya Wiwien Wintarto. Entah mengapa aku merasa perlu publish ini.

Selamat membaca!


Pernah baca sebuah novel yang memajang para personel boyband Super Junior sebagai tokoh-tokohnya? Atau, di karya lain yang lebih mutakhir, kedua tokoh utamanya adalah pasangan aktor dan aktris sinetron ngetop, Aliando Syarief dan Prilly Latuconsina? Itulah yang disebut fan fiction atau fiksi penggemar—karya fiksi yang dibuat oleh penggemar terhadap tokoh idolanya. Perkembangan internet dan terutama aplikasi menulis Wattpad berperan besar terhadap maraknya fanfic beberapa waktu belakangan ini.

Di Indonesia, tren itu muncul sejak K-pop mewabah di kalangan ABG. Salah satu bentuk kegelisahan para fans terhadap idolanya selain dengan membuat scrapbook, wallpaper, modifikasi foto (memasang foto dia jejeran dengan Nabilah JKT48 misalnya!), adalah dengan menulis fanfic. Para tokoh idola dijadikan karakter-karakter utama yang mengalami alur cerita (terutama romance) hasil imajinasi sang penggemar sendiri.

Fanfic biasanya diterbitkan lewat blog, dan dipasang bersambung hingga tamat. Sesudah adanya Wattpad, para penulis fanfic hijrah ke sana. Wattpad bahkan menyediakan satu kategori sendiri untuk fiksi penggemar, selain kategori-kategori fiksi umum seperti roman, komedi, misteri, petualangan, dan juga untuk naskah-naskah nonfiksi.

Namun melihat dari mayoritas gambar di kover novel-novel fanfic di sini, nampaknya terdapat sedikit misinterpretasi terhadap fanfic secara umum yang dialami para penulis. Fanfic dimaknai semata sebagai naskah fiksi hasil tulisan fan terhadap idola, sehingga sang idola kemudian di-”kultus”-kan dengan dijadikan sebagai tokoh utama dalam karya fiksinya. Penggemar Aliando tentu tidak menampilkan Afgan sebagai tokoh fanfic, demikian pula sebaliknya. Hence the name.

Padahal menurut definisi resminya seperti yang ada di Wikipedia: fan fiction is fiction about characters or settings from an original work of fiction, created by fans of that work rather than by its creator” (fanfic adalah fiksi mengenai karakter atau latar dari suatu karya fiksi orisinal, dibuat oleh penggemar dan bukan penulis aslinya).

Maka subjek utama yang menjadi bahan mentah ide fanfic adalah mengenai suatu karya fiksi, entah itu berupa cerpen, komik, novel, film, atau serial TV (sinetron). Dari suatu karya orisinal, katakanlah Harry Potter, penulis fanfic kemudian mengambil, bukan alur ceritanya, melainkan tokoh-tokoh dan latarnya, terutama latar tempat, untuk diolah dalam alur cerita baru karangan dia sendiri.

Misal ia mengisahkan Harry, Hermione, dan Ron pergi ke Kalimantan untuk berburu koyang. Atau ia mengambil Hogwart School of Magic and Wizardry lengkap dengan pembagian kelompok asrama, guru-guru, dan kurikulumnya sebagai latar cerita baru dengan tokoh-tokoh yang juga baru karangan sang pengarang sendiri.

Istilah fan fiction kali pertama mengemuka di dunia literatur sejak tahun 1939, namun dalam konteks untuk membedakan karya-karya dari para penulis pro dengan milik penulis amatir (yang karenanya masih dikategorikan sebagai fan alias penggemar). Fanfic dalam bentuk yang nyata baru hadir dekade 1960-an sebagai respon terhadap serial TV fiksi ilmiah bikinan Genre Roddenberry, Star Trek.

Karya-karya fanfic pertama muncul dalam Fanzine Star Trek, Spockanalia, yang terbit tahun 1967. Fanfic muncul sebagai bentuk kegelisahan atau ketidakpuasan pemirsa terhadap suatu tokoh atau alur cerita tertentu, sehingga kemudian ia tergerak membuat sendiri lanjutannya. Pada masa itu, sebagian besar penulis fanfic adalah perempuan, dengan persentase bahkan mencapai angka 90% pada tahun 1973.

Fanfic mencapai masa keemasannya sejak kehadiran internet, karena kemudahan fasilitas “penerbitan” yang dimungkinkannya. Mem-publish karya fanfic tak perlu harus repot lagi secara fisik (stensil, fotokopi, atau self-publishing, yang semuanya perlu merogoh dompet), namun bisa segampang mem-posting di blog atau di forum-forum fanfic. Berdasarkan suatu perkiraan, fanfic kini bahkan meliputi hampir sepertiga dari total semua konten tentang buku di dunia maya.

How to SurviveWhere stories live. Discover now