Aku ingin ceritaku terbit

1.5K 351 50
                                    

Nggak sekali dua kali aku dapet chat atau DM yang isinya gini. Kak, aku pengen ceritaku terbit kayak punya kakak. Aku ngerasa seneng berarti minat untuk menulis dan pembaca juga meningkat dengan adanya wattpad ini. Para penerbit juga jadi lebih mudah 'menemukan' penulis-penulis yang mungkin belum bisa mengepakkan sayapnya karena bingung harus pergi ke mana.

Kalau kalian ingin cerita kalian terbit, dan bagaimana prosesnya, bedanya penerbit mayor, penerbit indie, selfpublishing dll itu semua sudah banyak di bahas di lapak lain. Contohnya punya kak Shirei, di wattpad tips no rant nya, sudah banyak dibahas mengenai itu. kalian akan banyak dapat ilmu dari sana. Kalau mau tau worksnya, bisa liat di reading list ku yang Must Read.

Yang aku mau bahas di sini adalah ... beberapa yang chat dan DM aku ingin ceritanya diterbitkan itu baru nulis satu chapter cerita atau bahkan baru rencana mau nulis cerita. Nggak kok nggak salah, bagus malah punya impian dan motivasi sebesar itu untuk menulis. Nggak kayak aku -yang awalnya nulis nggak punya motivasi apapun, hanya untuk bersenang-senang dan ngisi waktu luang, dan karena rasa nggak puas dengan cerita yang pernah aku baca.

Ya, jujur aku mulai nulis karena aku kadang menemukan cerita yang nggak memuaskan buat aku, entah di pertengahan atau ending. Aku jadi tertarik untuk membuat cerita yang membuat diri aku 'puas'.

Setelah menulis, aku jadi sadar kalau bikin cerita nggak mudah, untung aja dulu aku nggak sempet komen yang enggak-enggak di lapak orang. Bisa-bisa orang itu ngerasa sedih tanpa aku tau betapa orang itu udah susah payah untuk membuat ceritanya.

Tapi menurutku kalau kalian terpaku pada 'aku harus menerbitkan ceritaku' itu hanya akan jadi beban ke depannya. Menulislah dengan enjoy, karena untukku sendiri kalau menulis dengan terburu-buru dan hanya penuh dengan ambisi untuk diterbitkan, hasilnya nggak akan sebagus yang dibuat dengan perasaan dan kamu enjoy nulisnya. 

Dibandingkan mikirin 'harus terbit, pokoknya harus terbit!' mending buat ceritanya sampai selesai, keep in touch sama pembaca, dan nikmati setiap prosesnya. Doa dari pembaca dan minat pembaca juga bisa mempengaruhi. Aku sudah membuktikan itu. Jangan lupa juga untuk berdoa sama Allah untuk minta dilapangkan rejekinya. InsyaAllah, kalau rejeki nggak akan kemana, pasti nanti ada jalan, entah bagaimanapun itu.

Berdoa, usaha, ikhtiar. Niscaya  rejeki itu akan datang menjemput kamu. 

Motivasi itu perlu, tapi jangan membuat itu malah menjadi beban.

Setelah cerita kamu dinyatakan 'akan diterbitkan' sesungguhnya perjuangan itu baru saja dimulai. Revisi, revisi dan revisi adalah hal yang biasa. 

Berpikir positif. Kalau belum dapet kesempatan, mungkin nanti. Allah tau kapan rejeki itu datang, pasti datang di saat yang tepat. Kalau memang belum ada penerbit yang meminang atau naskahnya belum lolos, mungkin ada faktor lain. Kayak kamu sebetulnya lagi dipenghujung kuliah dan lagi skripsi, atau mau ujian SMA. Mungkin kamu belum siap menjalani hal itu di saat yang bersamaan hingga Allah menundanya. Berprasangka baiklah sama Sang Pencipta, karena ...

 Berprasangka baiklah sama Sang Pencipta, karena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
How to SurviveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang