Setelah menulis...

1.2K 271 36
                                    

'Dunianya sempit amat, seputar itu lagi itu lagi tokohnya.'

Sepintas pemikiran itu pernah timbul saat kalian membaca cerita atau menonton film.

Kayak waktu pertama gue nonton hospital ship, saat ibu pemeran utama berobat ke rumah sakit kapal dan foto anaknya ketinggalan gue tau itulah salah 'benang merah' untuk kedua tokoh.

Dulu sebelum gue nulis cerita, gue berpikiran sama. Kayaknya di setiap cerita/drama itu seputaran itu lagi tokohnya. Tapi setelah gue menulis cerita, gue tau bahwa tidak mudah memunculkan banyak tokoh, dan mempertahankan membuat pembaca nyaman untuk membacanya.

Jujur gue bukan tipe orang yang mudah inget dengan tokoh-tokoh yang nggak berperan begitu besar, yang hanya nyempil sesaat terus hilang. Kadang kalau tokoh itu ternyata kunci dari cerita yang gue baca, gue akan baca ulang di mana tokoh itu pertamakali muncul untuk lebih 'ngeh' sama ceritanya.

Kebanyakan tokoh juga terkadang membuat pembaca (khususnya gue) pusing. Jadi ya kalau memang ceritanya hanya untuk satu buku bukan logi-logian kayak Harry Potter dkk nggak disarankan untuk memakai banyak tokoh, kecuali kalau kalian memang menguasai dan bisa membuat pembaca nyaman dalam membaca cerita kalian.

Jadi, di dalam cerita itu memang dunia sempit, biasanya para tokoh mempunyai keterikatan satu sama lain yang berhubungan dengan tokoh utama.

Setelah menulis gue jadi mengerti akan hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang dianggap remeh. Tapi pada kenyataannya untuk membuat konflik menarik yang antar tokohnya berkaitan pun sulit.

How to SurviveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin