Mate part 1; Elena widley

516K 13.9K 541
                                    

Aku tak kenal waktu untuk
membantu seseorang yang aku
Sayangi dalam hidupku

Di sebuah desa kecil yang indah dengan perpaduan antara cuaca cerah dan warna-warna bunga yang terawat di sekitar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sebuah desa kecil yang indah dengan perpaduan antara cuaca cerah dan warna-warna bunga yang terawat di sekitar rumah. Para penduduk desa sudah memulai aktivitas harian mereka sejak matahari menunjukan sinarnya. Pemukiman penduduk desa itu hanyalah terdiri dari berbagai rumah sederhana, tetapi. Keharmonisan dan keselarakan tetap terlihat.

Warga desa bahu membahu membangun desa mereka menjadi lebih hangat dan tampak hidup, kesatuan fikiran yang membuat desa tampak lebih maju dari sebelumnya. Sebut saja desa Lilies.

Beberapa gadis mulai berdatangan ke desa Alfrom yang terletak di kaki bukit, jaraknya tidaklah jauh dari desa Lilies, sungai Alfrom merupakan salah satu sungai yang memenuhi kebutuhan harian penduduk desa.
Tanpa sungai Alfrom, warga desa tidak dapat mencuci baju dan melakukan kebutuhan lain nya.

Terdapat seorang gadis yang menjadi primadona desa. Parasnya sangatlah cantik bagaikan seorang dewi, sifatnya lemah lembut dan tidak ada kekasaran dalam dirinya. Wajahnya polos yang selalu menjadi tatapan dari semua warga desa.

Gadis itu bernama Elena Widley, postur tubuh gadis itu tidaklah tinggi seperti pada gadis umumnya, namun gadis itu tampak mungil dengan postur tubuh seperti itu. Mata indah berwarna hitam pekat menjadi daya tarik tersendiri, rambut hitam kecoklatan nya yang tergerai sepanjang punggung menambah pesona gadis itu.

Gadis itu berjalan dengan riang seraya menebarkan senyuman manisnya pada seseorang yang berpapasan dengan nya, di tangan nya terdapat setangkai bunga Lilies kesukaan nya.

"Elena!" Gadis bernama Elena itu menoleh sana nama nya terpanggil.

Elena tersenyum ramah.
"Hei, Ricard. Ada masalah apa sehingga kau memanggilku?" tanya nya pada seorang pemuda yang berjalan menghampiri nya.

Pemuda bernama Ricard tersenyum.
"Apakah harus ada sesuatu dahulu saat aku ingin menyapamu?" tanya Ricard setengah bergurau.

Elena tertawa pelan. "Tidak juga."

"Kau sehabis memanen bunga?"

"Tidak, aku hanya memetik satu bunga Lilies untuk ku letakan di vas bunga rumahku," jawab Elena seraya menunjukan setangkai bunga Lilies di tangan nya.

Ricard mengangguk mengerti.
"Kalau begitu aku pergi dahulu yah, ada beberapa urusan yang akan aku selesaikan."

Elena mengangguk pasti. "Semangat berkerja."

"Terima, kasih."

Elena berjalan menuju rumahnya yang terletak tak terlalu jauh, ia membuka pagar kayu yang mengitari rumah berwarna coklat gelap itu.

"Nenek, aku membawa bunga Lilies!"
seru Elena memasuki rumah.

Seorang wanita tua berjalan menghampiri sang cucu yang tengah berseru padanya, kegiatan memasak di tinggalkan nya hanya untuk menghampiri cucu satu-satu nya.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang