Mate part 34 ; perbedaan

104K 6.1K 361
                                    

Matahari bersinar tepat mengenai wajah Elena yang sedang tertidur,
mau tidak mau ia harus bangun sekarang juga karena sinar matahari yang terasa panas ketika mengenai wajahnya. Elena duduk dan menyandarkan punggung nya pada sandaran peraduan yang sangat mewah ini.

Bagaimana tak di katakan mewah, peraduan ini mempunyai tiang berwarna emas yang juga Elena yakini terbuat dari emas asli, seluruh bagian peraduan sangat indah dengan sisi kotaknya, yang menjadi utama dari peraduan milik Luke ini adalah terbuat dari emas, kecuali kasur, bantal dan lain nya.

Elena mencoba membuka matanya saat ia membuka kelopak matanya iris matanya langsung terkena cahaya dari sinar matahari yang sedang terik nya, Elena menghalau sinar matahari yang menusuk wajahnya menggunakan tangan nya yang ia letakan di depan wajahnya.

Seseorang yang berdiri di samping jendela yang terbuka sehingga membuat sinar cahaya matahari masuk ke dalam kamarnya dan tepat mengenai wajah Elena yang baru terbangun dari tidurnya.

"Sudah bangun?" Ujar sebuah suara bariton dari sebelah jendela yang terbuka lebar dan Elena sangat mengenali suara itu luar kepala, Elena yakin pria itu adalah pelaku utama yang merupakan si pembuka jendela sehingga matahari langsung membuat matanya silau karena cahaya nya.

Elena menyipitkan matanya untuk dapat melihat Luke lebih jelas.
"Luke, tutup jendelanya!"
perintah Elena, ia sudah tidak tahan menahan sinar matahari menusuk matanya yang baru terbangun, dan pasti rentan akan cahaya silau.

Elena mendengar dengan jelas sekali bahwa orang yang sedang berdiri di samping jendela terkekeh pelan
"Ini sudah siang, sebagai wanita kau seharusnya bangun terlebih dulu sebelum aku bangun." Ejek Luke.

Elena mendengus sebal dan menutup wajahnya yang sudah terasa panas sekarang, apalagi di tambah perkataan Luke yang membuatnya malu bangun sesudah Luke.
Elena membuka kembali tangan yang menutupi wajahnya karena sudah tak merasakan cahaya matahari menusuk kulit wajahnya. Ia dapat melihat Luke berdiri tepat di depan jendela guna menghalau sinar matahari agar tidak membuat Elena silau lagi menggunakan tubuhnya.

Meskipun ucapan Luke yang tadi adalah tidak betulan dan Luke hanya bercanda, bagaimana pun Luke tak akan masalah jika Elena bangun sesudah atau sebelum dirinya yang seorang half demon, vampire yang terkadang tidak tidur dalam semalaman.

"Memikirkan aku lagi?" Luke tersenyum miring, Elena menatap Luke yang kini berjalan ke arahnya dan duduk bersilah di depan Elena. Perkataan Luke membuat Elena kesal. Luke selalu saja membawa fikiran nya dengan bebas.

Elena melupakan bahwa Luke adalah seseorang yang mempunyai kekuatan membaca fikiran dan Elena secara tidak sadar telah memuji Luke di dalam hatinya.

Luke mengacak rambut Elena, entah mengapa Luke merasa sangat gemas saat membaca isi fikiran Elena.

Luke menempelkan punggung tangan nya ke kening Elena untuk memastikan perubahan suhu tubuh Elena, dan suhu tubuh Elena tidak kunjung menurun.

Luke merapihkan anak rambut yang menutupi wajah Elena
"Aku akan mengambilkan makanan untukmu." Ujar Luke, Elena mengangguk tanpa harus menjawab ucapan Luke.

Luke tersenyum, Luke beranjak dari peraduan dan berjalan menuju dapur untuk mengambil makanan yang berkhasiat untuk menambah darah,
makanan itu harus di makan oleh Elena agar darah dalam tubuh gadis itu bertambah. Kalau tidak bertambah maka Elena akan terus merasakan lemas karena kekurangan darah.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now