Mate part 26 ; Menyadari

88.7K 6.1K 180
                                    

Sepanjang rapat berlangsung Luke sama sekali tidak dapat fokus pada topik yang sedang di bicarakan, hatinya gelisah, dan Luke merasakan bahwa kakinya terasa nyeri seperti tergores sesuatu yang tajam. Namun, di ruangan ini tidak ada benda tajam.

Luke berusaha menghilangkan kegelisahan nya, tapi ia gagal. Semakin besar Luke menghilangkan kegelisahan nya sekain bertambah kegelisahan Luke.

Exel menoleh, Exel telah memperhatikan gerak-gerik Luke yang tampak gelisah sedari tadi.
"Ada apa pangeran, mengapa kau tampak gelisah?"

Luke menggeleng, "Aku tidak mengerti, aku tidak dapat fokus pada rapat ini."

"Mungkin firasat pangeran sedang buruk." Terka Exel.

Luke menatap Exel. "Tidak, Exel. Firasat buruk ku kali ini berbeda."

"Exel, Luke, tidak bisakah kalian fokus pada rapat ini." Lord Edmans menegur Exel dan Luke yang tampak tidak menyimak apa yang sedang di sampaikan olehnya.

Luke bangkit berdiri, ia menatap Lord Edmans "Ayah, perasaan ku sedang tidak baik. Aku yakin akan terjadi sesuatu yang tidak aku ketahui."

"Luke kau masih bisa mengontrol perasaanmu, aku akan memerintahkan pengawal untuk melihat keadaan matemu." Putus Lord Edmans.

Luke menggeleng keras. "Aku bersungguh-sungguh ayah, perasaan ku tidaklah baik tanpa melihat keadaan mateku."

Lord Edmans menghela nafas. "Baiklah, aku memberimu waktu."

Luke mengangguk, ia keluar dari ruangan rapat dengan langkah cepat, setelah Luke keluar dari ruang rapat Luke langsung melesat menuju kamarnya, ia tidak ingin membuang waktu.

Luke membuka pintu kamarnya.
"Elena ... " Luke menggantungkan panggilan nya, pintu itu sudah terbuka dan tidak ada sosok Elena di dalam ruangan itu, Luke memeriksa setiap sudut kamarnya. Namun, ia tidak menemukan keberadaan matenya.

Luke mengumpat, atau mungkin Elena berusaha kabur darinya. Luke melesat keluar dari kamarnya dan mencari ke setiap sisi istana, Luke sanggup menelusuri setiap sisi istana dengan harapan agar menemukan Elena.

"Elena?" Luke membuka setiap pintu ruangan, ia tak memikirkan jika nanti pintu itu akan rusak, yang hanya di fikiran nya adalah ia harus mencari keberadaan Elena.

Semua ruangan sudah Luke periksa dan telusuri, tetapi hasilnya nihil. Tak ada tanda-tanda keberadaan Elena
di istana ini, di tambah lagi aroma tubuh Elena sama sekali tak tercium di indra penciuman Luke yang sangat tajam.

Luke merasa frustasi. Apakah Luke membuat kesalahan sehingga Elena kabur dari istana ini? Tidak, Luke merasa hubungan nya baik-baik saja.

"ELENA!"

Teriakan Luke membuat semua yang berada di ruang rapat terkejut, mereka semua keluar dari ruang rapat dan menunda rapat itu sementara.

"Luke ada apa?" Queen klarisa menghampiri Luke, ia menatap putra pertama nya dengan khawatir.

"Ibu Elena menghilang." Jawab Luke dengan gurat khawatir pada wajahnya yang sangat kentara.

Semua anggota kerajaan dan pelayan langsung diam, tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui kepergian mate pangeran nya itu.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now