Mate part 2 ; Istana Darwisen

183K 10.5K 128
                                    

Rasa penasaran tak akan pernah

terpuaskan jika tidak mencoba
mencari tahu tentang sesuatu yang
mengganjal itu.



Kedua gadis cantik itu memasuki pasar yang sudah di padati oleh beberapa orang yang akan berbelanja untuk kebutuhan mereka, para pedagang menjajahkan dagangan mereka masing-masing dan berusaha menarik minat calon pembeli dagangan mereka.

Lila mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru pasar ini, satu tangan nya masih menarik tangan Elena agar mengikutinya dan agar tidak terpisah
darinya karena kepadatan pasar hari ini.

"Lila, kau mau membeli buah dimana?" tanya Elena jengah, sedari tadi Lila terus memutari pasar dan sudah beberapa kali mereka melewati pedagang buah.

"Aku mencari pedagang buah yang biasa aku datangi," jawab Lila yang fokus pada jalan di depan mereka.

Elena hanya pasrah mengikuti kemana Lila membawanya. Tak lama, sampailah mereka pada pedagang buah yang terletak di pojok pasar, pedagang itu adalah seorang pemuda dengan senyum yang selalu terukir di wajahnya.

Lila sampai di depan pedagang buah itu dan mulai memilih buah yang sudah tersedia.

"Tumben beli buahnya siang?" tanya pedagang itu, pemuda itu tersenyum pada Elena sebagai salam sapanya, Elena membalas senyum pemuda itu.

Lila mengangguk seraya memilih beberapa buah mangga yang tampak segar. "Iya, tadi aku ke sungai Alfrom dahulu," jawab Lila, pemuda pedagang buah itu hanya mengangguk.

Elena hanya berdiri di sebelah Lila dan memandang Lila yang tengah sibuk memilih buah dengan pandangan bosan, Elena duduk di sebuah kursi kayu, dan mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru pasar. Matahari tampak terik menyinari bumi, serta suhu yang berganti menjadi panas.

Elena menengadah menatap langit biru yang tampak tertutupi gumpalan awan berwarna putih, ia menghela nafas panjang. Elena mengerutkan kening nya bingung saat ia melihat ada sebuah istana dengan menara tinggi menjulang ke atas dan letak.

Posisi istana itu terlihat tidak berada jauh dari pasar, dan mungkin saja istana itu berada di hutan. Belakang pasar adalah hutan lebat dan rimbun akan pepohonan tinggi yang sangat jarang dikunjungi penduduk.

Istana itu tampak indah dengan desain kuno, jika di pandang lebih teliti, di dinding istana kuno itu terdapat beberapa ukiran rumit dan unik. Serta menara tinggi yang menjadi pelengkap.

Namun, yang menjadi pertanyaan nya, mengapa ada istana disana?

Sebelumnya Elena tak pernah tahu bahwa di desa nya ada sebuah istana, sebelum nya ia tidak pernah melihatnya. Atau mungkin ia hanya kurang memperhatikan sejak dulu.
E

ntah kenapa ia merasa aneh pada istana itu, seakan ada sebuah magnet yang menarik rasa penasaran Elena lebih jauh pada istana itu.


Elena menepuk bahu Lila sekilas.
"Lila?" panggil Elena dengan mata terus memandang penasaran pada istana itu.

Lila menoleh sekilas menatap Elena lalu fokus kembali memilih bebuahan. "Ada apa?"


"iswtana itu...." ucapan Elena terhenti ketika ia melihat bagian atas istana, lebih tepatnya pada bagian menara sampai ke bawah bangunan bersinar sangat terang dan memenuhi seluruh bangunan itu.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now