Mate part 31 ; Kembali

95.5K 6.8K 724
                                    

Perlahan kereta mulai melaju, untuk terakhir kalinya Elena menoleh dan pandangan nya menatap ke satu titik, disana Luke tengah menatap ke arahnya dari balik jendela besar kamar nya.

Elena dapat menangkap sebuah ekspresi tidak rela dari mimik wajah datar Luke, entahlah. Elena merasa hatinya perlahan mulai ragu untuk keluar dari dunia immortal ini sekaligus meninggalkan pria yang mengisi hari-hari Elena selama berada di dunia immortal.

Elena mengalihkan pandangan nya kembali ke arah depan, kereta sudah menjauhi pelantara istana dan sosok Luke yang tengah menatapnya di balik jendela besar perlahan mengecil dan menghilang, Elena menoleh dan memilih untuk menatap hamparan pohon seperti berkejar-kejaran dan berakhir tertinggal jauh di belakang.

Apakah keputusan Elena sudah benar? Elena terus bertanya dalam hati, tidak mungkin hatinya mulai merasa keraguan atas keputusan nya. Luke sudah memperbolehkan nya untuk kembali ke dunia asalnya. Namun, mengapa Elena tidak merasa senang. Itu adalah impian Elena selama terjebak di dunia asing ini, sepanjang hari Elena merasa hatinya gundah. Benarkah ia akan meninggalkan semua yang telah di dapatkan olehnya? Kasih sayang, Cinta kasih, Kehangatan,

"Kau benar-benar yakin dengan keputusanmu Elena?" Exel sedari tadi terus menatap Elena dan menelisik mimik wajah Elena.

"Entahlah, aku sudah yakin. Tetapi, hatiku tidak." Balas Elena tanpa mengalihkan pandangan dari luar.

Jika ada satu permintaan untuk Exel, maka Exel meminta agar jalan fikiran Elena terbuka. Sangatlah terlihat jelas bahwa Elena merasa tidak yakin akan keputusan nya, ingin sekali Exel memaki Elena. Namun, Exel mengurungkan niatnya.

"Aku melihat kegundahan dalam dirimu, fikirkan keputusanmu secara matang, jangan mengikuti apa yang Luke katakan. Aku tau keputusanmu tidak tepat Elena." Ujar Exel menatap Elena.

Elena balas nenatap Exel "Apa maksudmu Exel, aku tidak mengerti."

Exel menghela nafas. "Sekali lagi aku ingin bertanya, apakah kau yakin dengan keputusan sesaatmu Elena?"

Elena mengangguk pelan. "keputusanku sudah bulat Exel, aku akan tetap kembali."

Exel menghela nafas, membujuk Elena tidak semudah apa yang di fikirkan nya, gadis itu terlalu keras kepala untuk di beri petunjuk. Exel telah merencanakan sesuatu yang dapat membuat Elena kembali ke istana dan mengurungkan niatnya, dan rencana itu tidak di ketahui oleh Luke. Exel merasa kasihan pada pangeran nya, Luke terlihat kacau dan tidak dapat fokus pada masalah yang tengah di tangani nya, Exel jelas memahami apa yang terjadi pada Luke dari tingkah laku pria itu beberapa waktu belakangan.

"Elena, aku mohon. Ubah keputusanmu." Exel memohon.

"Tanyakan pada lubuk hatimu, apakah keputusan ini tepat atau tidak. Jika kau meninggalkan dunia immortal, ada hati lain yang tersakiti, kau akan meninggalkan luka besar di hatinya."

Elena menggeleng, ia menatap Exel sesaat. "Tidak, Exel."

Exel menghela nafas. "Coba kau ingat, apakah kau pernah melakukan kesalahan besar hingga membuat Luke marah?" Tanya Exel serius.

Elena memikirkan pertanyaan Exel, Elena tidak pernah melakukan kesalahan fatal hingga menyebabkan Luke marah besar padanya.
"Aku melakukan kesalahan karena mengikuti jebakan putri Felicia, akan tetapi Luke tidak marah padaku."

"Aku melihat Luke sangatlah marah saat kau tidak berada di istana, Luke mengelilingi istana hanya untuk mencarimu. Memang Luke tidak melampiaskan amarah nya padamu, tetapi Luke melampiaskan amarahnya pada penjaga yang kebetulan bertugas menjaga istana pada hari itu." Exel menarik nafasnya.
"Saat itu juga Luke merasa bahwa dirinya adalah pria tidak berguna, ia merasa gagal untuk melindungimu Elena. Saat menolongmu langkah kami di hadang oleh beberapa penyihir, mereka sangat kuat. Kau tau Luke terluka parah, ia melawan beberapa penyihir yang tersisa saat aku tidak berdaya. Bahkan Luke menyelam ke dasar laut hanya untuk menyelamatkan mu di tengah kondisinya yang terluka."

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now