Mate part 30 ; Perpisahan

90.2K 5.9K 261
                                    

Luke menoleh dan menatap ke arah atas, lebih tepatnya menatap ke arah
jendela. Entah mengapa selama beberapa menit tadi Luke merasakan Elena menatap ke arahnya lama. Namun, ketika Luke menoleh ia tidak menemukan adanya Elena.

Mungkin saja itu hanya khayalan Luke, tidak mungkin Elena mau menatapnya setelah dirinya mengaku secara terang-terangan bahwa dirinya berbohong pada Elena.

Luke kembali fokus memperhatikan pasukan prajurit yang tengah di latih oleh Exel, kali ini Luke menyerahkan tanggung jawab nya untuk melatih para prajurit pada Exel. Untuk saat ini saja, Luke sedang merasakan sendirian nya.

Sudah beberapa jam Luke hanya duduk termenung di lapangan ini, ia hanya sedang menenangkan diri untuk tidak egois pada Elena. Luke akan mencoba merelakan Elena untuk pergi dari sisinya.

Luke menengadahkan kepalanya, langit tampak gelap dan matahari secara perlahan tenggelam dan bersiap bergantian dengan bulan yang akan menerangi sinar nya di dunia immortal.

Luke harus segera membicarakan mengenai keputusan nya pada keluarganya, tidak ada yang mengetahui keputusan nya selaim Exel.

Luke berjalan lesu ke arah istana, ia haris pergi ke aula istana. Luke tau bahqa di aula istana telah terkumpul para anggota istana. Mungkin ini adalah suasana yang pas untuk memberitahu keputusan nya untuk mengambalikan Elena ke tempat asalnya.

Luke menarik nafasnya sebelum membuka pintu ruang aula, beberapa pasang mata menatap kehadiran Luke. Disana Lord Edmans tengah duduk bersisian bersama Queen Klarisa, mereka tampak serasi di usianya yang tak lagi muda. Luke tersenyum miris, apakah ia tidak akan pernah merasakan saat-saat bersama seperti ibu dan ayahnya.

Luke berjalan masuk dan mengedarkan pandangan nya, ada Albert yang sedang bersama Adel di sebuah kursi yang terletak tak jauh dari ayah dan ibunya, jika di lihat adiknya itu tampak beruntung dengan kisah percintaan nya. Mungkim ke depan nya Luke tidak akan seperti Adel dan Albert yang tampak serasi.

Luke akan menjalani hidupnya dalam kesendirian, setelah Elena pergi dari dunia immortal. Luke bertekad untuk tidak akan menikahi salah satu
un-mate bangsanya. Karena yang hanya bisa mengisi relung hatinya hanya Elena, dan tidak ada wanita lain.

Luke menatap ke arah Jason dan Jovin, mereka tampak sedang berdebat dengan masing-masing memegang sebuah permainan kayu yang cukup sulit di lakukan, kedua adik kembarnya itu masih remaja dan Luke berharap kehidupan mereka jauh lebih baik di bandingkan kehidupan nya.

Luke menatap Aland yang tengah membaca sebuah buku di atas lantai, tatapan Aland hanya terfokus pada bukunya.

"Ayah, ibu dan adik-adik. Bisakah kalian memberikan perhatian kalian sebentar padaku." Suara Luke membuat anggota istana secara spontan menatap ke arah Luke.

"Ada apa Luke? Tak biasanya kau ikut berkumpul?" Tanya Lord Edmans.

Aland mengedarkan pandangan nya.
"Luke, kau tidak bersama Elena?"

Luke menatap Aland dan menggeleng, wajah Aland tampak kecewa, jika saja Luke mengajak Elena maka Aland akan mengajak Elena bermain bersama nya.

"Luke, apa yang terjadi? Beritahu kami?" Albert mulai menemukan keanehan pada kakak tertua nya itu.

"Luke, apa yang menyebakan mu merasa sedih. Beritahu kami agar kami dapat memberinya pelajaran!"
Jason berucap, Jason dan Jovin mereka pandai membaca ekspresi orang.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now