Mate part 7 ; Kepergian Luke

115K 7.5K 97
                                    

Kesalahan terbesarku adalah memilih jalan yang salah.

Elena widley

Di setiap detik dan menit aku bernafas, di fikiran ku hanya ada bayang-bayang akan kehadiran dirimu di hidupku.

Luke darwizen


Elena meringis saat merasakan dagunya seperti tertusuk oleh kuku-kuku tajam dari Lelaki di hadapan nya, lelaki itu seperti ingin meremukan tulang dagu Elena. Tatapan tajam lelaki itu tak pernah luput dari Elena. Sebenarnya apa salah dirinya sehingga lelaki itu menatapnya dengan sorot wajah penuh amarah.

Elena bernafas lega saat lelaki itu melepaskan tangan nya yang mencengkram dagu Elena, tanpa berkata apapun lelaki itu langsung keluar dari ruang penjara Elena begitu saja. Elena melihat lelaki itu menghampiri salah satu penjaga dan berbicara secara berbisik kepada penjaga itu.

Penjaga yang tengah berbicara secara berbisik dengan lelaki itu mengangguk, setelah itu penjaga itu menundukan tubuhnya seperti memberi hormat pada lelaki itu.
Lelaki itu berlalu begitu saja dari hadapan penjara itu dengan langkah cepat.

Setelah lelaki itu keluar, dua orang penjaga membuka pintu penjara Elena. Kedua penjaga itu masuk ke dalam sel penjara, Elena tersenyum tipis. Penjaga itu pasti akan membebaskan nya dari ruangan gelap ini.

Senyuman tipis Elena memudar, senyuman nya tergantikan menjadi sebuah pekikan tertahan dari Elena.
Dua orang penjaga itu menarik Elena dengan kasar agar keluar dari ruang penjara itu. Dua penjaga itu bukan ingin membebaskan Elena. Namun, ingin menjalankan perintah atasan mereka.

Dua penjaga itu membawa Elena ke sebuah ruangan yang tak berada jauh dari ruang penjara. Elena meringis saat dua penjaga itu mendorong tubuhnya dengan kasar untuk duduk di atas sebuah kursi kayu serta satu buah meja kayu yang hanya ada satu di dalam ruangan ini, bahkan, rantai yang mengikat tangan dan kaki pun tak di lepas oleh dua penjaga yang membawanya ke dalam sebuah ruangan asing ini.

Elena melihat bahwa di hadapan nya ada seorang lelaki yang mencengkram dagunya sedang duduk di kursi depan Elena, hanya saja posisi lelaki itu hanya terhalang sebuah meja dari posisi Elena.

"Cepat, katakan siapa dirimu?" Tanya lelaki itu dengan nada intimidasi.

Lelaki itu memiliki wajah yang pucat namun masih terlihat tampan, rambutnya berwarna coklat, tubuh nya sangat lah tinggi. Dan sesekali Elena tak sengaja melihat iris mata lelaki itu berubah dalam hitungan detik, hitam berubah menjadi merah dan seterusnya.

Apakah lelaki itu bukanlah manusia?

Elena menggeleng dan menundukan kepalanya.
"Namaku Elena, aku hanya tersesat hingga sampai di tempat asing ini." Jawab Elena dengan suara kecil.

Lelaki itu semakin menatap Elena tajam "Bohong, kau berbohong. Aku tau kau di perintah oleh seseorang untuk memata-matai istana ini kan?"

"Tidak tuan, aku hanya tersesat di tempat aneh ini." Ujar Elena.

"Jelaskan, siapa yang menyuruhmu memata-matai istana ini?" Tanya lelaki itu kembali.

Elena menggeleng
"Aku tidak berbohong, tidak ada yang menyuruhku. Aku bukan penyusup, aku hanya tersesat di tempat ini."

"Kau membohongiku, bagaimana bisa kau tidak tau apapun. Tubuhmu berbau rogue dan pastinya memasuki istana kami hanya untuk tujuan tertentu."

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now