Mate part 10 ; hukuman mati

123K 9.3K 456
                                    

Hai apa kabarnya masih membaca cerita aku?...aku harap jawabanya adalah iya😀😀

--So happy reading--

Hal yang paling aku takuti selama aku hidup adalah, kehilangan dirimu.

Luke darwizen


______________________________________

Luke mengambil gelas yang tersaji di depan nya, setelah itu Luke meminum cairan berwarna merah pekat yang berada di dalam gelas itu, darah hewan. Saat ini anggota kerajaan Gultam sedang menjamu atas kemenangan kerajaan nya.

Sebenarnya Luke ingin segera kembali ke istana nya. Namun, Luke tidak bisa kembali saat anggota kerajaan merayakan kemenangan nya.

Luke meletakan gelas berisi cairan berwarna merah pekat ke atas meja di depan nya, tak sengaja matanya menoleh ke arah Putri Felicia. Luke berdecih dan membuang muka, Putri Felicia sedang menatapnya dan Luke membenci arti tatapan itu. Luka yang tercipta di punggung Luke telah berangsur-angsur membaik.

Anggota kerajaan sedang berkumpul dan duduk melingkar dengan sebuah meja panjang dengan ujung melingkar di depan mereka, di kepala meja terdapat Raja Jordin, dan di sebelah kanan nya terdapat Ratu Isabella, di sebelah kiri Raja Jordin terdapat Ratu sebelum Ratu Isabella yaitu ibu dari raja Jordin. Di sebelah Ratu Isabella terdapat Putri Felicia dan posisi Luke bersebrangan dengan posisi Putri Felicia, dan beberapa kursi kosong di isi oleh para menteri istana.
"Suatu keberhasilan pada hari ini sebab kerajaan kita mendapatkan kemenangan atas pertempuran yang terjadi beberapa jam yang lalu, hal ini tidak akan berhasil jikalau tidak ada sosok Pangeran tangguh yang menolong kerajaan kita, Pangeran Luke." Semua memberi salam pada Luke dan Memberikan Luke tepuk tangan yang meriah.

"Pangeran, atas kemauan mu membantu kerajaan Gultam, kami mempunyai hadiah untukmu. Kami harap kau menerima nya." Ujar Raja Jordin membuat Luke mengerutkan kening nya, hadian apa.

"Saya selaku Raja Gultam memberikanmu hadiah seorang putri untuk kau nikahi, Putri Felicia." Raja Jordin melanjutkan ucapan nya. Suasana ruangan itu semakin meriah sesaat setelah Raja Jordin menyelesaikan ucapan nya.

Luke menajamkan pandangan nya, wajahnya berubah menjadi datar. Rahang tegas Luke mengeras, Luke mengepalkan kedua tangan nya hingga buku-buku jari Luke memutih. Luke tidak suka dengan hadiah yang di berikan Raja Jordin, jika pangeran dari kerajaan lain akan gembira mendapatkan hadiah itu setelah memenangkan peperangan. Maka, berbanding terbalik dengan Luke. Disana Putri Felicia sedang tersenyum bahagia seraya menatap dirinya.

Suasana yang tadinya meriah mendadak hening setelah Luke mengatakan kalimat penolakan nya
"Maaf Raja Jordin, dengan sangat hormat saya menolak hadiah yang anda berikan." Ucapan Luke sangat menyakiti perasaan Putri Felicia, kenapa Luke sangat tidak menyukai dirinya.

Raja Jordin berdiri dari duduknya
"Ada apa pangeran? Bukan kah akan sangat membanggakan ketika kau mendapatkan hadiah seorang Putri bangsawan untuk kau nikahi." Ujar Raja Jordin yang merasa tersinggung karena Putri tunggalnya harus di tolak oleh Luke.

"Saya berbeda dari Pangeran lain nya Raja Jordin, menurut saya tradisi seperti itu sangatlah kuno. Dimana kemenangan di bayar dengan penyerahan putri mereka."

"Hal itu tidak akan menjadi masalah pangeran, perlakuan itu sudah menjadi turun temurun dari keluarga kerajaan."

"Dan alasanku tidak menerima hadiah mu adalah karena aku hanya ingin menunggu kehadiran mateku."
Ujar Luke tajam.

Raja Jordin menghela nafas, kalau bukan kemauan putri tunggalnya. Raja Jordin tidak akan mau berdebat dengan sosok pangeran bernama Luke. "Kenapa harus menunggu seorang mate pangeran? Jika pasangan yang bukan sepasang mate bisa bersatu." Ucap Raja Jordin.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now