Mate part 22 ; perhatian

113K 6.7K 195
                                    

"Hormat saya Lord, saya ingin menyampaikan sebuah surat dari Raja Gultam." Almash menunduk hormat di depan Lord Edmans.

"Bacakan." Titah Lord Edmans

Almash mengangguk, ia membuka gulungan sebuah kertas surat."Kepada yang terhormat Lord Edmans selaku pemimpin kerajaan Gultam bersama dengan datang nya surat ini saya akan mengadakan kunjungan balasan atas pengungkapkan rasa terima kasih istana kepada pangeran mahkota Darwisen yang telah membantu dalam peperangan, kunjungan kami akan di laksanakan besok, sekian. Pertanda Raja Jordin."

Istana Gultam akan melakukan kunjungan balasan, dan baru saja Almash mendapatkan surat dari raja Gultam.

"Baiklah sampaikan pada raja dari kerajaan Gultam, kami akan menerima mereka dengan senang hati." Ujar Lord Edmans.

Almash menunduk hormat
"Saya undur diri Lord." Almash kemudian pergi dari hadapan Lord Edmans untuk mengirim kabar persetujuan dari Lord Edmans.

Lord Edmans kembali berkutat dalam pekerjaan nya yang belum tuntas, ia mengirim telepati kepada pelayan untuk menyiapkan acara penyambutan, di tengah pekerjaan nya. Lord Edmans menoleh saat pintu ruangan itu terbuka.

"Lord, kau sedang tak sibuk?" Tanya Queen Klarisa seraya berjalan ke arah Lord Edmans, di sebelahnya terdapat Jason.

Lord Edmans terkekeh dan menghampiri Queen Klarisa, pria itu mencium kening istrinya.
"Aku menjadi tidak sibuk setelah kedatangan mu."

Jason membuang muka, ia terjebak di antara situasi yang memuakan.
"Aku muak." Desis Jason.

Lord Edmans menatap Jason aneh
"Kau kenapa?"

"Aku jengah ayah, di taman aku melihat Luke dan Elena, di ruang santai aku melihat Albert dan Adel, dan di sini aku melihat kau dan ibu, membosankan." Ucap Jason.

Queen Klarisa terkekeh, dan menepuk bahu Jason. "Putra ibu cemburu?"

"Itu masalah kau, lagipula kami sudah memiliki mate jadi sesuka kami, kau tidak usah ikut campur." Balas Lord Edmans.

"Jika istana ini bukan tempat tinggalku maka aku akan segera pergi dari sini." Jason mendengus kesal.

Lord Edmans tertawa "Aku tidak yakin, putraku."

"Sudahlah, Lord apa yang Almash sampaikan?" Tanya Queen Klarisa.

"Kerajaan Gultam akan berkunjung." Jawab Lord Edmans.

"Benarkah, aku akan menpersiapkan semuanya." Ujar Queen Klarisa, Lord Edmans tersenyum.

Di tengah pembahasan mereka, pintu itu terbuka kembali hingga menampakan wajah Aland, anak lelaki itu berjalan ke arah Queen Klarisa.

Aland menarik tangan Queen Klarisa
"Ibu, aku haus." Pinta Aland kepada Queen klarisa.

Lord Edmans menunduk agar tingginya dengan putra bungsu nya itu sejajar "Jagoan ayah, kenapa?"

Aland menggeleng dengan wajah cemberut "Aku haus."

"Aland, kau bisa meminta pelayan membawakan minuman mu." Timpal Queen Klarisa.

"Aku lelah mencari Liam, suasana gelap membuatku kesulitan dan aku takut suasana gelap." Balas Aland seraya meringis takut, ia pergi ke taman pada malam hari dan seketika dirinya merasa takut.

Jason tertawa, sedari tadi pria itu hanya diam "Kau demon takut dengan kegelapan, yang benar saja."

Queen Klarisa dan Lord Edmans tertawa, Aland selalu bicara tanpa memikirkan tujuan nya

"Aku tidak berbohong, di taman ada sesuatu." Balas Aland sengit.

Jason kembali tertawa, tangan nya terulur untuk menepuk pipi Aland.
"Mungkin saja itu bayanganmu sendiri." Ejek Jason.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now